Selasa, 31 Juli 2012

Olimpiade London: Medali Perdana dari Angkat Besi



Akhirnya telur Indonesia pecah juga di Olimpiade London ini!  Eko Yuli dari cabang Angkat besi nomor 62 Kg Putra berhasil mempersembahkan perunggu bagi kontingen Indonesia.  Bersaing ketat dengan atlet Korea Utara, Kim Ong Guk,  di angkatan Snatch, di angkatan Clean & Jerk ia harus merelakan tertahan di posisi kedua.  Kim Ong Guk pada perlombaan kali ini menguasai jalalnnya pertandingan.  Bahkan luar biasanya ia memecahkan rekor olimpiade baik di angkatan snatch maupun clean & jerk.  Sebenarnya Eko Yuli sempat lama berada di posisi kedua sebelum di menit-menit terakhir, atlet Kolombia, Oscar, berhasil melakukan angkatan clean & jerk 177 Kg sehingga total poin akhirnya menyamai Eko Yuli, 217 kg.  Namun, Oscar yang unggul di beban angkatan Clean & Jerk secara otomatis menggeser posisi Eko Yuli ke peringkat tiga.  Beruntung, lifter China sekaligus juara dunia, gagal dalam dua angkatan Clean & Jerk terakhir.  Padahal, jika ia berhasil, ia akan merangsek ke posisi dua dibawah lifter Korea Utara yang sudah tak terkejar.  Dan, berida duka bagi publik tanah air bahwa lifter andalan Indonesia mesti terlempar di posisi 4.  Makanya, kegagalan lifter Cina disyukuri oleh kontingen Indonesia dan Kolombia.  Dengan raihan posisi ketiga, peraih emas SEA GAMES ini berhasil menyumbangkan emas pertama bagi kontingen Indonesia.  Dengan demikian, dari empat lifter yang berlaga, cabang angkat besi ini berhasil menyumbang satu medali.

POTENSI EKO YULI
Usia Eko Yuli yang baru menginjak 23 tahun diharapkan bisa menjadi genjotan baginya untuk membukukan hasil yang lebih baik di Olimpiade 2016 mendatang.  Dengan potensi dan usia mudanya bukan tidak mungkin bila ke depannya Eko bisa mempersembahkan emas.  Kan, cabang ini bersama bulu tangkis selalu menjadi cabang potensial dan langganan penyumbang medali bagi kontingen Indonesia di berbagai multievent internasional.  ya, paling tidak medali emas ASIAN GAMES harus masuk dalam buruannya sebelum meraih emas olimpiade.  tapi tentu tidak akan mudah mengingat saingannya adalah seorang Kim Ong Guk dan juga lifter Cina yang masing-masing berstatus juara Olimpiade dan juara dunia.  Namun, sekali lagi Eko Yuli dengan potensi dan usia mudanya sangat berpotensi menembus posisi teratas di level ASIA bahkan dunia.  Tinggal kini bagaimana konsistensi dan pembenahan angkatan hingga ia pun bukan sekedar merangsek ke posisi teratas, tapi juga sekaligus memecahkan rekor Asia dan dunia tersebut.  GO EKO YULI!

Prestasi Cabor Angkat Besi di Olimpiade London
Secara keseluruhan, cabang angkat besi telah memberikan yang terbaik.  Sekalipun tiga lifter lainnya, masing-masing Jadi Setiadi, Citra Febrianti, dan Muhamad Hasabi belum berhasil menyumbang medali, tapi paling tidak ketiganya telah memberikan yang terbaik.  Jadi Setiadi misalnya berhasil menempati standing di posisi kedua grup.  Sayang, grup lainnya lebih tangguh sehingga ia tergeser dari jajaran peraih medali.  Pun dengan Muhammad Hasabi yang bertanding di kelas yang sama dengan Eko Yuli.  Ia yang berada di grup B yang bertanding lebih dahulu dari grup A, tempat Eko Yuli berada, sebenarnya berhasil menjadi yang teratas di grup-nya.  Sayang ketangguhan para lifter di grup A melemparnya ke posisi 6 di klasmen akhir.  Adapun nasib satu-satunya lifter putri yang berlaga di kelas 53 kg, harus puas berada di posisi 5 klasmen akhir.  Nah, menilik hasil tersebut, tentu tidak bisa dibilang kalau hasil yang dibukukan oleh cabor angkat besi ini kurang memuaskan.  Apalagi masih ada peluang medali dari lifter Deni dan Triyatno yang sama-sama berlaga di kelas 59Kg.  semoga masih ada tambahan medali dari cabang ini.  Bagi penulis pribadi ya, melihat usaha para atlet Indonesia, ya inilah yang terbaik untuk saat ini.  Adapun harapan ke depannya, tentu saja ya minimal tiga perunggu di olimpiade ini.  Bisa, penulis yakin,  asal pembinaannya baik dan para atletnya konsisten serta disiplin.  Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, kan? GO INDONESIA GO!

Tidak ada komentar: