Kamis, 26 Juli 2012

CATATAN RAMADHAN 1

Marhaban Yaa Ramadhan 

http://fitrahmp.files.wordpress.com/2012/07/marhaban-yaa-ramadhan.png?w=604&h=453



Seperti yang sudah-sudah, kehadiran bulan yang hanya datang sekali di tiap tahunnya ini senantiasa dinantikan hampir seluruh umat muslim di segala penjuru dunia.  Ada kerinduan yang teramat sangat akan hadirnya.  Dibalut kesukacitaan saat menyambutnya dan kesedihan yang menyertai kepergiannya.  Sebegitu dalamnya segala kenangan tentangmu membekas di hati hampir setiap umat muslim seluruh dunia ini, ya Ramadhan. 

Ramadhan, mungkin engkau hanya muncul satu kali saja dari dua belas bulan lainnya, namun engkau selalu memiliki tempat spesial sendiri di hati setiap muslim.  Sebagaimana keutamaanmu yang melebihi dari seribu bulan, nuansa kesyahduan dan kebersamaan di bulan ini pun tidak tergantikan.   Selalu ada cerita dan kesan tersendiri di bulan ini. 

Kebersamaan menjadi salah satu kekhasan pertama.  Sesibuk apapun, sejauh apa pun jarak yang membentang, tidak menjadi  halangan bagi sebagian besar orang utnuk menyempatkan berpuasa pertama bersama keluarga tercinta.  Paling tidak ya menyempatkan sekadar buka atau makan sahur bersama di tengah kepadatan aktivitas.  Ya, bulan ini kan bulannya kebersamaan.  Selain itu kan banyak diantara kita yang menyempatkan diri sedemikian rupa supaya bisa berbuka bersama orang-orang terdekat selain keluarga, seperti sahabat atau bahkan rekan kerja.  Padahal kan di bulan lainnya, boro-boro kita punya waktu buat sekedar bertatap muka.  Malah, kadang merea yang sudah berpisah bertahun-tahun dan tidak ada komunikasi bisa tiba-tiba berjumpa untuk sekedar buka bersama di bulan ini.

Hangatnya suasana menjelang maghrib hingga subuh menjadi kekhasan lain dari bulan ini.  Jika biasanya pusat aktivitas akan berakhir menjelang maghrib, sebaliknya di bulan Ramadhan ia seperti menjadi awalannya.  Jika di bulan-bulan lainnya, suasana menjadi sepi saat maghrib, nah di Ramadhan maghrib justru semarak.  Jika kemarin-kemarin maghrib disambut biasa saja bahkan bagi sebagian kecil orang tidak ingin segera bertemu, malahan sekarang semua orang muslim yang menjalankannya menanti-nanti bunyi bedug dan kumandang adzannya.  Bak malam ahad, semakin malam suasana semakin ramai.  Terutama di masjid-masjid.  Ya, bila biasanya masjid hanya terisi 1-2 shaf, tapi di bulan Ramadhan biasanya penuh sesak terutama di waktu buka dan tarawih.

Ya, ini dia fenomena unik sekaligus positif lainnya di bulan Ramadhan: masjid-masjid menjadi hidup, penuh dengan kegiatan.  Kegiatan yang pastinya sih semacam tak’jil dan tarawih, disamping tentu saja shalat wajib berjamaah.  Sore harinya biasanya dilaksanakan pengajian atau pesantren ramadhan yang melibatkan anak-anak dan remaja sekitar masjid.  Beberapa kali dalam seminggu pun biasanya dilaksanakan pula majelis ta’lim.  Selain kegiatan-kegiatan yang bersifat rutin tersebut, masih ada lagi beberapa kegiatan insidental.  Contohnya Tabligh Akbar, perlombaan islami, dan bazaar.  Namanya kegiatan incidental ya barang tentu pelaksanaanya hanya dalam waktu dan periode tertentu saja.  Pelaksanaannya biasanya di pertengahan Ramadhan.  Adapun sepuluh terahi terakhir, masjid biasa disibukkan oleh dua kegiatan: Itikaf dan Pengelolaan zakat fitrah.  Pokonya, sepanjang Ramadhan, masjid-masjid hampir tidak pernah sepi berkegiatan.  Dan imbas positifnya dirasakan oleh warga sekitar masjid:  ada yang menjadi pengelola da nada yang menjadi partisipan.  So, masjid lebih hidup dan para warga sekitarlah yang menghidupkan masjid-masjid tersebut.

Terkait dengan aktivitas warga di masjid menjadi sati nilai plus tersendiri.  Selain waktunya menjadi lebih bermanfaat, rasa lapar pun akan menjadi tersamarkan.  Percayalah, dengan semakin banyak beraktivitas (apa pun itu selam positif dan tidak membatalkan) rasa lapar yang terutama menggerogoti di siang hari bisa tidak (begitu) terasa.  Ibaratnya, tahu-tahu sudah maghrib saja.  Memang sih kalaupun kita khawatir kecapekan, tidur adalah pilihan utama.  Toh, tidurnya orang yang berpuasa di bulan Ramadhan ini kan ibadah.  Tapi, apakah kita tidak tergiur dengan ibadah lain yang pahalanya jauh lebih besar?  Kan memakmurkan masjid pun bagian dari ibadah.  Manfaatnya pun bukan hanya dirasakan oleh kita sendiri, tetapi juga orang banyak.  Kalau bukan kita juga siapa lagi kan?  Hanya mengandalkan para pengurus badan ta’mir masjid bukanlah suatu win-win solution.  Mungkin mereka memang bisa megelola berbagai kegiatan Ramadhan tersebut.  akan tetapi jika tidak ada partisipannya?  Masa iya dari mereka, olrh mereka, untuk mereka?  Kan sayang juga.

Nah, kira-kira itu dulu saja ya catatan sambutan di Ramadhan 1433 H ini.  Masih banyak lagi memang hal menarik yang terjadi di bulan Ramadhan.  Yah, mudah-mudahan kita masih bisa merasakan nikmatnya kebersamaan bersama orang-orang terkasih selama Ramadhan ini.  Juga berpartisipasi aktif di masjid sekitar bila bisa meluangkan waktu.  Dan, terakhir tentu saja semoga ibadah Shaum Ramadhan kita kali ini diterima oleh yang Maha Pengasih lagi Penyayang.  Paling terakhir, semoga kita masih bisa berjumpa dengan Ramadhan di tahun-tahun berikutnya.

Nb: ini tulisan makin dibaca ke bawah makin gak enak ya? Ahh…mumpung ini bulan Shaum…..maafkanlah inkonsistensi penulis yaa dalam menyelesaikan postingan ini.  Maklum bercabang otaknya, tap tetep pengen beresin tulisan ini…daripada dia molor sampai akhir Ramadhan kan jadi gak lucu….heu…okay, sekali lagi mohon maaf lahir bathin atas ketidaknyamanan para pengunjung yang budiman saat secara entah sengaja atau tidak membaca postingan penuli yang ini…dan satu lagi SELAMAT MENJALANKAN IBADAH SHAUM 1433 H untuk semuanya J

Tidak ada komentar: