Senin, 09 Juli 2012

Cinta di Saku Celana


Pemain        : Donny lamsyah, Ramon Y. Tungka, Lukman Sardi, Dion Wiyoko, Gading  Marten, Joanna Alexandra
Sutradara      : Fajar Nugros
Produksi         : PT. Kharisma Starvison Plus
Sinopsis
Judul yang terasa terlalu rame dan biasa untuk sebuah produksi Film layar lebar.  Kalau berpatokan pada judul tanpa memperhatikan jajaran cast, rasanya penulis tidak berminat menontonnya.  Thanks GOD I saw it with its posters, so I have no reason for not watching this movie.  Donny Alamsyah sebenarnya sudah cukup jadi magnet utama bagi penulis untuk menyaksikan film ini.  Apalagi ia ditemani oleh Ramon Y. Tungka dan Lukman Sardi yang juga masuk dalam jajaran aktor favorit penulis.  Sebagai bonus, ada Dion Wiyoko dan Gading Martin juga.  Dan you know what? All of them except Dion Wiyoko ‘fight’ for a Joanna Alexandra!

Yap, CDSC berkisah tentang Ahmad, seorang pegawai pos cerdas tapi lajang yang tengah mengejar sang cinta.  Ia menganggap cinta-nya ialah bening, seorang gadis yang sering berkirim kabar melalui kartu pos dengan sang tunangan.  Berawal dari kebiasaan, lama-lama muncul benih-benih cinta di hati Ahmad.  Apalagi mereka sering bertemu di rel kereta api.  Ia sadar jika Bening telah ada yang memiliki, tapi berkat dorongan sahabatnya yang sangat ahli dalam urusan merebut wanita meskipun otaknya dangkal, akhirnya Ahmad pun pantang menyerah.  Lewat saran ibu panti tempatnya dulu tinggal, ia pun memeberanikan setahap lebih maju dengan mengirimi sang gadis surat karena ia belum berani melakukan pendekatan langsung.

Sial baginya surat yang diselipkan di dompet tsb raib bersama dompet-dompetnya tepat saat ia akan menyerahkan surat tersebut.  kejadian ini mnegantarnya bertemu Gubeng, pencopet kelas kakap dengan wilayah operasi stasiun dan sekitarnya.  Ia meinta Gubeng mencurikan hati Bening.  Sayang, Gubeng ternyata malah ikutan jatuh hati pada Bening dan masuk penjara (baca: tobat).  Dari sana ia malah mesti berurusan dengan pengusaha Loundry yang mengaku kini menjadi pemilik si cinta.  Makin sial lagi karena ternyata laundry tsb merangkap sebagai tempat penjualan narkoba yang telah diincar lama oleh polisi.  Diboyonglah ia kesana.
Belum cukup, dari kantor polisis ia diboyong ke satu tempat dan disana telah menunggu pemilik si Cinta betulan, sang tunangan.  Maka, menyerahlah Ahmad dan segala upayanya merebut hati bening menjadi sia-sia.  Upaya yang bagaimana? Upaya yang bahkan untuk Benig menyadari sosok dan kehadirannya saja pun tidak.  Tidak ada usaha nyata selain mengamati bening, merekammnya, dan lalu melamunkannya.  Lalu, benarkan bening itu sang Cinta-nya Ahmad?  Atau justru ada orang lain?  tonton sendiri aja eeaa *alay dikit*.



***

Well, nonton film ini, em…banyak bikin penulis senyam senyum sendiri menyaksikan kekonyolan para pelakonnya, dan…tentu saja menikmati kegantengan seorang Donny Alamsyah, sepuasnya!  Okay, it’s not so Donny ya kalau gak ada berantemnya.  Dan, ya, sekali pun film ini lebih menjurus ke genre komedi agak romantisan dikit, tetep ya ada adegan baku hantam yang bikin make up lebam menghiasi wajah tampang doi as lead role.  PUAS.  Itu deh satu kata yang bisa penulis gambarkan untuk film ini. Eits…tapi PUAS nya disini lebih kepada kepuasan menyaksikan a Donny Alamsyah dengan muka tampan bersihnya tanpa luka-luka yang sampai bikin matanya petet, bibir dower atau apalah. 

Selain itu yang juga penulis suka dari film ini yaitu reuni-nya Ramon Y. Tungka dan Joanna Alexandra yang pernah dipasangkan di film-nya Hanung Bramantyo, Catatan Akhir Sekolah, 7 tahun silam.  Coba aja aseli reunion, yah meskipun sekilas, tetep membekas deh.  Berseliwerannya sejumlah bintang yang mendapat porsi sebagai cameo dengan credit title as “special appearance” macam Agus Kuncoro, Endhita, Masayu Anastasia, Luna Maya, Imey Liem, Yatty Surachman, sampai Hanung Bramantyo yang Cuma dicatut nama-nya doang juga jadi nilai jualan lain dari film ini.  Yang jelas film ini bagi penulis, sangatlah renyak.  Tidak njelimet tapi juga kurang layak dikatakan biasa.  Unik, begitulah kiranya yang tepat.  Kekurangan mah ya pasti ada, tapi ah silakan dinilai sendiri.  Pokonya penulis mengikuti film ini dengan tanpa beban dan sangat menikmatinya.  J

Tidak ada komentar: