Rabu, 29 Februari 2012

North London's Derby: When London Belongs to (the) Red




Hasil gemilang di Emirates Stadium ahad (26/02) lalu seolah mengalihkan public dari hasil-hasil minor yang ditorehkan pasukan Arsene Wenger ini baik di ajang Eropa maupun piala Liga yang berakhir dengan kekalahan menyakitkan.  Rivalitas kedua tim mebuat atmosfer pertandingan terasa sangat panas bahkan sebelum kick-off babak pertama dimulai.  Sebagai sesama tim asal London Utara sudah bukan rahasia lagi bila keduanya merupakan musuh bebuyutan yang bahkan kini hanya terpaut satu tangga di papan klasmen, meski secara selisih poin tim yang setingkat di atas posisinya msih relatif aman.  Performa tim tamu yang konsisten berbanding terbalik dengan si tuan rumah yang fluktuatif tak karuan sehingga tidak heran bila banyak yang kemudian lebih menjagokan tim berjuluk “the lilywhite” itu ketimbang “the gunners”.  Namun, sekali lagi setimpang apa pun kualitas kedua tim di atasa kertas, namun derby tetaplah derby yang selalu panasa dan sering kali tak terduga!

Dan, menjelang turun minum, perkiraan banyak orang itu pun seolah akan menjadi kenyataan setelah Luis saha dan Adebayor berhasil memaksa Szcezny  memungut bola dua kali dari gawangnya.  Kemenangan yang amat dinantikan itu sepertinya sudah sangat condong ke kubu tim asuhan Harry Redknap.  Namun, hey, ini sepak bola bung!  Selama bola masih bergulis apa pun masih sangat mungkin terjadi.  Diawali oleh gol Bacary Sagna di menit ke-40 setelah menerima umpan dari Mikael Arteta, dua menit berselang pemain yang tengah berpedar terang bintangnya tahun ini pasca peninggalan Fabregas, Robin van Persie menunjukkan kelasnya dengan membuat gol penyeimbang lewat gol cantik dari sudut sempitnya.  Dan, permainan yang sesuangguhnya dari si tuan rumah yang sudah lama terluka akibat sejumlah kesalahan karena kecerobohannya sendiripun di mulai.

Kekalahan 4-0 di leg pertama perdelapan final Liga Champion serta 2-0 dari Sunderland yang bahkan barus aja dikalahkan di liga domestic pekan sebelumnya tidak cukup berpengaruh untuk meluluhlanytakan mental RVP dkk.  Telebih mengingat laga ini mrupakan derby penuh gengsi, tentu para punggawa Arsenal tidak mau melewatkannya begitu saja.  Terbukti, penampilan impresif mereka di paruh akhir babak pertama terus berlanjut di babak kedua yang berbuah tiga gol dari Thomas Rosicky dan Theo Walcott (2 gol).  Hingga laga usai, skor 5-2 tidak lagi berubah, dan akhirnya Arsenal pun keluar sebagai pemenang dalam derby tersebut yang mengembalikan posisinya sebagai Raja London. 


Okelah memang di papan klasmen, kemenangan tersebut hanya mampu membuatnya naik satu tingak ke posisi 4, masih tertinggal tujuh poin dari tim yang barus aja dikalahkannya tersebut.  Namun, yang menarik, naiknya posisi tim berjuluk Gudang Peluru ini memaksa tim asal London lainnya, Chelsea yang jga sedang mengalami inkinsistensi, untuk turun satu peringkat ke posisi 5 karena meski poinnya sama namun selisih gol Arsenal masih lebih baik.  Well, nampaknya selain derby Manchester di peringkat 1-2, derby London pun sangat seru di peringkat 3-4-5.  Dan, jangan lupakan Liverpool yang baru saja menjuarai Carling Cup.  Well, dua posisi teratas Nampak sudah tak mungkin terkejar, biar menjadi jatah tim Manchester.  Namun, untuk posisi 3-4 masih terbuka pelunag bagi empat tim tadi.  Kan, jatah Liga Champion hanya empat ya, maka selmat bersaing tim London! #GGG J

Tidak ada komentar: