Sabtu, 01 Oktober 2011

Dia, dia, dia..

*Preface*

Hey, visitor, since it is Saturday night so for now on I wanna share about someth related to Saturday night: pinky-heart story! J (jarang-jarang gitu loh, ahaha, buat menjawab pertanyaan beberpa orang juga deh ini postingan penulis persembahkan selain emang untuk kepuasan pribadi penulis saja untuk mengungkapkan isi hatinya *ceileeeeh*)

*Prolog*

Yaah…kisah ini memang tak lebih dari curahan hati penulis. Bukan kisah yang semanis lengkeng, tapi lebih mirip dukuh yang ada sedikit paitnya kadang-kadang, atau strowbery yang asam-manis! Anyway, sebenernya ini postingan udah dibikin agak lama tapi dibiarkan “vakum” dulu karena belum menemukan waktu yang pas. Tapi hari ini, hari sabtu, awal oktober (yang bagi penulis cukup bersejarah ya disamping memang hari kesaktian Pancasila juga! ehehe) di malam Ahad ini penulis rasa sebagai waktu yang cukup pas untuk berbagi seputar kisah ini.

*Here We Go..*

Kisah ini bagai buah simalakama. Di satu sisi menggembirakan, di sisi lain sekaligus menyayat hati. Betapa tidak, setelahsekian lama dan dengan dipancing oleh berbagai umpan, akhirnya kail pun bergeming. Umpan bersambut. Apa yang selama ini ingin telinga ini dengar, tersuarakan. Ya, akhirnya tersiar pula kabar tentangnya. Kabar bahagia. Kabar kelulusannya. Aahh, belum cukup, bukan Cuma itu, tidak, sama sekali tidak cukup. Masih banyak yang ingin kudengar, jadi asal dan iseng saja kutanya tentang jodoh. Ku harap jawabannya sesuai dengan apa yang kuharapakan, namun tidak, pertanyaan yang membunuhku! Aahh jawabannya 180 derajat berlainan dengan harapanku. Kudengar ia telah memiliki seorang calon, dan jedeeeeeeer bagai sambaran petir yang mengguncang saraf otakku dan ditransfer dengan kilat ke hatiku. Bukannya berhenti, aku yang sedang patah hati (eiaa…berasa lirik lagu! :p) ini malah nekat menambahi pertanyaan ‘teman kampusnyakah atau???”. Kulayangkan sebuah pertanyaan sederhana namun penuh makna itu sewajar dan selempeung mungkin meski hatI ini sudah porak poranda.Aahh…bodoh, kenapa pula harus kutanyakan pertanyaan itu. Pertanyaan yang pada akhirnya hanya menyayat-nyayat hatiku. Pertanyaan yang sebenarnya sangat ingin aku hindari karena sungguh jawabannya pasti persis sperti yang kuduga-duga lebih tepatnya kuprediksikan. Yaiyalah, makhluk sepertinya tentu laris manis di pasaran, memangnya aku ini apa. Meski secara tampang termasuk kategori standar, tapi ya dia punya karisma yang jadi nilai plus sekligus bikin dia tampak good looking. Hey, wake up girl, wake up!!!! He’s never looks on you. No matter what he’ll never look on you seriously. You’re will not be exist in his list! Hemm…pada akhirnya selalu ada hikmah di setiap kejadian entah yang menyenangkan apalagi yang tidak. Dengan fakta bahwa he has had someone in his heart, and he just wait to marry her, berarti pula tanda bagiku untuk try to forget him totally. No more thinking of him, jangan lagi membayangkan tentangny a, ENOUGH! So, time to move on, find another one who is the best for me, who is the fittest one on me. Let’s find the right one in the right time! ^^

*epilog*

Actually I just met him recently; I talk a little bit to him. His smile still make me die actually *lebaaaay!*. In one moment when I’m going to smile at him, he just like ignoring me *he stairs to another part*. It’s quite disturbing me for while, but the I remember that I’m in the planning of FORGETING HIM to find someone, THE RIGHT ONE, IN THE RIGHT TIME! Then, the song of this posting will be Ungu feat Rossa’s…


Tuhan memberikanku cinta

Untuk ku persembahkan hanyalah padamu

Dia memberikanku kasih

Hanya untuk berkasih, berbagi denganmu…


Tidak ada komentar: