Sabtu, 29 Oktober 2011

Antara Super Series, Stoner, dan Gunners


#Badminton
Pekan lalu, gelaran turnamen Super Series Preamiere, Denmark Open, baru saja mencapai finalnya.  Dari lim apartai, tiga diantaranya menjadi milik Cina dengan dua partai diantaranya merupakan final sesama pemain Cina.  Dua gelar lainnya menjadi milik Korea dan tuan rumah, Denmark.  Gelar bagi Cina disumbangkan melalui sektor putri, yakni melalui Wang Xiaoli/Yu Yang unggulan pertama yang mengalahkan unggulan kedua sekaligus kompatriotnya, Tian Ching/Zhao Yunlei 22-20 21-16 dan Wang Xin (3) di tunggal putri yang juga mengalahkan rekannya unggulan pertama Wang Yihan 21-14, 23-21.  Satu gelar lagi disumbangkan oleh Chen Long di tunggal putra yang ditempatkan sebagai unggulan ketiga setelah menghempaskan perlawanan unggulan pertama asal Malaysia, Lee Chong Wei, 21-15, 21-18.  Korea mencuri satu gelar di ganda putra setelah ganda andalan yang menempati unggulan kedua Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (lagi-lagi) berhasil mempercundangi ganda nomor satu dunia asal Cina, Cai Yun/Fu Haifeng dalam straight set 21-17, 21-10.  Sementara satu gelar lainnya menjadi milik tuan rumah berkat kemenangan unggulan ketiga, Joachim Fisher Nielsen/Christinna Pedersen, mampu mengatasi “kutukan” sulit menang atas pasangan Cina unggulan lima Xu Chen/Ma Jin 22-10, 21-16.  Sementara Indonesia hanya mampu menhantarkan wailnya sampai semifinal saja melalui pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan sebelum di hempaskan ganda Korea Jung/Lee pada turnamen berhadiah total USD 400.000.  Hasil tersebut memperpanjang hasil kurangbaik yang ditorehkan para pemain Indonesia di ajang Syper Series tahun ini.  Terakhir, gelar Indonesia dipersembahkan oleh pasangan Tontowi/Liliyana di turnamen Singapore Open Super Series, bulan Juni lalu.  Pekan ini, sedang digelar turnamen French Open Super Series.  Akankah Indonesia kebagian gelar kali ini? Kita nantikan saja aksinya..

#MotoGP
Setelah kemenangan monumental Casey Stoner (bertepatan dengan hari lahirnya sekaligus penetapanya secara resmi sebagi juara dunia musim 2011) di sirkuit Philips Island, Australia—yang juga kampung halaman CS-- pekan lalu, pekan ini seri motoGP Sepang diwarnai suatu insiden yang sangat tragis.  Balapan baru akan emasuki lap kedua saat tiba-tiba terjadi kecelakaan maut di tikungan kesebelas sirkuit tersebut yang berakibat melayangnya nyawa rider tim pabrikan Honda, Honda Gressini, marco Simoncelli.  Ia yang sedang berduel dengan Alvaro Bautista dari tim Rizla Suzuki terlalu melebar saat menikung, namun saat hendak memaksa kembali ke tengah lintasan ia—yang dinilai banyak rang terlalu memaksakan diri—tak mampu mengendalikan motornya dengan baik hingga oleng dan terjatuh.  Sayang, ia justru jatuh ke tengah sirkuit tepat di arah lintasan Collin Edward dan Valentibo Rossi yang juga sedang saling berkejaran.  Praktis tubuhnya yang sudah terhempas dari tunggangannya itu tertabrak oleh keduanya.  Edward yang berada sedikit lebih depan dari Rossi sudah tak mampu menghindar hingga ia pun menabrak tubuh Simoncelli yang diikuti oleh motor Rossi sejurus kemudian.  Akibat hantaman kedua motor tersebut helm Simoncelli terlepas sehingga mukanya mencium aspal sementara motornya pun terseret bersama Collin Edwards yang akhirnya didiagnosis menedrita dislokasi bahu dan trauma ringan di kepala.  Sementara Rossi, yang juga sempat oleng, berhasil menguasai kembali motornya untuk kembali ke lintasan dan meneruskan balapan meski sempat terlempar ke Grid.  Simoncelli yang menderita cedera parah di bagian dada, leher, dan kepala akhirnya tak menghembuskan nafas kurang dari satu jam setelah insiden tersebut.  Race Sepang pun akhirnya dihentikan dan ditunda pasca diumumkannya berita duka tersebut.  Banyak pihak yang tidak percaya dan merasa sedih atas musibah ini.  Bahkan, tadinya, Honda Gressini, tim pabrikan tempat almarhum bernaung berencana tidak ambil bagian di Valencia Karena masih berkabung.  Namun, belakangan mereka mengurungkan niatnya itu dan memutuskan untuk tetap hadir sebagai bentuk penghormatan terhadap pembalapnya yang controversial dengan gaya membalapnya itu.  Moto GP tinggal meyisakan satu seri, yakni Valencia yang menurut jadwal akan digelar pada 6 November mendatang.  Walaupun masih ada stu seri lagi, namun juara dunia moto GP 2011 telah ada, yakni Casey Stoner dari tim Honda.  Gelar ini merupakan yang kedua setelah terakhir di tahun 2007 bersama Ducati bagi Stoner di kelas moto GP nya.

#Arsenal
Perlahan tapi pasti, ia mulai kembali mengumpulkan poin demi poin untuk kembali merangsek masuk ke posisinya semula: BIG FOUR.  Setelah mengalami serangkaian kekalahan di awal musim pasca hengkangnya dua punggawa andalan tim asal London Utara ini ke kota Manchester dan Barcelona, kini tim asuhan Arsene Wenger ini mulai bangkit.  The Gunners belum pernah kalah (lagi) dalam empat pertandingan terakhirnya.  RVP semakin menguatkan posisinya sebagai pemain penting di lini depan The Gunners.  Salain itu, ada pula Gervinho yang sering kali memeberikan umpan matang pada RVP atau bahkan menyelesaikannya sendiri.  Namun, empat kemenangan beruntun tersebut bukan jaminan sepenuhnya bahwa RVP dkk telah bangkit kembali.  Ujian kebangkitan sesungguhny baru akan terjadi saat dijamu Chelsea di Stanford Bridge, sabtu ini.  Melawan tim besar seperti Chelse, Gunners terbukti masih sring kesulitan.  Tentu kita masih ingat betapa menyesaakannya menederita kekalahan telak 8-2 dari sang tim penguasa kota Manchester yang belakangan terancam dikudeta tim sekotanya pasca ditekuk 1-6 di Old Trafford.  Atau bagaimana ketika The Reds, Liverpool, memaksa Szczesny dua kali memungut bola di gawangnya sendiri tanpa balas.  Belum lagi kekalahan 2-1 saat dijamu Tottenham Hotspur di White Hart Lane.  Semua fakta itu menunjukkan bahwa Gunners masih harus membuktikan bahwa mereka telah benar-benar bangkit dengan menaklukan tim-tim besar tadi.  Dan, Chelsea, bisa menjadi ujian sesungguhnya yang teramat baik.  Kita nantikan apakah tim yang bermarkas di Emirates ini telah mampu (benar-benar) bangkit kembali demi menembus posisi empat besar sekaligus sebuah pembuktian bahwa Gunners tetap mampu besaing walau tanpa Fabregas dan Nasri. 

Tidak ada komentar: