Jumat, 03 Juni 2011

Result Sudirman Cup 2011: Piala itu Masih Betah Berada di Daratan Tiongkok

China ternyata masih terlalu tangguh bagi Negara lainnya di ajang Sudirman Cup kali ini. Terbukti di final yang berlangsung ahad (29/05) lalu, China mampu mengatasi perlawanan Demnark 3-0. Padahal sebelumnya, dengan penampilan impresif Denmark hingga babak semifinal banyak yang meramalkan bahwa partai final anarata China dan Demark akan berlangsung ketat. Ditambah lagi status mereka sebagai tim unggulan teratas (China unggulan pertama, Denmark unggulan kedua) semakin memperketat persaingan dua tim beda benua ini. Keduanya pun sama-sama menjadi yang terbaik di benuanya: China di Asia, Denmark di Eropa. Menariknya, partai ini merupakan partai ulangan di tahun 1999 yang berakhir dengn kemenangan 3-1 untuk China.



China yang melaju ke final setelah mengehmpaskan India 3-1 di perempat final dan Korea juga 3-1 di semifinal tidak mendapat perlawanan berarti dari Denmark yang juga mengantongi kemenangan 3-1 di babak perempat final dan semifinal, masing-masing melawan China Taipe dan Indonesia. Urutan pertandingan di final kemarin sama halnya dengan urutan di semifinal, yakni: Ganda Campuran (Mix Double-XD), Tunggal Putra (Man Single-MS), Ganda Putra (Men’s Double-MD), Tunggal Putri (Woman Single-WS), dan Ganda Putri (Women’s Double-WD).

Di partai pertama, China menurunkan Xu Chen/Ma Jin untuk berhadapan dengan Joachim Fischer/Cristina Pedersen. Tertekan sejak awal psangan Denmark yang di semifinal mengalahkan pasangan Indonesia Frans/Pia kahirnya harus menyerah dua set langsung 21-14, 21-14 dari pasangan China peringkat dunia tersebut. Kedudukan pun menjadi 1-0 untuk China.

Selanjutnya, di partai kedua, Lin Dan (China) ditantang Peter Gade (Denmark). Kedua pemain papan atas dunia ini saling menunjukkan permainan terbaiknya. Maka, meski Gade dipaksa mengakui keunggulan Lin Dan 21-16, 21-11 di akhir pertandingan, namun keduanya telah menyajikan permainan cantik kelas dunia yang amat dinantikan pecinta bulu tangkis di seluruh dunia. Kedudukan pun menjadi 2-0 bagi China.

Menginjak partai ketiga, partai penentuan sekaligus menentukan, Jonas Ramussen/Carsten Mogensen siap bertarung melawan ganda andalan tuan rumah Cai Yun/Fu Haifeng guna menunda selebrasi kemenangan mereka. Partai ini menjadi menarik selain terjadi pergantian pasangan di kubu Denmark (setelah pasangan Carsten Mogensen/Mathias Boe gagal menyumbangkan satu kemanangan pun di babak-babak sebelumnya), juga keduanya mengalami kekalahan di semifinal hari sebelumnya. Pasangan China dikalahkan ganda Korea Jung Jae Sung/Lee Yong Dae dalam tiga set, sementara pasangan Denmark dipecundangi ganda Indonesia Alvent Yulianto/M. Ahsan dua set langsung. Kekalahan tersebut tentnya jdi motivasi tersendiri bagi kedua pasangan untuk meraih kemenangan di partai ini. Selain itu, partai ini akan menentukan apakah Denmark bisa memperpanjang nasib atau justru China memastikan kemenangannya. Dan ternyata China lah yang berhasil memenangi duel tersebut dalam dua set 21-17, 21-13. Maka, sempurnalah kemangangan China menjadi 3-0.

Kemenangan 3-0 membuat dua partai sisa yakni antara Wang Xin dan Tine Baun di tunggal putri serta pasangan Yu Yang melawan Kamila Ryther Juhl/Cristina Pedersen di ganda putri tidak perlu dipertandingkan. Kemenangan ini menjadi yang keempat kalinya secara beruntun bagi China sejak 2005, dan yang ke-8 dari total 12 kali penyelenggaraan kejuaraan sudirman Cup ini sejak tahun 1989. Sementara Denmark, belum sekali pun merengkuh gelar juara. Tentu hal ini menjadi sebuah prestasi yang membanggakan bagi tim China. Bagaimana mereka mapu mencatatkan diri sebagai yang terbaik dalam kurun waktu delapan tahun terakhir. Bahkan China pun mencatat rekor sempurna denganbelum pernah terkalahkan hingga final, berbeda dengan Denmark yang sempat dikalakan Korea di babak kualifikasi grup D.

Kemenangan ini sekaligus semakin mengukuhkan dominasi China di perbulutangkisan dunia sekaligus penegasan bahwa sampai saat ini timChina masih merupakan yang terbaik dari yang terbaik. Ada beberapa Negara yang dijuluki sebagai raksasa sekaligus yang mendominasi bulu tangkis dunia, yaitu China, Denmark, Korea, dan termasuk Indonesia. Namun di antara kelima raksasa itu, mesti diakui bahwa China lah yang paling superior. Terbukti dari 12 kali penyelenggaraannya, China mendominasi dengan 8 gelar, disusul Korea dengan 3 gelar, dan 1 gelar lagi menjadi milik Indonesia. Hal ini semestinya harus dapat mengacu Negara-negara tersebut untuk terus mampu minimal menyamai China agar mampu bersaing. Pasalnya, akan jadi mebosankan bila China terus menerus menjuarai semua kejuaraan tanpa menemui lawan yang setimpal.

Tahun depan, akan digelar ajang kejuaraan beregu Thomas-Uber Cup. China masih menjadi juara bertahan Thomas Cup selama empat kai berturut-turut dan akan mengincar gelar kelimanya. Sementara Korea berhasil menembus determinasi China dengan merebut Uber Cup di perhelatan tahun 2010 lalu. Jika tidak hati-hati, peluang China untuk kembli menyandingkan kedua gelar tersebut (Thomas-Uber) tahun depan akan sangat terbuka lebar menilik pada materi pemain yang dimiliki China saat ini. Maka, alangkah baiknya bila semua Negara melalukan persiapan dari sekarang. Indonesia pun akan sangat berpeluang berkaca pada hasil yang ditorehkan di Piala Sudirman kemarin. Di sektor putra, kekuatan masih bertumpu di Ganda dengan Kido/Hendra sebagai pasangan utama (bila masih mungkin dan bisa diturunkan) dan Alvent/Ahsan sebagai pelapis (bila masih dan seharusnya memang dipertahankan setidaknya sampai Olimpiade London 2012).

Tidak ada komentar: