Rabu, 02 November 2011

hai visitor..
Pertama-tama penulis ucapkan selamat datang bulan November (apa?? November?? bulan depan berarti Desember..lusanya, udah ganti taun..ya ampuun cepat seklai yaa waktu ini berlalu, tidak berasa yaa visitor...heu)
Kedua, selamat (menyambut) hari raya Idul Adha 1432 H (hayoohh siapa yang taun ini kurban? bagi-bagi yaa dagingnya..)
Ketiga, selamat menikmati postingan ini..hehe
*****
Well, okay, postingan ini berisi tentang puisi yang penulis bikin di kelas translating tadi pagi.  Jadi konsep dosennya, kita diminta bikin sepuluh bait puisi dalam bahasa Indonesia yang digubah ke dalam bahasa Inggris nantinya.  "apa? puisi? ebuseet yang bener aja" batin penulis panik.  Ya, gimana penulis bukan pujangga yang lihai merangkai kata (#eaa base jam mode on), kalo yang iseng suka liat-liat atau sekedar mampir (secra kebetulan atau malah sengaja) ke blog penulis ini mungkin pernah ya menemukan beberapa postingan yang rupa dan bentuknya mirip puisi, tapi bagi penulis sendiri itu lebih seperti ungkapan hati yang dituangkan dalam beberapa bait kalimat pendek yang tersusun seperti puisi.  Kalau para visitor jeli, disitu labelnya "bukan syair pujangga", kenapa? karena itu tadi penulis bukan pujangga yang pandai bermain dengan kata-kata dan bermetafor.  Maka, pas tau tugasnya adalah bikin puisi tuingggggg...........otaknya serasa ngehank, butek, gak ada ide!  Sejenak berfikir, lalu "aha! I got it" batin penulis lagi.  Ya, penulis terikat akan serangkaian kalimat yang katakan saja itu puisi yang sempat penulis buat dan simpan di hp.  Tanpa buang waktu, segera saja cussss penulis cek hp, tapi sayang bin lebar ternyata sudah penulis hapus!  Sempat, desperate (#lebayyy), akhirnya penulis mencoba mengingatnya, menuliskan seingatnya, lalu menggubahnya sedemikan rupa hingga merenah dan pas sepuluh baris.  Dan, beginilah bunyi puisi yang sebetulnya mengadopsi puisi penulis yang diposting terakhir, seputar "mengirimkan" keluhan ke "alamat" yang tepat.
***
"puisi ini seperti semacam teguran untuk diri sendiri" buka penulis...

**INDONESIAN VERSION**

Sigh to the Lord
The creator of the universe
Sigh to the Lord
The most powerful Man ever
(And) don’t sigh to human being
Who are the Lord’s creatures as well
Who are vulnerable and powerless as well
He can’t answer the question of life
Nor create the destiny
As powerful as Lord to do so

Silakan cermati, dan terjemahkan ke Bahasa Indonesia, dak ada unsur puitis-puitisnya deh.  Tapi, satu hal yag pasti dan penulis banggakan yakni bahwa puisi ini 100% bikinan penulis sendiri!  Dan, puisi ini emang bener didedikasikan buat diri penulis sendiri sebagai teguran khususnya, juga bagi para pembaca dan pendengan secara umum.  Puisi ini berawal dari keprihatinan penulis ketika manusia (khususnya penulis) berada di masa sulit dan butuh seseorang sebagai tempat mengeluh, malah memilih mengeluh pada makhluk yang bahkan tidak lebih kuasa dari kita sebagaimana Tuhan, yang Maha Kuasa.  Semoga menginspirasi atau setidaknya menghibur.  Terima kasih telah berkunjung….. :)

















Tidak ada komentar: