hai visitor..
Pertama-tama penulis ucapkan
selamat datang bulan November (apa?? November?? bulan depan berarti
Desember..lusanya, udah ganti taun..ya ampuun cepat seklai yaa waktu ini
berlalu, tidak berasa yaa visitor...heu)
Kedua, selamat (menyambut) hari
raya Idul Adha 1432 H (hayoohh siapa yang taun ini kurban? bagi-bagi yaa
dagingnya..)
Ketiga, selamat menikmati
postingan ini..hehe
*****
Well, okay, postingan ini
berisi tentang puisi yang penulis bikin di kelas translating tadi pagi.
Jadi konsep dosennya, kita diminta bikin sepuluh bait puisi dalam bahasa
Indonesia yang digubah ke dalam bahasa Inggris nantinya. "apa?
puisi? ebuseet yang bener aja" batin penulis panik. Ya, gimana
penulis bukan pujangga yang lihai merangkai kata (#eaa base jam mode on), kalo
yang iseng suka liat-liat atau sekedar mampir (secra kebetulan atau malah
sengaja) ke blog penulis ini mungkin pernah ya menemukan beberapa postingan
yang rupa dan bentuknya mirip puisi, tapi bagi penulis sendiri itu lebih
seperti ungkapan hati yang dituangkan dalam beberapa bait kalimat pendek yang
tersusun seperti puisi. Kalau para visitor jeli, disitu labelnya
"bukan syair pujangga", kenapa? karena itu tadi penulis bukan
pujangga yang pandai bermain dengan kata-kata dan bermetafor. Maka, pas
tau tugasnya adalah bikin puisi tuingggggg...........otaknya serasa ngehank,
butek, gak ada ide! Sejenak berfikir, lalu "aha! I got it"
batin penulis lagi. Ya, penulis terikat akan serangkaian kalimat yang
katakan saja itu puisi yang sempat penulis buat dan simpan di hp. Tanpa
buang waktu, segera saja cussss penulis cek hp, tapi sayang bin lebar ternyata
sudah penulis hapus! Sempat, desperate (#lebayyy), akhirnya penulis
mencoba mengingatnya, menuliskan seingatnya, lalu menggubahnya sedemikan rupa
hingga merenah dan pas sepuluh baris. Dan, beginilah bunyi puisi yang
sebetulnya mengadopsi puisi penulis yang diposting terakhir, seputar
"mengirimkan" keluhan ke "alamat" yang tepat.
***
"puisi ini seperti semacam
teguran untuk diri sendiri" buka penulis...
**INDONESIAN VERSION**
Sigh to the Lord
The creator of the universe
Sigh to the Lord
The most powerful Man ever
(And) don’t sigh to human being
Who are the Lord’s creatures as
well
Who are vulnerable and
powerless as well
He can’t answer the question of
life
Nor create the destiny
As powerful as Lord to do so
Silakan cermati, dan
terjemahkan ke Bahasa Indonesia, dak ada unsur puitis-puitisnya deh. Tapi, satu hal yag pasti dan penulis
banggakan yakni bahwa puisi ini 100% bikinan penulis sendiri! Dan, puisi ini emang bener didedikasikan buat
diri penulis sendiri sebagai teguran khususnya, juga bagi para pembaca dan
pendengan secara umum. Puisi ini berawal
dari keprihatinan penulis ketika manusia (khususnya penulis) berada di masa
sulit dan butuh seseorang sebagai tempat mengeluh, malah memilih mengeluh pada
makhluk yang bahkan tidak lebih kuasa dari kita sebagaimana Tuhan, yang Maha
Kuasa. Semoga menginspirasi atau
setidaknya menghibur. Terima kasih telah
berkunjung….. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar