Tuhan,
Pagi ini
saya menangis,
Menangis
layaknya seorang anak yang kehilangan permennya,
Inikah
jawabannya?
Tuhan,
Pagi ini
aku berfikir,
Berfikir
layaknya seorang yang telah cukup umur,
Inikah
jawabannya?
Tuhan,
Sering
saya berfikir “saya siap”,
Sering
saya meyakinkan diri “saya mampu”,
Inikah
jawabannya?
Tuhan,
Tangisan
pagi ini seolah-olah membangunkan saya,
Dari mimpi
indah saya,
Dari khayalan
tinggi saya,
Dari harapan
muluk saya.
Tuhan,
Sepertinya
memang inilah jawabanmu
Bagi berbagai
Tanya yang membuncah dalam fikiran ini
Akan angan
yang semu
Akan mimpi
yang tak nyata
Akan asa
yang pudar.
Inilah
jawaban Engkau, Tuhan
Atas kelancangan
saya
Yang merasa
diri sanggup
Yang merasa
diri siap
Padahal,
Tuhan
Saya belum
mampu
Saya belum
siap
karena
air mata itu
Merupakan
jawaban Engkau Tuhan
Bahwa
saya belum siap
Belum
mampu,
Belum
siap,
Belum
mampu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar