Rabu, 16 November 2011

Dan Tangis pun Menjawabnya...


Tuhan,
Pagi ini saya menangis,
Menangis layaknya seorang anak yang kehilangan permennya,
Inikah jawabannya?
Tuhan,
Pagi ini aku berfikir,
Berfikir layaknya seorang yang telah cukup umur,
Inikah jawabannya?
Tuhan,
Sering saya berfikir “saya siap”,
Sering saya meyakinkan diri “saya mampu”,
Inikah jawabannya?
Tuhan,
Tangisan pagi ini seolah-olah membangunkan saya,
Dari mimpi indah saya,
Dari khayalan tinggi saya,
Dari harapan muluk saya.
Tuhan,
Sepertinya memang inilah jawabanmu
Bagi berbagai Tanya yang membuncah dalam fikiran ini
Akan angan yang semu
Akan mimpi yang tak nyata
Akan asa yang pudar.
Inilah jawaban Engkau, Tuhan
Atas kelancangan saya
Yang merasa diri sanggup
Yang merasa diri siap
Padahal, Tuhan
Saya belum mampu
Saya belum siap
karena air mata itu
Merupakan jawaban Engkau Tuhan
Bahwa saya belum siap
Belum mampu,
Belum siap,
Belum mampu.



Tidak ada komentar: