Kamis, 24 November 2011

EMAS SEA GAMES XXVI INDONESIA

Akhirnya bulu tangkis berhasil menyumbang lima dari tujuh emas yang diperebutkan pada cabor Bulu Tangkis SEA Games XXVI.  Setelah sempat kehilangan emas perdana pada partai beregu putri, akhirnya tim putra menuntaskan kepenasaran akan perolehan medali emas SEA Games. Indonesia mengungguli Malaysia 3-1 di final beregu putra yang diselenggarakan 15 November lalu. 

Poin Indonesia diperoleh melalui dua tunggal dan satu ganda.  Simon sukses merebut poin pertama bagi Indonesia setelah mengalahkan Daren Liew dengan straight set di partai pertama.  Sayang di partai kedua, Malaysia berhasil menyamakan kedudukan setelah  Wah Lim Khim/Goh Wei Shem berhasil mempercundangi M. Ahsan/Bona Septano dalam tiga set.  Beruntung, TommySugiarto yang bermain sebagai tunggal kedua berhasil mengatasi perlawanan Mohammad Arif melalui pertandingan dua set.  Markis Kido/Hendra Setiawan yang bermain di partai keempat menjadi penentu kemenangan setelah tanpa kesulitan berarti berhasil menerkuk ganda Malaysia Mak Hee Cun/Ong Soon Hook dua set langsung.  Kemenangan peraih emas Olimpiade Beijing ini mem perbesar keunggulan Indonesia menjadi 3-1 atas Malaysia sekaligus memastikan emas pertama dari cabang olah raga bulu tangkis bagi kontingen Ondonesia di ajang SEA Games XXVI Palembang.  Telur pun terpecahkan!

4 Emas dari Nomor Perorangan
Gelar pertama dari beregu putra itu kemudian diikuti empat gelar lainnya di nomor perorangan melalui Tunggal Putra (MS) dan tiga nomor Ganda (Putra, Putri, Campuran).  Di final yang digelar tanggal 19 November lalu ini, Indonesia sebenarnya menempatkan semua wakilnya di nomor final, bahkan dua partai diantaranya terjadi sesama pemain Indonesia, namun sayang harapan untuk menyapu bersih gelar pupus setelah gelar tunggal putri berhasil dicuri Singapura. 

All Indonesia Final! :))
Dua partai final pertama dibuka oleh pertarungan sesama pemain Indonesia.  Uniknya dua partai ini bukan hanya mempertandingkan duel ganda, melainkan juga duel senior-junior.  Anekke/Nitya yang merupakan pemain penganti ganda utama Indonesia, Greysia Polii/Meiliana Jauhari yang cedera, berhasil menyempurnakan penampilan impresifnya sejak awal babak penyisihan beregu.  Di final mereka sukses menghempaskan perlawanan seniornya Vita Marisa yang berpasangan dengan pemain muda Nadya Melati dua set langsung.  Partai lain yang juga mempertandingan All-Indonesia-Final yakni ganda putra.   Uniknya, partai ini lebih dari sekedar pertarungan senior-junior, namun lebih jauh pertandingan ini bisa diilang perang saudara antara abng-adik.  Markis Kido/Hendra Setiawan yang sedang mengemban misi perburuan gelar keempatnya di ajang SG ditantang sang adik Bona Septano yang berpasangan dengan M. Ahsan di partai kedua.  Tanpa perlawanan berarti akhirnya sang junior berhasil mengalahkan seniornya dalam dua set.


Sementara partai ketiga mempertandingkan sektor Ganda Campuran, dimana Tontowi/Liliyana yang diunggulkan di tempat pertama berhasil mengatasi perlawanan ganda Thailand Sudket Prapakamol/Saralee Thoungtongkam dua set langsung.  Partai keempat mempertemukan Firdasari, tunggal andalan Indonesia, berhadapan dengan tunggal Singapura Fu Mingtian, yang sayangnya berkesudahan emas bagi Singapura melalui pertandingan ketat tiga set.  Firda yang bermain menekan di babak pertama mengalami penurunan permainan di babak kedua yang berlanjut hingga babak penentuan karena cedera otot yang tiba-tiba dialaminya sekalipun ia telah berusaha semaksimal mungkin memberikan perlawanan di set penentu itu.  Beruntung, kekalahan Firda tsb tidak mempengaruhi performa sang juara bertahan tunggal putra SEA Games, Simon Santoso.  Di final, ia berhasil mempertahankan gelarnya setelah mengalahkan tunggal Thailand Tanongsak Saensomboonsuk dengan stright  set.



Juara Umum
Dengan tambahan empat gelar dari nomor perorangan itu, total cabor bulu tangkis Indonesia menyumbang lima emas bagi kontingen Indonesia di ajang SEA Games XXVI, Palembang.  Perolehan lima emas tersebut melampaui target empat emas yang dicanangkan oleh PBSI sebelum perhelatan SEA Games ini.  Selain itu perolehan lima medali emas ini mengantar Indonesia menjadi juara umum di cabor ini, pasalnya Indonesia hanya kehilangan dua dari tujuh emas yang diperebutkan, yakni di nomor beregu putri dan tunggal putri.

Hasil mayor ini tentu saja menjadi jawaban tersendiri bahwa badminton Indonesia masih sangat besar sumbangsihnya bagi dunia olah raga Indonesia.  Hasil mayor Indonesia mesti diakui tidak diperoleh melalui perjuangan yang begitu susah payah mengingat beberapa pemain unggulan dari Malaysia dan Thailand tidak ambil bagian di ajang SG kali ini.  Namun demikian, Indonesia pun melahirkan calon pemain unggulan masa depan semisal Anekke/Nitya dan Tommy Sugiarto.  Keduanya memang bukan pemain baru sebenarnya, namun selama ini prestasi interansional yang masih terbatas dan usia mereka yang relatif masih muda membuat mereka kalah menonjol dengan para seniornya.  Semoga SEA Games ini merupakan langkah awal bagi para atlet muda kita, atlet masa depan, menapaki awal kesuksesan karier olah raga mereka.

Titel juara umum cabor Badminton SEA GAMES XXVI ini sekali lagi menjadi pertanda bahwa Indonesia masih sangat berpeluang dan mampu berprestasi di cabang ini sekalipun saat ini prestasinya di level kejuaraan internasional sedang mengalami penurunan.  Selamat pada para pasukan bulu tangkis Indonesia, semoga prestasi ini bisa dipertahankan bahkan bila mungkin ditingkatkan bukan hanya di SEA GAMES mendatang, melainkan juga di level yang lebih tinggi seperti ASIAN GAMES hingga Olimpiade.  Selamat atas kesuksesannya saaat ini, jangan berhenti berprestasi hingga batas tetes keringat terakhir, MAJU TERUS BULU TANGKIS INDONESIA! J

photos: PB PBSI

Tidak ada komentar: