Minggu, 11 Desember 2011

Piala Citra FFI 2011: Ifa Isfansyah vs Kamila Andini!



S9B dan Treeji membuka perhelatan akbar insan ferfilman tanah air dengan lagu karya C. Simanjuntak (judulnya lupa! Heheh) yang dibawakan secara duet.  Penampilan kolaborasi dua boy band tanah air itu disambung oleh lagu “Sunny” yang dibawakan oleh penyanyi yang belakangan menjadi fenomena selebritas tanah air, yap siapa lagi kalau bukan mbak Syahrini yang alhamdulillah sesuatu itu.  Setelahnya, Marsya Manopo dan Petra duet menembangkan lagu bertema olah raga (lagi-lagi lupa judulnya!).   “Melompat Lebih Tinggi”, hits So7, kemudian diperdengarkan oleh Igo yang muncul dari kerumunan atas penonton.  Ungu menyusul lewat tembang “Cinta Gila” yang sempat diwarnaia dengan insiden disfungsi microphone (sampai bikin suara Pasha-nya luplep gitu, gak puguhlah pokoknya). 

Olivia Jensen dan Tika Putri hadir membawakan katgori Pemeran Pendukung Pria Terbaik dengan nominasi Agus Kuncoro (“?”), Agus Kuncoro (Tendangan dari Langit), Hendro F. Djarot (Sang Penari), Landung Simatupang (Rindu Purnama), dan Mathias Mutchus (Pengejar Angin) yang akhirnya dipilih juri sebagai yang terbaik pada kategori ini.

Pacsa jeda pertama, giliran nominasi Kategori Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dibacakan oleh Irwansyah dan (haha…kelewatan baca namanya!) yang adalah (The Mirror Never Lies), Dewi Irawan (Sang Penari), Enditha (“?”), Poppy Sovia (Catatan Harian si Boy), Wulan Guritno (Masih Bukan Cinta Biasa).  Akhirnya Piala Citra untuk kategori ini dimenangkan oleh Dewi Irawan yang juga sempat dinominasikan 28 tahun yang lalu malalui aktingnya sebagai Nyai di film “Sang Penari”.

Dengan bergaun abu-biru berbahan sejenis satin nan ringan yang bikijn roknya terbang-terbang ala Syahrini kemaren-kemaren, Vicky Shu yang terlihat kerepotan dengan rok bandelnya yang gak mau diam (terbang mulu) membawakan lagu berbau kucing bernada oriental disambung lagu “Pacar Kamu”. 

Tanpa jeda, Tora Sudiro hadir di atas panggung merayu sang penyanyi disusul Kinaryosih yang berlari kecil di belakangnya untuk mebacakan nominasi Penyunting Gambar Terbaik dengan nominasi Cesar David Luckmansyah (“?”, Masih Bukan Cinta Biasa, Sang Penari), Aline Jusria & Dinda Amanda (Catatan Harian Si Boy), Wawan I. Wibowo (Pengejar Angin) yang disambung dengan pembacaan kategori Pengarah Artistik Terbaik yang nominasinya yakni Ari Juwono (Catatan Harian Si Boy), Fauzi (“?”, Tendangan Dari Langit), Frans XR Paat (Batas), Eros Elin (Sang Penari).   Aline Jusria & Dinda Amanda dengan Catatan Harian Si Boy-nya dan Fauzi lewat Tendangan dari Langit berhasil menjadi yang terbaik di mata juri.

“Garuda di Dadaku” secara singkat dibawakan oleh duo host Nirina-Reza Rahardian sebagai pengantar pembacaan nominasi di kategori Pengarah Suara Terbaik dan Penata Musik Terbaik oleh Emir Mahira (Garuda di Dadaku) dan Grup 5 Elang.  Di kategori pertama Aditya dan Trisno (Kentut), Adityawan Susanto & M. Ihsan Ramadita (Masih Bukan Cinta Biasa), Ipmawan Santosa (5 Elang), Saft Daulsyah, Satrio Budiona & Trisno menajdi nominasi.  Sedangkan Adam S Permana (Rumah Tanpa Jendela), Sjuman (Rindu Purnama), Thoersi Agaswara (Masih Bukan Cinta Biasa, Surat Kecil Untuk Tuhan, The Mirror Never Lies) dinominasikan pada kategori Penata Musik TerbaikAdityawan Susanto & M. Ihsan Ramadhita (Masih Bukan Cinta Biasa) dan Thoersi Agaswara (The Mirror Never Lies) berhasil menyisihkan nominasi-nominasi lainnya di kedua kategori tersebut. 

Mbak pemilik jambul khatulistiwa dan bulu mata anti badai, Syahrini, kembali muncul menyanyikan lagu teranyarnya “SESUATU” tepat sebelum jeda kedua.
Rio Dewanto & Albert Halim (Cinta) muncul dibarengi duo host Nirina-Reza yang telah berganti kostum untuk membacakan nominasi dalam kategori Penulis Cerita Asli Terbaik dan Penulis  Skenario Terbaik dengan nominee Benni Setiawan (Masih Bukan Cinta Biasa), Hanung Bramantyo (“?”), Kamila Andini (The Mirror Never Lies), Salman Aristo (Jakarta Maghrib), Sarjono Sutrisno & M. Jusuf (Tebus) di kategori pertama .  Sedangkan pada kategori kedua, Benni Setiawan (Masih Bukan Cinta Biasa), Dirmawan Hatta & Kamila Andini (The Mirror Never Lies), Salman Aristo (Jakarta Maghrib), Salman Aristo, Ifa Isfansyah & Shanty Harmayn (Sang Penari), serta Titien Watinema (”?”) masuk sebagai nominasi. 

“Galih dan Ratna” soundtrack film “Gita Cinta dari SMA” dibawakan secara keroyokan (baca: kelompok) oleh S9B yang menyusul mbak “alhamdulillah-sesuatu” untuk tampil kedua kalinya di panggung FFI 2011 ini  sebelum memasuki jeda ketiga.

Pengarah Sinematografi Terbaik  dengan nominasi Fauzan Riza (Pengejar Angin), Gunung Nusa Pelita (Masih Bukan Cinta Biasa), Ipung Rachmat Syaiful (The Mirror Never Lies), Yadi Sugandi (“?”, Sang Penari)  yang kemudian keluar sebagai yang terbaik dengan film “?” dibacakan oleh reuni geng Cinta-AADC, Titi kamal dan Adinia Wirasti.  Kategori ini dimenangkan oleh Yadi Sugandi melalui film “?”.

Pasha Ungu setelahnya tampil membawakan lagu duet-nya bersama sang istri yang pada  kesempatan ini digantikan oleh mbak Syahrini yang tampil ketiga kalinya!  Eeh…mbak Syahrini make nganterin pembaca nominasi berikuutnya pula…dan (selalu) dengan nada lembut nan mendesahnya (gak nahaaan)!

Aktor beda generasi Kaharudin Syah dan Fachri Albar pun tampil untuk membacakan kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik dengan nomine Dinda Hauw (Surat Kecil Untuk Tuhan), Fanny Fabriana (True Love), Gita Novalisna (The Mirror Never Lies), Prisia Nasution (Sang Penari), Salma Paramitha (Rindu Purnama).   Kembali kategori ini menjadi milik cast Sang Penari, Prisia Nasution, sebagaimana di kategori Pemeran Pendukung Wanita Terbaik.

Nigcta Gina dan Ichsan Akbar yang ternyata host off-air diberi kesempatan menampakkan diri di hadapan pemirsa di rumah untuk menghantarkan pembaca nominasi kategori Pemeran Utama Pria Terbaik oleh Titi Sjuman dan Laura Basuki yang menominasikan Alex Komang (Surat Kecil Untuk Tuhan), Emir Mahira (Rumah Tanpa Jendela), Ferdy Taher (Masih Bukan Cinta Biasa), Oka Antara (Sang Penari), Tio Pakusadewo (Tebus).  Dan, secara mengejutkan (maksudnya surprise) Emir Mahira yang memulai debutnya melalui Garuda di Dadaku berhasil menggilas para seniornya lewat aktingnya sebagai anak penderita kekurangan dalam Rumah Tanpa Jendela.

Trio Marsha, Petra dan…aahh penulis lagi ngantuk-ngantuknya nih jadi gak fokus, so entah siapa dan menyainyikan lagu apa! hohoho

Selanjutnya Slamet Rahardjo secara tunggal membacakan sekaligus mengumumkn Film Paling IsnpiratifKULDESAK” karya Riri Riza-Mira Lesmana-Nan Achnas-Rizal Mantovani.  Disambung dengan pengumuman bahwa Film “Lewat Jam Malam” karya Umar Ismail direstorasi di Singapura sehingga kualitas gambarnya jadi lebih bagus sebagaimana diumumkan oleh host.  Marcella Zalianty kemudian menyusul hadir  di panggung, juga seorang diri, membacakan penghargaan Lifetime Achievement Award kepada JB. Kristanto yang telah bersusah payah mengarsipkan film nasional yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan itu.  

Sebelum pembacaan nominasi puncak yakni kategori Film Terbaik, satu penghargaan lagi yakni Sutradara Terbaik lebih dahulu disampaikan oleh Ikra Negara dan Happy Salma dengan nomine Benni Setiawan (Masih Bukan Cinta Biasa), Hanung Bramantyo (“?”, Tendangan Dari Langit), Ifa Isfansyah (Sang Penari), Kamila Andini (The Mirror Never Lies).  Gagal di kategori Penulis Skenario Terbaik, Ifa Isfansyah akhirnya masih bisa berbangga hati karena diganjar sebagai yang terbaik berkat hasil penyutradaraannya di film Sang Penari.


Dan, Piala Citra pada kategori terakhir sekaligus puncak yaitu Kategori Film Terbaik diberikan kepada Sang Penari (Salto Films, Indika Pictures, Kompas Gramedia Production) yang berhasil menyisihkan nomine lainnya seperti (“?”, Mahaka Picture), “Masih Bukan Cinta Biasa” (Wannabe Picture), “Tendangan Dari Langit” (Sinemart Picture), “The Mirror Never Lies” (PT Karya Set Film).

*Berikut daftar lengkap peraih Piala Citra 2011*
Pemeran Pendukung Pria Terbaik
Mathias Muchus (“Pengejar Angin”)
Pemeran Pendukung Wanita Terbaik
Dewi Irawan (“Sang Penari”)
Pemeran Utama Pria Terbaik
Emir Mahira (“Rumah Tanpa Jendela”)
Pemeran Utama Wanita Terbaik
Prisia Nasution (“Sang Penari”)
Penyunting Gambar Terbaik
Alin Jusria dan Dinda Amanda (“Catatan Harian Si Boy”
Pengarah Artistik Terbaik
Fauzi (“Tendangan dari Langit”)
Pengarah Suara Terbaik
Adityawan Susanto dan M. Ihsan Ramadita (“Masih Bukan Cinta Biasa”)
Penata Musik Terbaik
Thoersi Agaswara (“The Mirror Never Lies”)
Penulis Cerita Asli Terbaik
Kamila Andini (“The Mirror Never Lies”)
Penulis Skenario Terbaik
Benni Setiawan (“Masih Bukan Cinta Biasa”)
Pengarah Sinematografi Terbaik
Yadi Sugandi (“Tanda Tanya”)
Film Paling Inspiratif
“Kuldesak” (Riri Riza – Mira Lesmana)
Lifetime Achievement Award
JB. Kristanto (Penulis Katalog Film Indonesia)
Sutradara Terbaik
Ifa Isfiansyah (“Sang Penari”)
Film Terbaik
“Sang Penari”  (Salto Films, Indika Pictures, Kompas Gramedia Productions)

Trivia of FFI 2011
  • Pas lagu “Galih dan Ratna”dikumandangkan, getarnya masih sama waktu pas penulis pertama kali denger lagu ini di Gita Cinta dari SMA versi sinetron yang dibintangi Paundrakarna dan ratna Galih beberapa tahun silam dan terutama mengingatkan penulis akan suasana  Jogja di malam hari…Yogya ohh Yogya..
  • Pas pembacaan nominasi Pengarah Sinematografi Terbaik, sang peraih Citra, Yadi Gugandi yang dinominasikan dalam dua film malah mengucapkan terima kasih pada orang-orang yang terlibat dalam produksi film yang satunya lagi bukan mereka yang terlibat di film yang ia menangi (entah lupa entah….ah entahlah…hanya Tuhan dan beliau yang tahu semuanya, tapi konyol ihh meskipun beliau dinominasikan di kedua film tsb.
  • Pas peraih Sutradara Terbaik speech ya doi say thanks sama keluarga barunya di Bintaro yang adalah keluarga sutradara kenamaan Garin Nugroho, ayah dari Kamila Andini, belahan jiwanya.  Doinya serius yaa, ehh..bang Garin nya senyum-senyum malu sambil geleng-geleng gak habis fikir sama ulah calon mantunya itu..yaa kayak orang tua yang gak habis piker sama ulah “nekat” anak muda gitu! Heu
  • Masih seputar Ifa Isfansyah – Garin Nugroho yang kalau jadi nih sama Kamila Andini maka dalam satu keluarga bakal ada TIGA SUTRADARA! Tar, pas mau bikin film gimana ya, hompimpahkah?? Hehe (piis yaaa…Cuma ngayal kok! Hoho)
  • Lagi-lagi seputar pasangan kekasih sesame sutradara Ifa Isfansyah – Kamila Andini, yang sama-sama di dominasikan di dua kategori yang sama: Penulis Skenario dan Sutradara Terbaik.
  • Masih terkait pasangan sutradara tersebut, diluar dua kategori tadi, Film keduanya “The Mirror Never Lies” dan “Sang Penari” bersaing ketat di banyak kategori (keren yaa, pacaran sih pacaran, tapi di luar hati yaa bersaing dalam karya dan prestasi yang sah-sah saja toh..hehe)
  • Duo host-nya itu loh mas Reza Rahardian sama mbak Nirina kayaknya bukan tanpa alasan atau kebetulan dipasangkan, tapi menurut penulis pribadi seperti promo implisit yang dibungkus secarta ekplisit film  teranyar yang dibintangi mereka berdua: “Hafalan Shalat Dellisa” yang bakal segera premiere di pertengahan bulan ini..(bisaan uy! Hohoho)
  • Selain Ungu sambak Syahrini, artis pengisi acaranya kurang greget uy..
  • Banyaknya bintang film remaja bahkan masih tergolong anak-anak yang dinominasikan di jajaran Pemeran Utama Terbaik semisal Emir Mahira (yang bahkan berhasil meraih Citra di kategori Pemeran Utama Pria Terbaik), Dinda Hauw (Surat kecil untuk Tuhan), dan Salma Paramitha (Rindu Purnama)! Hemm..aset tuh! Hoho
  • Naah peran yang dibawakan Emir Mahira dan Dinda hauw yang membawa mereka dinominasikan meraih Citra yakni tentang anak berkebutuhan khusus, bila Emir dari segi mental, Dinda lebih ke fisik.  
*****
No (More) Reza Rahardian? Siapa Bilang . . . ?
Bang Rezaaa……..gak masuk nominasi eehh…tiba-tiba muncul aja sama mbak Nirina sambil bawa kertas bak host gitu, eehh…jangan-jangan……..iya he is the host of tonight’s event! (woooow).  Dengan memakai setelan putih, rambut klimis, sedikit bulu di bagian dagu, ahhh…he always charming!

Surprise sekaligus bertanya-tanya sambil geleng-geleng kepala itu tuh kesan pertama penulis pas liat doi muncul bareng Nirina.  Kalo Nirina Zubir sih meski udah cukup lama vakum jadi presenter, tapi justru istri personel “Cokelat” ini kan basic-nya emang dari bidang presenting, tepatnya VJ, jadi yaa wajar-wajar aja.  Nah, ini si bang Reza, doi kan selama ini dikenal sebagai aktor serius yaa (kan sebagian besar perannya begituan) dan sangat lebih sering acting ketimbang bawain acara, dan semalem…lumayanlah yaa.  Tapi, buat penulis pribadi udah deh bang Reza fokus di dunia aktingnya aja gak usah ngambil lahan orang! Hehe

Mbak Nirina-nya aja sampai bilang gini “kamu, acting udah, sekarang…” gitu deh sambil bercanda sih emang, tapi kan tetap menyiratkan “ih Reza elo yah gak cukup gitu udah jadi aktor yang cukup sering wara-wiri di layar bioskop tanah air, sekarang mau ngambil lapak orang yah lo!?”.  Tapi da iya, udah lah biarkan lahan itu menjadi milik sang empunya, para spesialis presenter itu, bang Reza mah keep act on screen, okokok?  Hemm…di luar itu sih penulis terhibur ya dengan kemunculan aa Reza sebagai presenter karena bisa mengobati kekecewaan penulis gara-gara doi gak kebagian satu nominasi pun tahun ini.  So, REZA DOESN’T GO ANYWHERE of FFI! Ditunggu di FFI tahun depan ya Bang! Hohoho J

Tidak ada komentar: