Kamis, 14 Juni 2012

EURO 2012 Polandia-Ukraina




Pesta sepak bola terakbar di Eropa resmi digelar 08 Juni lalu.  Minggu ini, ajang empat tahunan yang digelar di Polandia-Ukraina ini telah memasuki pertandingan kedua di fase grup.  Keenam belas tim yang lolos penyisihan dibagi dalam empat grup yang masing-masing terdiri atas empat tim.  Nantinya, dua tim teratas dari setiap grup akan saling berhadapan di babak knock-out yang dimulai dengan perempat final. 

Menariknya, di masing-masing grup menempatkan paling tidak dua tim unggulan didampingi tim-tim underdog.  Akan ada duel panas nan seru macam Inggris-Perancis dan Italia Spanyol.  Namun yang paling dinantikan dan membuat semua orang mengelus dada yaitu drawing di grup B yang menempatkan Belanda, Jerman, Portugal dan Denmark dalam satu grup.  Maka, tak heran jika grup ini disebut-sebut sebagai grup neraka. 

Sementara drawing grup A terbilang mulus.  Polandia, Rusia, Rep Cheska, dan Yunani menempati grup yang sama.  Sedangkan grup C dihuni oleh Italia, Spanyol, Kroasia, dan Rep. Irlandia.  Dan, terakhir grup D mempertemukan Inggris, Perancis, Swedia, ddan tuan rumah Ukraina dalam satu grup.  Perjalanan para tim unggulan di ketiga grup tersebut dipastikan akan relatif mulus.  Itu pun dengan catatan bahwa mereka tidak terjegal oleh tim-tim underdog.  Jangan salah, dalam ajang besar model begini tidak jarang tim underdog menjadi begitu superior dan kemudian keluar sebagi jawara, sebagaimana yang terjadi pada Yunani saat EURO 2004 lalu.

#Grup Neraka
Kembali ke grup neraka, menarik memang mengikuti pertandingan demi pertandingan di grup B ini.  Belanda yang diunggulkan bersama Jerman dan sang juara bertahan, Spanyol, sebagai calon kuat peraih gelar di EURO tahun ini, di luar dugaan justru kalah di laga perdana dari Denmark yang cenderung tidak diunggulkan.  Satu gol dari kembaran Jonas Rasmussen seketika mengubah peta persaingan.  Kekalahan Belanda dan disusul Portugal menempatkan keduanya berada di bawah Denmark dan Jerman yang terlebih dahulu meraih angka 3 usai memenangi laga perdana, dengan keunggulan masing-masing 1-0 saja atas lawan-lawannya.

Akan tetapi, memasuki pertandingan kedua, peta persaingan kembali mengalami perubahan.  Kali ini Portugal akhirnya berhasil meraih 3 angka setelah membungkam Denmark 2-3 melalui pertarungan sengit.  Dengan demikian, tiga dari empat tim di grup B sudah mengantongi 3 angka.  Nah, tinggal partai antara Belanda vs Jerman yang akan semakin meramaikaan atau justru memperjelas peta persaingan di grup B ini.  Akan sangat seru jika Belanda bisa mencuri tiga poin.  Bukan sekedar menyamakan poin menjadi 3, lebih jauh mengamankan posisi untuk lolos dari fase grup.  Akan menjadi suatu ironi tersendiri sekaligus anti klimaks jika tim (yang diprediksi) calon juara ini ternyata harus angkat koper lebih dahulu.

Selain itu bukan hanya tim yang akan sangat kecewa dengan hasil minor ini, tetapi juga entah berapa banyak pendukung tim berjuluk “der Oranje” yang akan sangat sangat kecewa.  Sekali lagi, sebagai salah satu tim calon jawara, pendukung tim ini termasuk yang paling banyak.  Sementara tiga tim yang lainnya, peluangnya sama  besar untuk maju ke fase grup.  Bisa dibilang demi meraih tiket ke fase knock out satu-satunya cara yang paling masuk akal yaitu dengan saling membunuh. 

Dan hasilnya (secara ini draft-nya sudah ada sebelum pertandingan Belanda vs Jerman, dan penulis enggan merombak lagi) yap, Jerman semakin merajai klasmen grup B dengan 6 poin disusul Portugal dan Denmark dengan masing-masing 3 poin, dan Belanda tidak beranjak dari posisi juru kunci tanpa poin.  Tentu suatu kondisi yang teramat genting bagi tim unggulan sekelas Belanda.  Kesempatan itu masih belum tertutup sama sekali, namun pra syarat untuk bisa menemani Jerman tidak semudah itu.  Paling tidak ada dua kondisi yang mesti terpenuhi agar tim asuhan Rud Van Marwijk ini lolos ke fase KO: pertama, di partai grup trakhir WAJIB mennag setidaknya 3-0 atas lawannya, Portugal; dan kalaupun ia terwujud tapi jika di partai lainnya Jerman tak mampu membungkan Denmark, maka kemenangan sebesar apa pun akan sia-sia.

# Kebangkitan Tim-tim  Medioker (baca; Unggulan yang tidak begitu diunggulkan)
Italia, Perancis, dan tentu saja Inggris merupakan tim unggulan yang tidak begitu diunggulkan.  Dari segi prestasi tim dan jajaran pemain jelas ketiga tim tersebut bisa disejajarkan dengan Bealanda, Jerman, dan Spanyol.  Namun, di luar hal tersebut sejumlah hal non teknis membuat ketiga tim ini dipandang sedikit berada di bawah ketiga tim tadi.  Italia dengan kasus calciopoli-nya; Perancis dengan rekor buruknya di EURO 2008 dan World Cup 2010; Inggris dengan sejumlah polemik internal yang cukup menganggu seperti pencoptaan ban kapten John Terry yang berakibat mundurnya Fabio Capello dari bangku pelatih saat EURO  semakin dekat dan sejumlah kasus skandal lainnya yang melibatkan sejumlah pemain. 

Namun, dari hasil pertanndingan di laga pertama, ketiga tim ini  menunjukkan tren yang cenderung positif, meski hanya meraih hasil imbang saja.  Italia dan Perancis malah bisa menjadi penantang paling serius.  Sementara Inggirs, dari permainan saat melawan perancis di laga perdana Grup D, meski berhasil unggul lebih dahulu, secara statistic keseluruhan masih di bawah Perancis.   Penulis sendiri melihat jalannya pertandingan kemaren terpesona oleh permainan Gil Azzuri yang bisa mengimabnagi permainanan tiki taka ala La Furi Roja.   

Peluang Tim Underdog
Tim unggulan sudah, tim unggulan yang tidak diunggulkan sudah, sekarang giliran tim underdog, alias tim yang tidak diunggulkan.  Tuan rumah, sudah barang tentu menjadi tim pertama yang wajib diwaspadai.  Ingat kasusu Yunani, sebagai tuan rumah yang tidak diunggulkan, eh ia justru keluar sebagai juara.  Ada apakah? Faktor X tuan rumah, tentu sedikit banyak berperan besar.  Kan sering dikatakan bahwa faktor tuan rumah sering kali menajdi faktor X itu sendiri bagi tim tuan rumah.  Dukungan publik tuan rumah, semangat sebagai tuan rumah.  Polandia dan Ukraina patut mendapat tempat spesial sebagai tim yang patut diwaspadai.

Menyusul kemudian Kroasia, Rep. Cheska, Rusia, dan pastinya Denmark.  Belanda dan hmpir saja Portugal telah merasakan betapa kuatnya dinamit yang dimiliki tim-nya Nicklas Bendtner ini.  Kroasia, Rusia, dan Rep Cheska sama-sama belum mengalami kekalahan di pertandingan fase grup.   Intinya sih, untuk para tim unggulan jangan agul *alah* oleh keunggulan kalian karena fakta (yang lalu-lalu) membuktikan bahwa dalam pertandingan seperti ini status unggulan bukan jaminan bagi suatu tim untuk serta merta memenanagi pertandingan demi pertandingan dan lantas menjadi juara.

Bukan tanpa alasan.  Melihat performa para unggulan di pertandingan pertama, Belanda kalah 1-0 Denmark; Jerman hanya menang tipis 1-0 dan sedikit lebih beruntung daripada Portugal; dan, Spanyol harus rela ditahan imbang oleh Italia.  Tapi, hasil di laga pertama tersebut tidak bisa begitu saja dijadikan ukuran utama perjalanan masing-maasing tim ke depannya.  Sebagian besar masih harus menjalani dua laga tersisa di fase grup.  Baru  minggu depan kita, publik pecinta bola di seluruh dunia, disuguhi peta kekuatan yang sebenarnya dari masing-masing tim.  Apakah para tim unggulan tersebut masih layak disebut unggulan?  Sampai sejauh mana kejutan-kejutan yang akan diberikan  oleh para tim underdog? Bagaimana pula nasib tim-tim unggulan yang kurang diunggulkan?  Siapakah kampium Eropa tahun ini, sang juara sesungguhnya?  Yuuk terus nantikan perjalanan dan perkembangan EURO 2012 ini hingga partai puncak, tanggal 1 Juli nanti.  

Tidak ada komentar: