wow...ini adalah suatu gebrakan. Gimana enggak, di tengah krisis global Indonesia bisa-biosanya jadi tuan rumah ABG a.k.a Asian Beach Game, yang pertama pula! selain itu, dari semula hanya ditargetkan untuk meraih 4 medali emas, Indonesia justru berhasil meraih 8 emas sampai hari kedua kemarin. Cabang-cabang yang nyumbangin emas buat Indonesia di antaranya perahu naga dan pencak silat. Padahal di cabang perahu naga Indonesia biasanya tidak pernah menang darl pasukan Myanmar di putra dan tim Cina di putri, di event-event lain seperti ASIAN GAMES. tapi sekarang Indonesia justru berjaya di nomor ini. Di nomor 1000M nisalnya, Indonesia berhasil mengungguli Myanmar di putra dan Cina di putri. Selain itu di pencak silat, Indonesia juga mampu menunjukan dominasinya. namanya ASIAN BEACH GAMES, otomatis seluruh cabang olah raga yang dipertandingkan dan diperlombakan, digelar di luar ruangan tau lebih tepatnya di pantai. Cabang layar juga berhaisl menyumbangkan medali emas melalui peselancar lokal asal Bali. tak mau kalah binaraga juga berhasil menyumbangkan 2 emas bagi kontingen Indonesia. hingga hari ketiga ini masih ada beberapa cabang yang masih menggalar babak penyisihan, dimana Indonesia berpeluang menambah perolehan medali, yaitu dari cabang pencak silat dan voli pantai. klta doakan saja semoga tim merah putoh berhasil memberikan yang terbaik. Pancapaian ini tentunya membawa angin segar di kancah olah raga nasional sekaligus sebagai pembuktian kepada dunia lnternasional bahwa Indonesia tidak bisa di pandang sebelah mata di dunia olah raga. Hal ini juga tentunya harus menjadi bahan garapan KONI untuk lebih serius lagi dalam membina cabang olah raga pantai yang ternyata sangat potensial dan mampu berbisara banyak di kancah ASIA. Semoga saja prestasi tersebut bukan semata karena faktor "tuan rumah", tapl karena Indonesia memang mampu bersaing dengan negara lain. Di samping itu, hal positif lain yang bisa diambil dari penyelenggaraan ABG di Bali adalah sebagai ajang pemulihan citra pariwisata INdinesia, Bali khususny, di kncah internasional. Sebagaimana kita ketahui pasca insiden bom Bali dunia internasional bamyak yang menerbitkan larangan berkunjung terhadap Indonesia.
Selasa, 21 Oktober 2008
Senin, 15 September 2008
Sekelumit Tentang Febri
Febri adalah nama panggilan dari seorang mahasiswi yang betnama lengkap Febriyani Nuril Akmaliyah. Sesuai dengan namanya dan sesuai prediksi orang yang mendengar namanya, dia dilahirkan di bulan kedua dalam kalender masehi, di bulan yang menurut banyak orang romantis, yaitu Februari pada tanggal 25, di ibukota Jawa Barat yang puluhan tahun lalu mendapat julukan Parisj Van Java karena keelokkan kotanya, yaitu Bandung. Febri terlahir sebagai anak pertama dari 5 bersaudara dari sepasang suami istri yang sama-sama berfrofesi sebagai PNS, lebih spesifiknya guru. Bukan suatu hal yang disengaja jika pada akhirnya dia memilih Pendidikan Bahasa Inggris di UPI sebagai jenjang pendidikan lanjutannya setelah lulus dari SMAN 14 Bandung, dalam rangka melanjutkan profesi orang tua. Hobinya adalah menonton film. Dia tidak mempunyai jenis film favorit tertentu, karena baginya ketika menonton hal pertama yang menjadi pertimbangan adalah 3 hal: pemeran, sutradara, dan cerita. Jadi tidak peduli jenis ceritanya apa asal ketiga hal atau bahkan 1 hal diatas terpenuhi maka tak segan ia untuk menonton film tersebut. tapi, hal itu tidak berlaku untuk satu jenis film, yaitu film yang mengandalkan suara-suara yang menaikan bulu kuduk, pencahayaan yang suram, hingga gambar mahluk-mahluk yang aneh-baca: menyeramkan- yang muncul secara tiba-tiba, alias film horor!! Selain film lokal dan hollywood, ia juga menggemari film-film dan serial dari Asia Timur sana, terutama yang berasal dari negeri gingseng Korea. disamping itu dia juga punya ketertarikan di olahraga, maksudnya ia pun sangat menikmati pertandingan-pertandingan olah raga, seperti sepak bola ( ILP khususnya), voli, motoGP, dan terutama bulu tangkis yang merupakan olah raga kebanggaan Indonesia. selain itu ia juga sangat senang menonton event-event olah raga besar, dari mulai PON hingga Olympiade. Di luar itu menulis adalah salah satu hobi terpendamnya, maka dari itu obsesi terbesarnya saat ini adalah menghasilkan sebuah tulisan utuh, minimal cerpen. bukan untuk dipublikasikan, melainkan untuk mendapat kepuasan tersendiri.Dan tentu saja menjadi penulis adalah salah satu cita-citanya.
Langganan:
Postingan (Atom)