Jumat, 10 Agustus 2012

Kamu, kamu, kamu!











Kamu, kamu, kamu!
Aisshh….sebegitu lunakkah engkau sampai-sampai bisa diobral?
Kenapa engkau kerap kali muncul?
Hampir setiap hari malah,
Menggangguku saja!
Sudah, aku mengaku, aku sadar betul,
Memang bukan…aahh..bukan bukan, tapi belum.
Belum nasibku untuk menjadi bagian darimu.
Tentu bukan salahmu, bukan!
Ya, kau ini apalah bisa menentukan nasib seseorang.
Kau kan….ahh…kau…. rasanya tak perlu ku lanjutkan.
Tapi mengapa engkau selalu hadir seakan menggodaku.
Padahal kau tahu aku begitu menggilaimu,
Meski tak..ahh..belum mampu menggapaimu. Mengapa?
Sudahlah kumohon jangan godai aku lagi.
Batinku bisa memekik bila kau melulu menggodaku.
Meski hanya secara visual, meski hanya lewat serentetan gambar.
Oh, sungguh berhentilah sekaran gjuga! Kumohon..
Entah bagaimana nasib membawaku.
Apakah aku tak berkesempatan menjadi bagian darimu,
Atau harus cukup puas untuk sekali-dua saja menikmati buaianmu.
Ohh…biarlah sang waktu yang menjelaskan segala jawaban.
Dan jawaban itu merupakan takdir yang nyata bagiku, nantinya.
Bagiku dan tentangmu, tentang kita.


Tidak ada komentar: