Minggu, 04 November 2012

A Confession to Someone who always Makes Me Smile


Hey, ini malam ahad! Saatnya penulis berceloteh tentang sesuatu yang rada mellow dan mengandung nuansa kepink-pink-an.  Biar efek drama-nya dapet, mari kita deskripsikan saja dengan bait-bait (yang niatnya sih) puisi, berikut:

Disana aku tidak populer
Ah, tapi aku tidk begitu peduli
Siapa mereka toh?
Saling menumpang lewat saja paling kita
Tapi sekali lagi, aku tidak peduli
Peduliku hanya pada sesosok makhluk Tuhan yang bak oase bagiku
Iya, ah selalu ada senyum manis terkulum dalam pertemuanku dengannya
Aku rasa ini yang disebut dengan tertarik
Tapi tidak lebih
Ya, tidak lebih
Hanya sekedar tertarik dan jika harus naik level
Ia hanya sampai batas mengagumi
Aku enggan ia menjadi lebih
Berharap pun tidak
Ah, ia tertarik juga atu tidak pun, tidak penting bagiku
Kan, sudah kubilang hanya sekedar mengagumi
Rasa kagum yang senantiasa membuatku tersenyum
Serunyam apa pun aku saat itu
Dan meskipun senyumku terkulum saja dalam mulut
Atau malah dalam hati
Ah, sosoknya, selalu menarik perhatianku.
Tapi hey! Aku tak peduli kau pun memperhatikanku atau tidak.
Aku tak menuntut balasan.
Karena aku tak menginginkan apa pun.
Kecuali menikmati momen setiap melihat sosokmu.
Itu saja.

Dedicated for someone who always makes me smile when I saw that person’s figure.  I want nothing except keep have lots opportunity to see you without being noticed by anyone, especially you, yah you.  Thanks for always make me smile (even you don’t and never know). #abaikan J

Tidak ada komentar: