Minggu, 28 Maret 2010

Still Believe on You, GUNNERS!

Wah, tiga angka di dpan mata harus sirna di masa injury time.

Yah, akhirnya GUNNERS harus rela berbagi angka 1-1 dengan tim tuan rumah, Birmingham City, di St. Andrew Stadium yang berkapasitas 30.000 kursi itu. Hasil imbang tersebut membuat GUNNERS hanya membawa pulang satu poin sekaligus memperlebar jarak dengan dua rival utama, calon jawara terkuat Chelsea dan Man United yang masing-masing berhasil meraih poin maksimal dengan banyak gol yang tercipta. Kenyataan ini semakin mempersulit posisi GUNNERS, pasalnya mereka masih harus menghadapi Tottenham Hotspurs dan Manchester City yang sedang bersaing untuk meraih tempat di zona Champhion musim mendatang. Keduanya sangat mungkin akan menghambat laju poin the Gunners sehingga seharusnya partai melawan Birmingham ini dijadikan modal untuk menutupi poin yang kemungkinan untuk imbangnya besar saat menghadapi kedua tim tadi. Sayangnya meskipun di atas kertas GUNNERS diunggulkan pun menguasai jalannya pertandingan, namun karena bola itu bulat apa pun masih bisa terjadi di lapangan hingga peluit tanda berakhirnya pertandingan dari sang pengadil ditiupkan. Bermain selama 80 menit tanpa gol, Samir nasri, yang masuk di babak kedua akhirnya memecah kebuntuan di menit ke-81 melalui tendangan kerasnya dari luar kotak pinalti, 1-0 untuk Arsenal. Gol tersebut member suntikan percaya diri pada anak-anak asuh Arsene wenger tersebut untuk kembali mencetak gol. Peluang berkali-kali didapatkan oleh Bendtner dan Arshavin, namun sayang tendangannya belum berhasil merobek gawang Birmingham untuk kedua kalinya. Keasyikan menyerang, Arsenal yang sudah mulai kehilangan konsentrasinya harus membayar mahal dengan jebolnya gawang Almunia melalui tendangan yang dilesakkan oleh Phillip di masa injury time. Gol tersebut sekaligus menghempaskan tiga angka yang sudah dalam genggaman.

Hasil imbang tersebet barang tentu semakin mempersulit peluang anak asuh Arsene Wenger ini untuk merebut kembali mahkota jawara yang terakhir direngkuh di musim 2003-2004 yang lalu. Selain itu, makin banyak pula pihak-pihak yang semakin meragukan bahwa GUNNERS bisa menjadi jawara di musim ini. Bukan hal yang aneh sebetulnya, mengingat tim yang bermarkas di Emirates Stadium ini memang tidak begitu diunggulkan sedari awal mengingat formasinya yang didominasi oleh pemain muda. Banyak pihak yang menilai bahwa keputusan Wenger untuk mempertahankan formasi skuad mudanya terlalu riskan. Pasalnya, skuad muda tim asal London utara yang dikomandoi oleh seorang pemuda asal Catalan, Cesc Fabregas, belumlah semapan pemain-pemain yang dimiliki oleh The Blues dan Man. United, dua tim elite yang paling banyak difavoritkan sebagai juara di musim ini. Meskipun, strategi sang Pfofesor asal perancis tersebut di satu sisi mampu meminimalisir anggaran pembelajaan klub, akan tetapi di sisi lain banyak yang menganggap bahwa pembelian yang dilakukan Arsenal terlalu minim dan tak akan banyak membawa perubahan kepada tim asuhannya. Hal ini diperkuat dengan pernytaan Arshavin beberapa wkatu lalu bahwa dia pesimis GUNNERS akan mampu menjuarai liga Inggris musim ini, pasalnya pemain muda potensial yang ada semestinya didukung oleh pemain matang dan berpengalaman, dan ia pun amat menyayangkan ketika timnya hanya membelanjakan uangnya untuk seorang pemain bertahan sementara mereka menjual dua pemain. Namun, wenger tak gentar, ia tetap yakin bahwa dengan skuad yang dimilikinya ia mampu membawa Arsenal ke puncak performa.

Sejauh ini manajer yang masih tetap akan bertahan di Emirates hingga kontraknya habis pada tahun 2011 ini berhasil membawa pasukan asal London Utara ini menempati urutan ke-3 dengan selisih 4 poin dari pemimpin klasmen sementara Man. United di Premiership. Sementara itu, ia pun mampu menghantarkan Fabregas dkk. Melaju ke perempat final LIga Champion menghadapi tim juara bertahan juga favorit juara tahun ini, Barcelona, sekaligus mengulang partai final 2006 yang lalu, ketika GUNNERS dikalahkan 2-1 di State de France, Prancis. Kembali, banyak orang yang cenderung menganggap bahwa Arsenal akan kesulitan membendung Barca (jika tidak mau dibilang tidak mungkin-red). Terlebih, Barca mempunyai seorang Messi yang notabene adalah pemain terbaik dunia tahun ini, disamping Xavi Hernandes, Andres Iniesta, Ibrahimovic, serta Tierry Henry yang juga pemain yang besar di Arsenal. Tidak bisa dipungkiri, performa apik Barca di musim ini tentunya menjadi kredit tersendiri ditambah lagi mereka tim Catalan ini baru saja merebut tahta klasmen sementara di liga domestic dari tangan rival abadinya Real Madrid. Hal-hal tersebut tentulah membuat pecinta sepakbola makin menjagokan tim besutan Pep Guardiola tsb di laga yang akan digelar terlebih dahulu di Emirates, yang berarti secara matematis Barca lebih diunggulkan karena laga kedua yang akan sangat menentukan digelar di kandangnya, Nou Camp.

Menilik faktor-faktor di atas tidak mudah memang bagi pasukan muda Emirates untuk meraih title juara EPL musim ini, maupun berlaga di Santiago Bernabeu di bulan Mei yang akan datang. Namun, satu hal: bola itu bulat. Maka, kita tidak akan pernah tahu dan bisa memastikan apa yang akan terjadi selama bola masih bergulir hingga sang pengadil meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Selama itu pula, kesempatan masih terbuka untuk GUNNERS. No matter what others said, the most important things are focus , do the best, and consistent. Sebelum 90 menit berakhir, selam bola masih bergulir, sebesar semangat yang dimiliki, setinggi sportivitas yang dijunjung, seluas itu pula lah kesempatan untuk menjadi juara, baik di liga domestic maupun Liga Champion ,masih terbuka lebar. We proud and trust on you GUNNERS. GO GUNNERS GO !!! ^%^

Tidak ada komentar: