Akhirnya telur Indonesia
pecah juga di Olimpiade London ini! Eko Yuli
dari cabang Angkat besi nomor 62 Kg Putra berhasil mempersembahkan perunggu
bagi kontingen Indonesia. Bersaing ketat
dengan atlet Korea Utara, Kim Ong Guk, di angkatan Snatch, di angkatan Clean &
Jerk ia harus merelakan tertahan di posisi kedua. Kim Ong Guk pada perlombaan kali ini
menguasai jalalnnya pertandingan. Bahkan
luar biasanya ia memecahkan rekor olimpiade baik di angkatan snatch maupun
clean & jerk. Sebenarnya Eko Yuli
sempat lama berada di posisi kedua sebelum di menit-menit terakhir, atlet
Kolombia, Oscar, berhasil melakukan angkatan clean & jerk 177 Kg sehingga
total poin akhirnya menyamai Eko Yuli, 217 kg.
Namun, Oscar yang unggul di beban angkatan Clean & Jerk secara
otomatis menggeser posisi Eko Yuli ke peringkat tiga. Beruntung, lifter China sekaligus juara
dunia, gagal dalam dua angkatan Clean & Jerk terakhir. Padahal, jika ia berhasil, ia akan merangsek
ke posisi dua dibawah lifter Korea Utara yang sudah tak terkejar. Dan, berida duka bagi publik tanah air bahwa
lifter andalan Indonesia mesti terlempar di posisi 4. Makanya, kegagalan lifter Cina disyukuri oleh
kontingen Indonesia dan Kolombia. Dengan
raihan posisi ketiga, peraih emas SEA GAMES ini berhasil menyumbangkan emas
pertama bagi kontingen Indonesia. Dengan
demikian, dari empat lifter yang berlaga, cabang angkat besi ini berhasil menyumbang
satu medali.
POTENSI
EKO YULI
Usia Eko Yuli yang baru
menginjak 23 tahun diharapkan bisa menjadi genjotan baginya untuk membukukan
hasil yang lebih baik di Olimpiade 2016 mendatang. Dengan potensi dan usia mudanya bukan tidak
mungkin bila ke depannya Eko bisa mempersembahkan emas. Kan, cabang ini bersama bulu tangkis selalu
menjadi cabang potensial dan langganan penyumbang medali bagi kontingen
Indonesia di berbagai multievent internasional.
ya, paling tidak medali emas ASIAN GAMES harus masuk dalam buruannya
sebelum meraih emas olimpiade. tapi
tentu tidak akan mudah mengingat saingannya adalah seorang Kim Ong Guk dan juga
lifter Cina yang masing-masing berstatus juara Olimpiade dan juara dunia. Namun, sekali lagi Eko Yuli dengan potensi
dan usia mudanya sangat berpotensi menembus posisi teratas di level ASIA bahkan
dunia. Tinggal kini bagaimana
konsistensi dan pembenahan angkatan hingga ia pun bukan sekedar merangsek ke
posisi teratas, tapi juga sekaligus memecahkan rekor Asia dan dunia
tersebut. GO EKO YULI!
Prestasi
Cabor Angkat Besi di Olimpiade London
Secara keseluruhan, cabang
angkat besi telah memberikan yang terbaik.
Sekalipun tiga lifter lainnya, masing-masing Jadi Setiadi, Citra Febrianti,
dan Muhamad Hasabi belum berhasil menyumbang medali, tapi paling tidak
ketiganya telah memberikan yang terbaik.
Jadi Setiadi misalnya berhasil menempati standing di posisi kedua
grup. Sayang, grup lainnya lebih tangguh
sehingga ia tergeser dari jajaran peraih medali. Pun dengan Muhammad Hasabi yang bertanding di
kelas yang sama dengan Eko Yuli. Ia yang
berada di grup B yang bertanding lebih dahulu dari grup A, tempat Eko Yuli
berada, sebenarnya berhasil menjadi yang teratas di grup-nya. Sayang ketangguhan para lifter di grup A
melemparnya ke posisi 6 di klasmen akhir.
Adapun nasib satu-satunya lifter putri yang berlaga di kelas 53 kg,
harus puas berada di posisi 5 klasmen akhir.
Nah, menilik hasil tersebut, tentu tidak bisa dibilang kalau hasil yang
dibukukan oleh cabor angkat besi ini kurang memuaskan. Apalagi masih ada peluang medali dari lifter
Deni dan Triyatno yang sama-sama berlaga di kelas 59Kg. semoga masih ada tambahan medali dari cabang
ini. Bagi penulis pribadi ya, melihat
usaha para atlet Indonesia, ya inilah yang terbaik untuk saat ini. Adapun harapan ke depannya, tentu saja ya
minimal tiga perunggu di olimpiade ini. Bisa,
penulis yakin, asal pembinaannya baik
dan para atletnya konsisten serta disiplin.
Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, kan? GO INDONESIA GO!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar