Sutradara : Fajar Nugros
Produksi : PT. Kharisma Starvison Plus
Sinopsis
Judul yang terasa terlalu
rame dan biasa untuk sebuah produksi Film layar lebar. Kalau berpatokan pada judul tanpa
memperhatikan jajaran cast, rasanya penulis tidak berminat menontonnya. Thanks GOD I saw it with its posters, so I
have no reason for not watching this movie.
Donny Alamsyah sebenarnya sudah cukup jadi magnet utama bagi penulis
untuk menyaksikan film ini. Apalagi ia
ditemani oleh Ramon Y. Tungka dan Lukman Sardi yang juga masuk dalam jajaran
aktor favorit penulis. Sebagai bonus,
ada Dion Wiyoko dan Gading Martin juga.
Dan you know what? All of them except Dion Wiyoko ‘fight’ for a Joanna
Alexandra!
Yap, CDSC berkisah tentang
Ahmad, seorang pegawai pos cerdas tapi lajang yang tengah mengejar sang
cinta. Ia menganggap cinta-nya ialah
bening, seorang gadis yang sering berkirim kabar melalui kartu pos dengan sang
tunangan. Berawal dari kebiasaan,
lama-lama muncul benih-benih cinta di hati Ahmad. Apalagi mereka sering bertemu di rel kereta
api. Ia sadar jika Bening telah ada yang
memiliki, tapi berkat dorongan sahabatnya yang sangat ahli dalam urusan merebut
wanita meskipun otaknya dangkal, akhirnya Ahmad pun pantang menyerah. Lewat saran ibu panti tempatnya dulu tinggal,
ia pun memeberanikan setahap lebih maju dengan mengirimi sang gadis surat
karena ia belum berani melakukan pendekatan langsung.
Sial baginya surat yang
diselipkan di dompet tsb raib bersama dompet-dompetnya tepat saat ia akan
menyerahkan surat tersebut. kejadian ini
mnegantarnya bertemu Gubeng, pencopet kelas kakap dengan wilayah operasi
stasiun dan sekitarnya. Ia meinta Gubeng
mencurikan hati Bening. Sayang, Gubeng
ternyata malah ikutan jatuh hati pada Bening dan masuk penjara (baca:
tobat). Dari sana ia malah mesti
berurusan dengan pengusaha Loundry yang mengaku kini menjadi pemilik si
cinta. Makin sial lagi karena ternyata
laundry tsb merangkap sebagai tempat penjualan narkoba yang telah diincar lama
oleh polisi. Diboyonglah ia kesana.
Belum cukup, dari kantor
polisis ia diboyong ke satu tempat dan disana telah menunggu pemilik si Cinta
betulan, sang tunangan. Maka,
menyerahlah Ahmad dan segala upayanya merebut hati bening menjadi sia-sia. Upaya yang bagaimana? Upaya yang bahkan untuk
Benig menyadari sosok dan kehadirannya saja pun tidak. Tidak ada usaha nyata selain mengamati
bening, merekammnya, dan lalu melamunkannya.
Lalu, benarkan bening itu sang Cinta-nya Ahmad? Atau justru ada orang lain? tonton sendiri aja eeaa *alay dikit*.
***
Well, nonton film ini, em…banyak
bikin penulis senyam senyum sendiri menyaksikan kekonyolan para pelakonnya, dan…tentu
saja menikmati kegantengan seorang Donny Alamsyah, sepuasnya! Okay, it’s not so Donny ya kalau gak ada
berantemnya. Dan, ya, sekali pun film
ini lebih menjurus ke genre komedi agak romantisan dikit, tetep ya ada adegan
baku hantam yang bikin make up lebam menghiasi wajah tampang doi as lead
role. PUAS. Itu deh satu kata yang bisa penulis gambarkan
untuk film ini. Eits…tapi PUAS nya disini lebih kepada kepuasan menyaksikan a
Donny Alamsyah dengan muka tampan bersihnya tanpa luka-luka yang sampai bikin
matanya petet, bibir dower atau apalah.
Selain itu yang juga penulis
suka dari film ini yaitu reuni-nya Ramon Y. Tungka dan Joanna Alexandra yang
pernah dipasangkan di film-nya Hanung Bramantyo, Catatan Akhir Sekolah, 7 tahun
silam. Coba aja aseli reunion, yah
meskipun sekilas, tetep membekas deh. Berseliwerannya
sejumlah bintang yang mendapat porsi sebagai cameo dengan credit title as “special
appearance” macam Agus Kuncoro, Endhita, Masayu Anastasia, Luna Maya, Imey
Liem, Yatty Surachman, sampai Hanung Bramantyo yang Cuma dicatut nama-nya doang
juga jadi nilai jualan lain dari film ini.
Yang jelas film ini bagi penulis, sangatlah renyak. Tidak njelimet tapi juga kurang layak
dikatakan biasa. Unik, begitulah kiranya
yang tepat. Kekurangan mah ya pasti ada,
tapi ah silakan dinilai sendiri. Pokonya
penulis mengikuti film ini dengan tanpa beban dan sangat menikmatinya. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar