Marhaban Yaa Ramadhan
http://fitrahmp.files.wordpress.com/2012/07/marhaban-yaa-ramadhan.png?w=604&h=453 |
Seperti yang
sudah-sudah, kehadiran bulan yang hanya datang sekali di tiap tahunnya ini
senantiasa dinantikan hampir seluruh umat muslim di segala penjuru dunia. Ada kerinduan yang teramat sangat akan
hadirnya. Dibalut kesukacitaan saat
menyambutnya dan kesedihan yang menyertai kepergiannya. Sebegitu dalamnya segala kenangan tentangmu
membekas di hati hampir setiap umat muslim seluruh dunia ini, ya Ramadhan.
Ramadhan, mungkin
engkau hanya muncul satu kali saja dari dua belas bulan lainnya, namun engkau
selalu memiliki tempat spesial sendiri di hati setiap muslim. Sebagaimana keutamaanmu yang melebihi dari
seribu bulan, nuansa kesyahduan dan kebersamaan di bulan ini pun tidak
tergantikan. Selalu ada cerita dan
kesan tersendiri di bulan ini.
Kebersamaan
menjadi salah satu kekhasan pertama.
Sesibuk apapun, sejauh apa pun jarak yang membentang, tidak menjadi halangan bagi sebagian besar orang utnuk
menyempatkan berpuasa pertama bersama keluarga tercinta. Paling tidak ya menyempatkan sekadar buka
atau makan sahur bersama di tengah kepadatan aktivitas. Ya, bulan ini kan bulannya kebersamaan. Selain itu kan banyak diantara kita yang
menyempatkan diri sedemikian rupa supaya bisa berbuka bersama orang-orang
terdekat selain keluarga, seperti sahabat atau bahkan rekan kerja. Padahal kan di bulan lainnya, boro-boro kita
punya waktu buat sekedar bertatap muka. Malah,
kadang merea yang sudah berpisah bertahun-tahun dan tidak ada komunikasi bisa
tiba-tiba berjumpa untuk sekedar buka bersama di bulan ini.
Hangatnya suasana
menjelang maghrib hingga subuh menjadi kekhasan lain dari bulan ini. Jika biasanya pusat aktivitas akan berakhir
menjelang maghrib, sebaliknya di bulan Ramadhan ia seperti menjadi awalannya. Jika di bulan-bulan lainnya, suasana menjadi
sepi saat maghrib, nah di Ramadhan maghrib justru semarak. Jika kemarin-kemarin maghrib disambut biasa
saja bahkan bagi sebagian kecil orang tidak ingin segera bertemu, malahan
sekarang semua orang muslim yang menjalankannya menanti-nanti bunyi bedug dan
kumandang adzannya. Bak malam ahad,
semakin malam suasana semakin ramai. Terutama
di masjid-masjid. Ya, bila biasanya
masjid hanya terisi 1-2 shaf, tapi di bulan Ramadhan biasanya penuh sesak
terutama di waktu buka dan tarawih.
Ya, ini dia
fenomena unik sekaligus positif lainnya di bulan Ramadhan: masjid-masjid
menjadi hidup, penuh dengan kegiatan. Kegiatan
yang pastinya sih semacam tak’jil dan tarawih, disamping tentu saja shalat
wajib berjamaah. Sore harinya biasanya
dilaksanakan pengajian atau pesantren ramadhan yang melibatkan anak-anak dan
remaja sekitar masjid. Beberapa kali
dalam seminggu pun biasanya dilaksanakan pula majelis ta’lim. Selain kegiatan-kegiatan yang bersifat rutin
tersebut, masih ada lagi beberapa kegiatan insidental. Contohnya Tabligh Akbar, perlombaan islami,
dan bazaar. Namanya kegiatan incidental ya
barang tentu pelaksanaanya hanya dalam waktu dan periode tertentu saja. Pelaksanaannya biasanya di pertengahan
Ramadhan. Adapun sepuluh terahi
terakhir, masjid biasa disibukkan oleh dua kegiatan: Itikaf dan Pengelolaan
zakat fitrah. Pokonya, sepanjang Ramadhan,
masjid-masjid hampir tidak pernah sepi berkegiatan. Dan imbas positifnya dirasakan oleh warga
sekitar masjid: ada yang menjadi
pengelola da nada yang menjadi partisipan.
So, masjid lebih hidup dan para warga sekitarlah yang menghidupkan
masjid-masjid tersebut.
Terkait dengan
aktivitas warga di masjid menjadi sati nilai plus tersendiri. Selain waktunya menjadi lebih bermanfaat,
rasa lapar pun akan menjadi tersamarkan.
Percayalah, dengan semakin banyak beraktivitas (apa pun itu selam
positif dan tidak membatalkan) rasa lapar yang terutama menggerogoti di siang
hari bisa tidak (begitu) terasa. Ibaratnya,
tahu-tahu sudah maghrib saja. Memang sih
kalaupun kita khawatir kecapekan, tidur adalah pilihan utama. Toh, tidurnya orang yang berpuasa di bulan
Ramadhan ini kan ibadah. Tapi, apakah
kita tidak tergiur dengan ibadah lain yang pahalanya jauh lebih besar? Kan memakmurkan masjid pun bagian dari
ibadah. Manfaatnya pun bukan hanya
dirasakan oleh kita sendiri, tetapi juga orang banyak. Kalau bukan kita juga siapa lagi kan? Hanya mengandalkan para pengurus badan ta’mir
masjid bukanlah suatu win-win solution. Mungkin
mereka memang bisa megelola berbagai kegiatan Ramadhan tersebut. akan tetapi jika tidak ada
partisipannya? Masa iya dari mereka,
olrh mereka, untuk mereka? Kan sayang
juga.
Nah, kira-kira
itu dulu saja ya catatan sambutan di Ramadhan 1433 H ini. Masih banyak lagi memang hal menarik yang
terjadi di bulan Ramadhan. Yah,
mudah-mudahan kita masih bisa merasakan nikmatnya kebersamaan bersama
orang-orang terkasih selama Ramadhan ini.
Juga berpartisipasi aktif di masjid sekitar bila bisa meluangkan
waktu. Dan, terakhir tentu saja semoga
ibadah Shaum Ramadhan kita kali ini diterima oleh yang Maha Pengasih lagi
Penyayang. Paling terakhir, semoga kita
masih bisa berjumpa dengan Ramadhan di tahun-tahun berikutnya.
Nb: ini tulisan makin dibaca ke bawah makin gak enak
ya? Ahh…mumpung ini bulan Shaum…..maafkanlah inkonsistensi penulis yaa dalam
menyelesaikan postingan ini. Maklum bercabang
otaknya, tap tetep pengen beresin tulisan ini…daripada dia molor sampai akhir
Ramadhan kan jadi gak lucu….heu…okay, sekali lagi mohon maaf lahir bathin atas
ketidaknyamanan para pengunjung yang budiman saat secara entah sengaja atau
tidak membaca postingan penuli yang ini…dan satu lagi SELAMAT MENJALANKAN
IBADAH SHAUM 1433 H untuk semuanya J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar