Pesta sepak bola terakbar di Eropa resmi digelar 08 Juni lalu. Minggu ini, ajang empat tahunan yang digelar di Polandia-Ukraina ini telah memasuki pertandingan kedua di fase grup. Keenam belas tim yang lolos penyisihan dibagi dalam empat grup yang masing-masing terdiri atas empat tim. Nantinya, dua tim teratas dari setiap grup akan saling berhadapan di babak knock-out yang dimulai dengan perempat final.
Menariknya, di masing-masing grup
menempatkan paling tidak dua tim unggulan didampingi tim-tim underdog. Akan ada duel panas nan seru macam
Inggris-Perancis dan Italia Spanyol.
Namun yang paling dinantikan dan membuat semua orang mengelus dada yaitu
drawing di grup B yang menempatkan Belanda, Jerman, Portugal dan Denmark dalam
satu grup. Maka, tak heran jika grup ini
disebut-sebut sebagai grup neraka.
Sementara drawing grup A terbilang
mulus. Polandia, Rusia, Rep Cheska, dan Yunani
menempati grup yang sama. Sedangkan grup
C dihuni oleh Italia, Spanyol, Kroasia, dan Rep. Irlandia. Dan, terakhir grup D mempertemukan Inggris,
Perancis, Swedia, ddan tuan rumah Ukraina dalam satu grup. Perjalanan para tim unggulan di ketiga grup
tersebut dipastikan akan relatif mulus.
Itu pun dengan catatan bahwa mereka tidak terjegal oleh tim-tim
underdog. Jangan salah, dalam ajang
besar model begini tidak jarang tim underdog menjadi begitu superior dan
kemudian keluar sebagi jawara, sebagaimana yang terjadi pada Yunani saat EURO
2004 lalu.
#Grup
Neraka
Kembali ke grup neraka, menarik memang
mengikuti pertandingan demi pertandingan di grup B ini. Belanda yang diunggulkan bersama Jerman dan
sang juara bertahan, Spanyol, sebagai calon kuat peraih gelar di EURO tahun
ini, di luar dugaan justru kalah di laga perdana dari Denmark yang cenderung tidak
diunggulkan. Satu gol dari kembaran
Jonas Rasmussen seketika mengubah peta persaingan. Kekalahan Belanda dan disusul Portugal
menempatkan keduanya berada di bawah Denmark dan Jerman yang terlebih dahulu
meraih angka 3 usai memenangi laga perdana, dengan keunggulan masing-masing 1-0
saja atas lawan-lawannya.
Akan tetapi, memasuki pertandingan
kedua, peta persaingan kembali mengalami perubahan. Kali ini Portugal akhirnya berhasil meraih 3
angka setelah membungkam Denmark 2-3 melalui pertarungan sengit. Dengan demikian, tiga dari empat tim di grup
B sudah mengantongi 3 angka. Nah,
tinggal partai antara Belanda vs Jerman yang akan semakin meramaikaan atau
justru memperjelas peta persaingan di grup B ini. Akan sangat seru jika Belanda bisa mencuri
tiga poin. Bukan sekedar menyamakan poin
menjadi 3, lebih jauh mengamankan posisi untuk lolos dari fase grup. Akan menjadi suatu ironi tersendiri sekaligus
anti klimaks jika tim (yang diprediksi) calon juara ini ternyata harus angkat
koper lebih dahulu.
Selain itu bukan hanya tim yang akan
sangat kecewa dengan hasil minor ini, tetapi juga entah berapa banyak pendukung
tim berjuluk “der Oranje” yang akan sangat sangat kecewa. Sekali lagi, sebagai salah satu tim calon jawara,
pendukung tim ini termasuk yang paling banyak.
Sementara tiga tim yang lainnya, peluangnya sama besar untuk maju ke fase grup. Bisa dibilang demi meraih tiket ke fase knock
out satu-satunya cara yang paling masuk akal yaitu dengan saling membunuh.
Dan hasilnya (secara ini draft-nya sudah
ada sebelum pertandingan Belanda vs Jerman, dan penulis enggan merombak lagi)
yap, Jerman semakin merajai klasmen grup B dengan 6 poin disusul Portugal dan
Denmark dengan masing-masing 3 poin, dan Belanda tidak beranjak dari posisi
juru kunci tanpa poin. Tentu suatu
kondisi yang teramat genting bagi tim unggulan sekelas Belanda. Kesempatan itu masih belum tertutup sama
sekali, namun pra syarat untuk bisa menemani Jerman tidak semudah itu. Paling tidak ada dua kondisi yang mesti
terpenuhi agar tim asuhan Rud Van Marwijk ini lolos ke fase KO: pertama, di
partai grup trakhir WAJIB mennag setidaknya 3-0 atas lawannya, Portugal; dan
kalaupun ia terwujud tapi jika di partai lainnya Jerman tak mampu membungkan
Denmark, maka kemenangan sebesar apa pun akan sia-sia.
# Kebangkitan
Tim-tim Medioker (baca; Unggulan yang
tidak begitu diunggulkan)
Italia, Perancis, dan tentu saja
Inggris merupakan tim unggulan yang tidak begitu diunggulkan. Dari segi prestasi tim dan jajaran pemain
jelas ketiga tim tersebut bisa disejajarkan dengan Bealanda, Jerman, dan
Spanyol. Namun, di luar hal tersebut
sejumlah hal non teknis membuat ketiga tim ini dipandang sedikit berada di
bawah ketiga tim tadi. Italia dengan
kasus calciopoli-nya; Perancis dengan rekor buruknya di EURO 2008 dan World Cup
2010; Inggris dengan sejumlah polemik internal yang cukup menganggu seperti
pencoptaan ban kapten John Terry yang berakibat mundurnya Fabio Capello dari
bangku pelatih saat EURO semakin dekat
dan sejumlah kasus skandal lainnya yang melibatkan sejumlah pemain.
Namun, dari hasil pertanndingan di
laga pertama, ketiga tim ini menunjukkan
tren yang cenderung positif, meski hanya meraih hasil imbang saja. Italia dan Perancis malah bisa menjadi
penantang paling serius. Sementara
Inggirs, dari permainan saat melawan perancis di laga perdana Grup D, meski
berhasil unggul lebih dahulu, secara statistic keseluruhan masih di bawah
Perancis. Penulis sendiri melihat
jalannya pertandingan kemaren terpesona oleh permainan Gil Azzuri yang bisa
mengimabnagi permainanan tiki taka ala La Furi Roja.
Peluang
Tim Underdog
Tim unggulan sudah, tim unggulan yang
tidak diunggulkan sudah, sekarang giliran tim underdog, alias tim yang tidak
diunggulkan. Tuan rumah, sudah barang
tentu menjadi tim pertama yang wajib diwaspadai. Ingat kasusu Yunani, sebagai tuan rumah yang
tidak diunggulkan, eh ia justru keluar sebagai juara. Ada apakah? Faktor X tuan rumah, tentu
sedikit banyak berperan besar. Kan
sering dikatakan bahwa faktor tuan rumah sering kali menajdi faktor X itu
sendiri bagi tim tuan rumah. Dukungan
publik tuan rumah, semangat sebagai tuan rumah.
Polandia dan Ukraina patut mendapat tempat spesial sebagai tim yang
patut diwaspadai.
Menyusul kemudian Kroasia, Rep.
Cheska, Rusia, dan pastinya Denmark. Belanda
dan hmpir saja Portugal telah merasakan betapa kuatnya dinamit yang dimiliki
tim-nya Nicklas Bendtner ini. Kroasia,
Rusia, dan Rep Cheska sama-sama belum mengalami kekalahan di pertandingan fase
grup. Intinya sih, untuk para tim
unggulan jangan agul *alah* oleh keunggulan kalian karena fakta (yang
lalu-lalu) membuktikan bahwa dalam pertandingan seperti ini status unggulan
bukan jaminan bagi suatu tim untuk serta merta memenanagi pertandingan demi
pertandingan dan lantas menjadi juara.
Bukan tanpa alasan. Melihat performa para unggulan di
pertandingan pertama, Belanda kalah 1-0 Denmark; Jerman hanya menang tipis 1-0
dan sedikit lebih beruntung daripada Portugal; dan, Spanyol harus rela ditahan
imbang oleh Italia. Tapi, hasil di laga
pertama tersebut tidak bisa begitu saja dijadikan ukuran utama perjalanan
masing-maasing tim ke depannya. Sebagian
besar masih harus menjalani dua laga tersisa di fase grup. Baru
minggu depan kita, publik pecinta bola di seluruh dunia, disuguhi peta
kekuatan yang sebenarnya dari masing-masing tim. Apakah para tim unggulan tersebut masih layak
disebut unggulan? Sampai sejauh mana
kejutan-kejutan yang akan diberikan oleh
para tim underdog? Bagaimana pula nasib tim-tim unggulan yang kurang
diunggulkan? Siapakah kampium Eropa
tahun ini, sang juara sesungguhnya? Yuuk
terus nantikan perjalanan dan perkembangan EURO 2012 ini hingga partai puncak,
tanggal 1 Juli nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar