Arsenal gagal mengulang sejarah manis; Milan (justru) mengukir sejarah itu...
Berniat
membalas kekalahan 0-4 di San Siro dua pekan sebelumnya, pasukan Arsenen Wenger
ternyata hanya mampu menyarangkan tiga gol sehingga agregat akhir menjadi 3-4
bagi tuan rumah. Tiga gol tanpa balas
yang ternyata belum cukup memmabuat tim ini untuk lolos ke fase
berikutnya.
Gol
tuan rumah semua diborong di babak pertama memlalui gol cepat koscielny yang
tak terkawal memanfaatkan umpan sepak pojok, gol Thomas Rosicky yang juga tak
terkawal hasil bola buangan pemain elakang Milan yang tak sempurna di
pertengahan babak pertama, serta gol pinalti Robin Van Persia menjelang turun
minum setelah Oxlade Chamberlain dijatuhkan di kotak terlarang setelah berhasil
menusuk dari kanan.
Keunggulan
3-0 atas tim tamu membuat para pendukung Arsenal yang menyaksikan langsung di
Emirates Stadium kususnya, serta mereka yang menyaksikan via media di seluruh
pejuru dunia hampir yakin bahwa pembalasan itu akan tiba. Namun, sayang pasca jeda serangan-serangan
Gunners nyaris selalu tertahan di barisan belakang Milan yang sudah mulai in,
sementara barisa depan Milan sudah semakin sering mengancam gawang
Szczesny. Bahkan gawangnya nyaris bobol
setelah ia melakukan blunder fatal, beruntung ia sigap membayar kesalahannya
tersebut.
Arsenal
memiliki satu peluang emas lewat kerjasama Gervinho-RVP, sayang penyelesaian
yang masih etrlalu lemah dari RVP yang dini hari tadi bintangnya tak sebersinar
biasanya itu masih mampu diantisipasi oleh Abiati. Di tengah-tengah intensitas penyerangan yang sedang
meningkat Oxlade Chamberlain dan Theo Walcott harus ditarik dan masing-masing
digantikan Marouane Chamakh dan Park Chu Young akibat cedera. Tak banyak lagi yang bisa dilakukan oleh para
punggawa FGUnners, bahkan seorang RVP pun tak mampu mengeluarkan jurus ajaibnya
seperti di laga-laga yang telah berlalu.
3-0 bertahan hingga peluit akhir dibunyikan, dan habis sudah kesempatan
Arsenal meraih gelar di musim ini setelah tak mampu lolos dari babak 16 besar
UCL ini.
Tidak
ada lagi peluang tersisa bagi skuad asal London Utara ini untuk beburu gelar di
musim ini. Adapun hasil fantastis dini
hari tadi ya belum mampu melunasi kesalahan besar mereka di leg pertama. Anadai saja dua minggu yag lalu mereka bisa
mencuri 1 gol tandang, maka hasil akhir ari pertandingan dini hari tadi tentu
akan sangat berbeda. Tapi, yasudahlah,
bagaimanapun tim penghuni Emirates Stadium ini telah menunjukkan kelas
permainan mereka yang sesungguhnya dengan memboyong tiga gold an bermain
menekan. Jadi kekalahan ini bisa
dibilang sebagai kekalahan terhormat yang dibuktikan dengan semangat juang para
meriam muda di tengah defisit empat gol.
Mengutip
narasi sang komentator di akhir laga “they
are almost very close to (take) it”, ya memang begitulah. Keberuntungan dan keajaiban belum sepenuhnya
berpihak pada RVP dkk. Mungkin keajaiban
(dan juga keberuntungan) itu malah akan hadir dalam bentuk lain seperti…..dapet
treble di musim depan sebagai koonpensasi tujuh tahun tanpa gelar, mungkin saja
kan, who knows? Target paling realistis saat ini bagi mereka
adalah mengkudeta posisi rekan sekota yang bertengger satu tingkat di atasnya
serta menjaga bahkan menjahkan jarak dari kejaran tim sekota lainnya yang satu
peringkat di bawah mereka. Yang, pasti
SEPAKAT 100% dengan heading postingan di Arsenalnews.uk bahwa Arsenal is ‘Out but not Down’.
#GGG :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar