Sembilan tahun
puasa gelar pun akhirnya berakhir sudah dengan satu gelar yang dipersembahkan
ganda campuran nomor satu Indonesia, Ahmad Tontowi/Liliyana Natsir, di ajang
All England Super Series Premiere 2012 ahad lalu. Gelar pertama keduanya di turnamen bulu
tangkis paling bersejarah sekaligus gelar pertama Indonesia di keseluruhan
turnamen tahun 2012 ini.
Ya, di tengah
minimnya gelar dan semakin merosotnya prestasi para pebulutangkis nasional
(diukur dari raihan gelar di pelbagai ajang terutama Super Series), prestasi
yang diukir Owi/Butet tentu menjadi pelepas dahaga. Apalagi All England, sekalipun dari segi
nominal hadiah tak sebesar Korea Open dan bahkan Indonesia Open (meski
sama-sama berlevel Premiere), namun toh nilai historisnya sebagai turnamen bulu
tangkis tertua di dunia membuatnya menjadi spesial bagi para pebulutangkis
dunia.
Hampir bisa
dipastikan jika tidak terhalang oleh cedera atau sakit, hampir semua pemain
papan atas dunia ambil bagian di ajang yang tahun ini digelar di
Birmingham. Turun dengan kekuatan
terbaiknya, sayang Indonesia hanya mampu menempatkan satu wakil di final
setelah M. Ahsan/Bona Septano dan Dyonisius Hayom Rumbaka di ganda dan tunggal
putra menyerah masing-masing dari Cai Yun/Fu Haifeng dan Lin Dan asal Cina di
semi final.
Cina sendiri
kembali menunjukan dominasinya dengan menempatkan enam wakil pada empat partai
di final. Malah dua gelar sudah pasti
menjadi milik mereka di sektor putri setelah terjadi all China final. Sementara di putra, Lin Dan dan Cai/Fu harus
menantang pemain yang juga tangguh yakni Lee Chong Wei (Malaysia) serta Jung
Jae Sung/Lee Yong Dae (Korea) untuk menyempurnakan raihan gelar mereka. Beruntung, satu gelar lagi di ganda campuran
diperebutkan Indonesia dan Denmmark sehingga tak ada peluang bagi tim yang belakangan semakin
mendominasi kancah bulu ta ngkis internasional ini untuk melakukan sapu bersih
gelar (seperti yang pernah terjadi di beberapa turnamen sebelumnya).
Akhirnya Cina
berhasil menyabet tiga dari empat gelar yang diperebutkan hari itu setelah
Cai/Fu kembali dikalahkan oleh pasangan nomor dua dunia, JJS/LYD dalam tiga
set. Disebut kembali karena dalam
beberapa ajang sebelumnya, pasangan ini sempat beberapa kali menyerah meski
sempat unggul atas ganda nomor satu dunia tersebut. Sedangkan Lin Dan akhirnya dinyatakan sebagai
pemenang duel seru dengan rivalnya LCW setelah pebulutangkis teratas dunia itu
mengundurkan diri di awal babak kedua akibat cedera bahu yang
menyergapnya. Ya, bisa dibilang kemenangan
Lin Dan adalah yang paling mudah dan pada akhirnya kurang berkesan karena
terkesan kemenangan yang diberi *IMO*.
Kembali ke
Tontowi/Liliyana, pasangn ini memastikan gelar juara setelah menang atas ganda
veteran Denmark Thomas laybourn/Kamilla Rhytter Juhl dalam straight set 21-17,
21-19. Sebelumnya, di Semi Final, mereka
terlebih dahulu menumbangkan unggulan campuran tuan rumah, Jimmy Adcock/Imogen
Banker, yang secara mengejutkan memaksa pasangan nomor satu hari ini asal Cina menyerah
di babak pertama.
Hasil ini tentu
sangat menggembirakan. Pasalnya puasa
gelar sembila tahun di ajang ini dan puasa gelar di tahun 2012 ini tentu hal
yang tidak mengenakkan. Hasil ini paling
tidak bisa mengembalikan mental bertanding para pebulu tangkis Indonesia,
apalagi dalam rangka persiapan mengahadapi Thomas-Uber Cup dan tentu saja
Olimpiade. Ya, setidaknya ada satu
keyakinan bahwa satu emas akan kembali aman lah bagi Indonesia di Ganda
Campuran dengan catatan Owi/Lili bisa konsisten. Olimpiade itu sring tak terduga. Ya, mudah-mudahan di London nanti ada lebih
dari satu emas yang bisa dipersembahkan kontingen bulu tangkis, siapa
tahu. Sementara untuk di Thomas-Uber Cup
sendiri ya minimal bisa kembali menjadi finalis pun akan sangat baik. Akhir kata JAYALAH SELALU BULU TANGKIS
INDONESIA! J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar