Perpisahan
yang sebegitunya dan sebegininya.
Terlalu cepat dan terlalu tidak adil.
Pertemuan terakhir kami berlangsung secara tragis dan dramatis. Mengapa tragis? Karena diwarnai
kesalahpahaman yang bukan berasal dari pihak kami—itu murni kesalahan teknis—,
menjadi dramatis karena bak sinetron tanpa penjelasan. Bukan tak ingin memberi penjelasan, namun
rasanya tak akan banyak membantu. Lagi
pula dari sisi merekanya mungkin juga tidak mau tahu dan tidak bisa
mengerti. Maka jadilah saya yang paling
merasa paling drama hari itu. Cuma saya
sepihak yang tahu kisahnya secara utuh, sedangkan mereka tahunya saya yang
salah tahunya saya yang lalai. Dan saya
pada akhirnya harus menerima semua ini sebagai satu pil pahit sebagai pelajaran
ke depannya di satu sisi, tapi memberi efek menyembuhkan di lain sisi. Maksudnya menyembuhkan disini ialah bahwa
mungkin memeng itulah cara terbaik bagi kami untuk berpisah. Dengan begitu semoga tidak ada pihak yang
akan merasa kesakitan. Biarlah mereka
dengan segala prasangka akhirnya bisa begitu saja melupakan kehadiran penulis
yang sangat singkat dalam kehidupan mereka.
Dan biarlah saya dengan segala prasangka mereka pada akhirnya bisa
melupakan semua kenangan singkat bersama mereka. Jujur saja, cukup berat memang harus berpisah
dengan mereka yang sudah mulai masuk ke hati saya. Ya, sebenarnya saya sudah harus berpisah lebih awal lagi dan bahkan saya
sudah sangat siap saat itu. Tapi
ternyata takdir berkehendak lain. Kami
kembali dipertemukan. Kali ini mereka
begitu manis, hingga rasa enggan berpisah yang sempat hadir kembali menjalar,
bahkan semakin parah! Walaupun demikian
perpisahan ini pasti terjadi, cepat atau lambat. Dan, ya, sekali lagi pertemuan terakhir kami
yang diwarnai kesalahpahaman itu biarlah menjadi pemisah kami. Walau tidak fair untuk saya tapi bila dengan
begitu kami tidak menjadi saling ketergantungan ke depannya tentulah akan
sangat baik. Maka, pada akhirnya
perpisahan kelabu itu, caranya itu, latar suasananya saya anggap sebagai yang
terbaik bagi kami. Sampai jumpa kalian,
semoga kenangan yang tak seberapa ini meski tak berkesan-kesan amat setidaknya
meninggalkan barang sedikit bekas di benak kalian masing-masing. Sukses untuk
kita semua. Salam. Saya yang mungkin tidak
kalian anggap penting dan kece.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar