Gunners oh Gunners (edisi 2012):
Be Consistent Guys, Come On!
“Tim
ini kan tim yang aneh!” komentar salah seorang admin di akun resmi salah satu
website sepakbola terkemuka dalam negeri.
Keanehan yang dimaksud tak lepas dari hasil pertandingan yang naik-turun. Setelah membukukkan kemenangan di
pertandingan awal tahun ketika hampir semua tim penghuni lima besar klasmen EPL
justru mengalami kekalahan atau hanya berbagi satu poin saja, tim ini dengan
nyelenehnya justru mendulang tiga poin.
Awal yang menjanjikan bagi GUNNERS yang sempat menghuni papan bawah
klasmen di awal musim. Sayang, tren
positif itu hanya berlanjut hingga di babak penyisihan Piala FA, sementara dua
pertandingannya di EPL berakhir tanpa poin.
Arsenal pun tertahan di peringkat empat dengan 36 poin, semakin jauh
dari pemuncak klasmen Manchester City ataupun pesaing terdekatnya Chelsea di
posisi tiga. Setelah kekalahan 3-1 oleh
Porsmouth sepekan sebelumnya, ahad kemarin (15/01), tim asuhan Arsenen Wenger
ini kembali menyerah 3-2 dari tuan rumah Swansea City. Hasil minor ini tentu menjadi catatan yang
kurang baik bagi RVP dkk. Titel juara
EPL musim ini sepertinya harus mulai dilupakan, dan fokusnya dialihkan ke Liga
Champion dan Piala FA, yang masih lebih memungkinkan untuk menghasilkan gelar. Masuknya Thierry Henry yang dipinjam dari
klub Prancis, PSG, belum rupanya belum menaikkan posisi tim asal London Utara
ini di papan klasmen sementara EPL.
Mungkin, masuknya Henry memang bisa menambah daya gedor tim kebanggaan
para GOONERS ini di lini depan, namun sayangnya tim ini mengalami kepincangan
di lini belakang yang mengakibatkan seringnya gawang Scezny kebobolan terutama
di babak kedua. Maka, alangkah bijaknya
bila sang arsitek fokus mencari pemain belakang di bursa transfer tengah musim besok
guna menambal kebolongan di lini belakang tersebut, minimal untuk meminimalisir
umpan yang bisa dimanfaatkan jadi gol oleh para pemain lawan. Yah, terlepas dari posisi finish GUNNERS pada
klasmen akhir EPL pertengahan tahun nanti serta kesuksesan di dua ajang
lainnya, Liga Champion dan Piala FA, setidaknya ada usaha dari manajemen untuk
memperbaiki prestasi di musim ini, minimal bisa mengamankan tiket ke LC musim
depan dan bahkan menggondol satu gelar di akhir musim nanti, we’ll see. GO
GUNNERS GO! :)
***
Turnamen Super Series Pembuka
2012
Final
Super Series di Cina belum genap satu bulan berlalu, namun Korea Open sudah
membuka tahun 2012 ini di pekan pertama Januari yang disusul dengan kejuaraan
Malaysia Open sepekan kemudian. Diikuti
oleh hampir seluruh pemain top dunia, kedua turnamen tersebut berlangsung
seru. Untuk lebih detailnya, here we go
one by one…
Victor Korea Open Premiere
Super Series
Seperti
biasa, Korea Open membuka rangkaian turnamen Super Series. Makin istimewa karena turnamen ini bukan
sekedar turnamen super series biasa, melainkan cap premiere yang level dan
hadiahnya lebih tinggi. Turnamen yang
berlangsung hampir sepekan di Seoul ini menempatkan tiga wakil Korea
masing-masing di Ganda Putra (MD), Ganda Putri (WD), dan Ganda Campuran (XD) di
partai final. Jung Jae Sung/Lee Yong Dae
yang merupakan ganda andalan tuan rumah berhadapan dengan musuh bebuyutan
sekaligus unggulan pertama asal Cina Cai Yun/Fu Haifeng di partai pembuka. Sempat kalah di game pertama dan mampu
mneguasai dua game sisa, sepertinya sektor ini sudah akan menyumbang
gelar. Unggul jauh di interval set ke-3,
juara bertahan tahun lalu ini justru mesti mengakui keunggulan ganda senior
Cina itu 21-19 di akhir set ketiga. Asa
meraih gelar pun memudar. Namun, asa publik
tuan rumah belum sepenuhnya habis. Ha
Jung Eun/Kim Min Jung berupaya menahan laju Zhao Yunlei/Qian Tin yang sayangnya
msih terlalu perkasa untuk dikalahkan, sehingga partai kedua ini berkesudahan
dengan keunggulan dua set langsung bagi ganda Cina. Asa public tuan rumah masih ada melalui Lee
Yong Dae yang kali ini berpasangan dengan Ha Jung Eun di Ganda Campuran (XD) dan mesti
menghadapi ganda Cina juga, Xu Chen/Ma Jin yang unggulan dua. Pertandingan penutup ini pun tak kalah ketat
dari ganda putra tadi, sempat menyamakan kedudukan di set kedua, akhirnya
pasangan tuan rumah tak kuasa menahan gempuran pasangan Cina.
Bisa jadi, faktor stamina setelah bermain di dua partai mempengaruhi performa ganda campuran nomor satu Korea saat ini. Meski demikian, hasil ini menurun dibanding tahun sebelumnya yang membuahkan satu gelar di ganda Putra melalui Jung Jae Sung/Lee Yong Dae ini. Semantara Cina, kembali mendominasi di empat partai: ganda Putra-Putri-Campuran dan Tunggal Putri. Bahkan, satu diantaranya diperoleh dari all-China-final di partai tunggal putri. Beruntung, upaya sapu bersih yang sebenarnya mungkin terjadi berhasil digagalkan oleh kegemilangan tunggal putra nomor satu dunia saat ini Lee Chong Wei yang berhasil menekuk sang musuh bebuyutan Lin Dan setelah sempat tertinggal di babak pertama. Dengan demikian, Cina kembali memimpin dengan empat gelar di turnamen Super Series perdana di tahun 2012 ini.
Bisa jadi, faktor stamina setelah bermain di dua partai mempengaruhi performa ganda campuran nomor satu Korea saat ini. Meski demikian, hasil ini menurun dibanding tahun sebelumnya yang membuahkan satu gelar di ganda Putra melalui Jung Jae Sung/Lee Yong Dae ini. Semantara Cina, kembali mendominasi di empat partai: ganda Putra-Putri-Campuran dan Tunggal Putri. Bahkan, satu diantaranya diperoleh dari all-China-final di partai tunggal putri. Beruntung, upaya sapu bersih yang sebenarnya mungkin terjadi berhasil digagalkan oleh kegemilangan tunggal putra nomor satu dunia saat ini Lee Chong Wei yang berhasil menekuk sang musuh bebuyutan Lin Dan setelah sempat tertinggal di babak pertama. Dengan demikian, Cina kembali memimpin dengan empat gelar di turnamen Super Series perdana di tahun 2012 ini.
Maybank Malaysia Open Super
Series
Hanya
berselang dua hari dari final Korea Open, turnamen super series kedua digelar
di Malaysia. Jarak yang hanya dua hari
saja membuat beberapa pemain unggulan tidak ambil bagian ataupun mengundurkan
diri. Di ganda putra misalnya, dua
unggulan teratas Cai Yun/Fu Haifeng (Cina) dan JJS/LYD (Korea) tidak tampak dalam
drawing. Pun, sang ratu ganda putri Wang
Xiaoli/Yu Yang ataupun juniornya Zhao Yunlei/Qian Tin juga tidak tampak ambil
bagian. Sementara di tiga sektor
lainnya: ganda campuran, tunggal putra-putri masih diikuti oleh seluruh pemaian
unggulannya. Diwarnai beberapa kejutan
seperti tumbangnya tunggal nomor dua dunia Lin Dan di babak-babak awal, secara
keseluruhan distribusi gelar di turnamen kali ini bisa dibilang cukup
merata. Cina yang dominan di turnamen
sebelumnya, kali ini hanya kebagian dua gelar saja di ganda campuran dan
tunggal putri yang diperoleh dari final sesama pemain Cina. Zhang Nan/Zhao Yunlei yang unggulan pertama
berhasil mengatasi kompatriotnya unggulan dua Xu Chen/Majin yang di semifinal
sehari sebelumnya mengalahkan ganda Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana
Natsir. Sementara, Wang Yihan juga mampu
menngungguli Wang Xin sang unggulan dua di ganda putri. Korea yang menempatkan dua wakilnya kembali gagal meraih gelar setelah
Ha Jung Eun/Kim Min Jung di ganda putri gagal mengatasi perlawanan ganda
senior-junior Denmark, Christinna Pedersen/Kamilla Rythr Juhl dan ganda mudanya
tak mampu mengungguli ganda Taipe di ganda putra. Tuan rumah kali ini masih beruntung kebagian
satu gelar persembahan tunggal andalannya Lee Chong Wei yang mengalahkan tunggal
Jepang Kenichi Tago dalam straight set.
Dengan demikian, Cina maish unggul dengan 6 gelar, disusul Malaysia
dengan koleksi dua gelar oleh orang yang sama, serta Denmark dan Taipe yang
masing-maisng mengoleksi 1 gelar.
Sementara Korea dan Indonesia belum kebagian satu gelar pun dari sepuluh
yang telah diperebutkan. Turnamen super
series berikutnya baru akan digelar Maret mendatang, namun bulan depan para
pebulutangkis dunia sudah akan dihadapkan dengan kejuaraan beregu Thomas-Uber
Cup di bulan Februari nanti. Bagaimana
peluang Indonesia? Check this out!
Hey Indonesia! Where are You? Indonesia
oh Indonesia
Bicara
soal prestasi para pemian Indonesia di dua super series awal sama galaunya
dengan membicarakan Gunners. Pasalnya,
seperti halnya GUNNERS, Indonesia juga sedang dilanda krisis gelar sejak
beberapa tahun terakhir. Jangan bahas
kenapa ya, sudah bosen, bisa lihat di tulisan penulis sebelumnya terkait
kondisi bulu tangkis tanah air. Miris
ya, di dua turnamen pembuka tahun 2012 ini, jangankan meraih gelar, masuk final
saja pun tidak. Malah, beberapa pemain
justru kini dilanda cedera seperti pemain ganda Mohammad Ahsan. PBSI harus segera melakukan recovery terutama
bagi mereka yang tergabung di timas sebab bagaimanapun mereka nantinya akan
sangat dibutuhkan di ajang Thomas-Uber Cup.
Meskipun tahun ini fokus para pemain dunia lebih ke Olimpiade London,
namun gengsi kejuaraan beregu tertua dan paling bergengsi di dunia tersebut
menajdikan pamornya tetap terjaga.
Keberhasilan di perhelatan dua tahuanan sekali ini nantinya bisa menjadi
kredit tersendiri bagi perbulutangkisan nasional terutama di tengah kondisi
badminton nasional yang tengah menurun ini.
Semoga saja, meskipun pada melempem di ajang Super Series, kebersamaan
dan kekompakkan tim akan menjadi suatu suntukan motivasi tersendiri bagi para
pemain Indonesia untuk mengarhakan yang terabik demi memperoleh prestasi yang
maksimal di ajang Piala Thomas-Uber mendatang. Bagaimanapun, saat ini Indonesia
butuh mengamankan tiket menuju putaran final Olimpiade London 2012 sehingga
penting untuk bisa melaju semaksimal mungkin guna mengumpulkan poin yang
sebanyak-banyaknya sebagai modal menembus 8 besar untuk ambil bagian di
Olimpiade London 2012 nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar