![]() |
Logo Resmi Sea Games XXVI |
Tidak
terasa, Sea Games, hajatan Olah Raga terbesar se-Asia Tenggara akan dibuka
seara resmi hari ini di Stadion Jaka Baring Palembang. Dalam penyelengaraannya yang ke-XVIII ini
Indonesia memang terpilih menjadi tuan rumah bersama ibu kota, Jakarta. Kepercayaan ini tentu saja tidak disia-siakan
oleh pemerintah Indonesia terbukti dengan sigapnya Indonesia untuk berbenah
dengan merenovasi hingga membangun sejumlah venue pertandingan dan banyak
fasilitas lain termasuk wisma atlet. Yang
terakhir malah paling ramai diperbincangkan beberapa waktu yang lalu. Bukan, bukan masalah sudah berapa persen
bangunan tersebut selesai dan siap guna, bukan pula seputar fasilitas penunjang
yang disediakannya, namun masalah dibalik pembuatannya yakni kasus korupsi yang
melibatkan sejumlah nama termasuk mantan Putri Indonesia yang kini mejadi
politikus Angelina Sondakh dengan aktor utamanya mantan Bendahara Partai
Demokrat, M. Nazaruddin, yang bahkan sempat kabur hingga Kolombia dan ditangkap
disana. Sungguh ironis, di tengah
semakin dekatnya multi-event dua tahunan regional ASEAN ini digelar, bukannya
seberapa jauh persiapan atlet kita demi meraih prestasi maksimal dan
mengharumkan nama bagsa di negeri sendiri ataupun persiapan venue dan fasilitas
penunjang lainnya, publik justru dijejali berita seputar kasus korupsi wisma
atlet yang semakin hari semakin banyak aktor yang dilibatkan sampai-sampai
merembet ke isu pembubaran KPK!
![]() |
Wisma Atlet Palembang yang penuh kontroversi itu.. |
Tapi,
yasudah lah ya, untuk saat ini lupakan dulu Nazaruddin, lupakan dulu kasus
Wisma Atlet, mari kita fokus pada persiapan para atlet dan target prestasi yang
akan dicapai. Sebagai tuan rumah, tentu
saja Indonesia menargetkan menjadi juara umum atau minimal menembus tiga besar
(target yang wajar dan relaistis serta sering kali berhasil diwujudkan tuan
rumah meski kadang terasa agak *ajaib*).
Dan, hal itu sangat mungkin diwujudkan oleh Indonesia sejalan dengan
jargonnya “Ayo Indonesia Bisa!”
Terget
juara umum dinilai Rita Subowo, ketua KONI-KOI Pusat, dinilai sangat
realistis. Dan, masih menurutnya, Indonesia
menargetkan mendulang emas dari sejumlah cabang olah raga yang dinilai
potensial sebagaimana dikutip dari situs vivanews.com berikut:
"Itu target yang
sangat realistis. Banyak cabang olahraga yang potensial medali emas bagi
Indonesia. Kami punya Angkat Besi, kami juga kuat di Badminton, Paragliding.
Open Water Swimming juga bagus. Terus kami juga punya Karate, Taekwondo, Wushu,
Pencak Silat dan ada beberapa cabang lain yang memang di atas kertas
diunggulkan,"
Sementara
target perolehan emasnya, Indonesia menargetkan mampu menguasi seperempatnya,
masih sebagimana yang dikatakan oleh Ibu Rita Subowo masih di laman
vivanews.com:
"Keseluruhan itu
ada 545 medali. Paling tidak, kita harus dapat 25 persen atau lebih dari
keseluruhan jumlah tersebut. Jadi kita kira-kira harus mendapatkan sekitar
145-150 medali emas untuk bisa berada di posisi aman menjadi juara umum,"
ujar Rita.
Bila diamati
berdasarkan target yag dicanangkan Indonesia menurut Ibu Rita tersebut, Indonesia
masih bertumpu pada cabag-cabang olah raga unggulan seperti Badminton, pencak
silat, serta angkat besi. Di luar
ituyang rutin mneyumbangkan emas biasanya dari cabang bola Voli, baik indoor
ataupun autdoor (voli pantai). Selain itu,
jangan lupakan cabang perahu naga dan olah raga dayung (kano. Kayak, dll) yang
mecatat prestasi gemilang di ASEAN GAMES Guang Zhou tahun lalu. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah
sekarang ini prestasi Indonesi di cabang unggulan, terutama di badminton tengah
menurun.
![]() |
Maskot Remi Sea Games XXVI (sambil promo Komodo..hehe) |
Prestasi badminton
Indonesia kini tidaklah sekuat dua tiga tahun ke belakang. Bukti sahihnya, hingga saat ini Indonesia
belum mampu lagi eraih gelar juara Super Series setelah terakhir meraihnya
melalui pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Ganda Campuran) di Singapore
Open beberapa bulan ke belakang. Belum lagi
ancaman dari negara-negara seperti “Malaysia” sang musuh bebuyutan, Thailand
yang sedang berkembang pesat di sektor putrinya, hingga Vietnam yang mulai
menggeliat di kancah internasional terutama di sector tunggal putranya, tentu akan
cukup mempersulit Indonesia dalam perebutan medali emas. Meski demikian, Indonesia tetap berpeluang
besar mendulang banyak emas di cabang olah raga kebanggaan masyarakat Indonesia
ini. Dipungkiri atau tidak, saat ini
masyarakat masih memandang bulu tangkis sebagai cabang olah raga andalan
penyumbang emas di multi-event seperti ini maka tentu saja mereka akan berharap
banyak pada olah raga yang bermodalkan raket dan shuttlecock ini.
Selain itu,
masyarakat juga sedang menaruh harapan besar pada cabang sepak bola yang sudah
mulai dimainkan sejak tanggal 7 November lalu.
Di pertandingan perdananya, Indonesia yang tergabung di Grup kuat
bersama Thailand, Singapura, Malaysia, berhasil mengatasi perlawanan satu-satu
nya tim lemah di grup ini, Kamboja 5-1. Kemenangan
besar tersebut member secercah asa pada masyrakat Indonesia akan prestasi yang
akan diukir oleh tim asuhan Rahmad Darmawan ini. Siang ini saja, mereka akan melakoni
pertandingan kedua melawan Singapura yag dipertandingan perdananya melawan Malaysia
hanya bermain imbang 0-0 dan unggul 2-1 atas Kamboja di pertandingan
terakhirnya. Seharusnya, Indonesia bisa
bicara banyak mengingat secara stamina dan jadwal bertanding Indonesia relative
lebih diuntungkan mengingat Singapura baru saja hanya memiliki jeda waktu
istirahat satu hari sementara Indonesia tiga hari. Yah, kita do’akan saja semoga kali ini, di
rumah sendiri, timas U23 tidak mengulangi kenangan pahit TIMNAS Senior di ajang
Piala AFF akhir tahun lalu. Aamiin! :D
Di samping kedua
cabor tersebut, masyarakat Indonesia tentu masih menaruh harapan di cabor Voli
yang terakhir masih bisa menyumbangkan emas.
Dan, seperti yang telah disinggung di atas jangan lupakan cabor Perahu
Naga dengan tiga emasnya di Asean Games tahun lalu. Bahkan kini, tidak hanya di sector putra, sektor
putrinya pun diharapkan mampu menyumbangkan emas mengingat China yang menjadi
saingan utama meraka di Asean Games lalu, tidak mungkin terlibat disini. Cabor lain ynag juga sangat diharapkan bahkan
ditargetkan mendulang emas tentunya adalah cabang olah raga bela diri, terutama
Pencak silat, yang asli berasal dari Indonesia.
Tak lupa sektor angkat besi pun digadang-gadang akan menyumbang emas
terutama dari sektor putra dengan mengandalakan Eko Yuli sebagai lifter
andalannya.
Secara keseluruhan
Sea Games kali ini diikuti oleh seluruh negara ASEAN yang berjumlah 11 negara
(Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura,
Thailand, dan Vietnam) yang berlomba-lomba megumpulka medali emas terbanyak
dari sekitar 545 medali emas yang diperebutkan dari 44 cabang olah raga yang
dipertandingkan. Dengan sistem dua kota
yang menjadi tuan rumah ini menyebabkan ke-44 cabor itu dibagi menajdi 24 cabor
dipertandingkan di Jakarta, dan 22 lainnya di Palembang.
![]() |
Stadion Jaka Baring, Venue Utama sekaligus Lokasi Pembukaan |
Meski baru, akan
dibuka secara remi mala mini (11/11/11), namun dua cabor yakni sepak bola dan
sepak takraw telah memulai pertandingannya sejak beberapa hari lalu dan
kemarin. Olah raga kano dan kayak pun
sudah mulai bertanding, bahkan memperebutkan medali! Peluang yang amat sangat baik bagi kontingen
Indonesia untuk meraih emas pertama. Hem..jadi
penasaran negara manakah yang akan berhasil menjadi pemecah telur sang medali
emas? Mari bersama kita nantikan. Penasaran pula akan seberapa dan sebagaimana
spektakulernya pembukaan Sea Games XXVI malam nanti? Mari kita sama-sama
menjadi saksi dari perhelatan yang digelar di Stadion Jakabaring, Palembang
nanti malam. Mari bersama doakan yang
terabik bagi kontingen Indonesia, target juara umum sama sekali tidak
mengada-ngada dan sangat di depan mata, maka mari teriakan bersama “AYO,
INDONESIA BISA!” J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar