Derby London: Chelsea Vs Arsenal
Partai Big Match pekan pertama Oktober ini mempertemukan dua tim tertangguh asl London, Chelsea sang pemuncak klasmen sementara menjamu Arsenal, penghuni tangga ketiga (sebelum digeser Manc. City). Partai ini selayaknya big match lainnya senantiasa dinantikan para penikma bola di seluruh dunia. Maklum saja, Chelsea dan Arsenal sama-sama menjadi bagian dari the big four yang menjadi icon liga Inggris. Maka pertemuan sesama penghuni big four ini selalu menarik dan ditunggu-tunggu.
Kali ini Stamford Bridge menjadi saksi rivalitas kedua klub yang sama-sama meraih kemenangan di partai terahirnya di liga Champion. Statistik menunjukkan dalam empat pertemuan terahir, the Gunners selalu tumang di tangan the Blues. Hal ini menjadikan Chelsea berada dalam posisi yang diunggulkan. Tidak berlebihan memnag megingat sejauh ini permainan Chelsea cukup konsisten dengan hanya baru kalah sekali tanpa pernah kalah di enam pertandingan terakhirnya. Sementara Arsenal harus puas dngan 11 poin dari enam laga, dengan sekali kalah, duakali draw, dan tiga kali menang. Catatan ini tentu saja semakin memperkuat posisi tim asuhan Carlo Ancelotti ini untuk lebih diuntungkan.
Dan ternyata, prediksi banyak pihak itu menjadi kenyataan. Lagi-lagi skuad Arsene Wenger mesti mengakui keunggulan sang juara bertahan. Mereka dipaksa menyerah 2-0 melalui gol yang diciptakan Didier Drogba beberapa menit sebelum turun minum dan Alex sepuluh menit menjelang waktu normal habis lewat tendangan bebas Alex. Bahkan, semifinalis Liga Champion dua tahun lalu ini hampir saja berkali-kali menjebol gawang yang dijaga oleh Luis Fabianski seandainya tidak terjebak off side. Beruntung, hingga peluit akhir ditiupkan tidak ada lagi gol yang bertengger di jala gawang tim asal London Utara itu.
Arsenal sendiri sebenarnya bukan tanpa peluang. Meski tidak diperkuat beberapa pemain pilarnya yang masih berkutat dengan cedera (termasuk sang kapten Cesc Fabregas), sebenarnya permainan yang ditampilkan Andrei Arshavin dkk., ini mampu mengimbangi permainan John Terry dkk. Di babak pertama bahkan Chamakh, Nasri, serta Arshavin berkli-kali mendapat pleuang untuk menciptakan gol bagi kubu the Gunners. Sayangnya penyelesaian yang (mungkin) masih belum tenang serta pertahanan yang kokoh dari tim tuan rumah, berakibat pada tidak satu pun gol tercipta bagi kubu tim yang bermarkas di Emirates Stadium ini. Dan, hingga menit terahir tak ada golbalasan tercipta hingga Gunners harus pulang dengan tangan hampa.
Hasil ini tentu saja semakin memantapkan Chelsea di pucuk klasmen didikuti Manchester City dan Manchester United di posisi kedua dan ketiga. Sementara Gunners, tanpa tambahan poin, harus rela turun satu peringkat ke posisi empat klasmen sementara. Hasil ini pun semakin memerpanjang rekor pertemuan antara kedua tim sekota ini, dan memperlebar jarak poin antara Chelsea dan Arsenal yang kini mencapai 7 poin (tidaaaaaak!)! Dan hasil ini pun disebu-sebut menggambarkan peta kekuatan liga Inggris yang sesungguhnya.
Well terlalu dini memang kalau kita menyebutkan bahwa Chelsea lah sang calon kuat juara EPL musim ini. Karena bagaimanapun ini adalah sepakbola yang memunkinkan sgala sesuatunya terjadi selama bola msih bergulir di lapangan. Tak ada sesuatu yang pasti dalam sepak bola. Tim kuat sekalipun bukan tidak mungkin dikalahkan bahkan oleh tim promosi sekalipun. Lagi pula kompetisi ini masih panjang, masih ada banyak waktu untuk memperbaiki diri. Jadi posisi Chelsea sekarang bukan tak mungkin direbut oleh tim lainnya dengan syarat mereka mampu bermain konsisten.
Untuk Gunners, yah penulis sebagi GOOners tentu saja merasakan kekecewaan yang amat sangat atas hasil yang tidak begitu menguntungkan ini. Malah, jika penulis tak bisa mengontrol diri ingin rasanya menangisi ketidakberuntungan Gunners ini sejadi-jadinya. Namun kembali, bagaimanapun sepak bola hanyalah suatu permainan yang menuntut agar ada yang menang dan kalah. Tak ada kekalahan yang tak menyakitkan, tetapi bukan berarti kita menjadi begitu rapuh dan cengeng hanya karena tim kesayangan kita mesti tunduk di tangan lawan. Bagi penulis ada beberapa faktor yang membuat penulis enggan membuang-buang air mata untuk hasil yang kurang baik ini, diantaranya:
- Gunners menjalani laga tandang (Away) di kandang lawan.
- Ini baru pertandingan ke-7, yang notabene masih aka nada 20’an pertandingan lagi untuk dihadapi.
- Masih ada Liga Champion, Piala Carling, dan Piala FA.
- Gunners bermain tanpa Fabregas, Van Persie, Bendtner, Walcott, Vermalen (skuad inti).
- (Ini) bukan pertandingan yang menentukan.
- Dan alas alasan-alasan lain yang tidak mendasar.
Penulis sih hanya berharap, hasil yang kurang mennguntungkan ini semoga tidak terlalu mempengaruhi laga-laga yang bakal dilakoni Gunners ke depannya baik di liga domestic seperti EPL, Carling, dan FA, pun di Liga Champion. Toh, perjalanan masih panjang, masih akan ada derby serupa di Emirates awal tahun depan, disanalah sebenarnya yang akan lebih menentukan. Ingat, selama bola masih bergulir di lapangan apapun masih bisa terjadi. Jadi GO GUNNERS GO!!! We always support you Guys.. :) :) :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar