Setelah sempat absen selasa yang lalu karena bertepatan degan tanggal 20 yang mana merupakan slot untuk program musik spesial ulang tahun ke-20 SCTV: Harmony yang digawangi oleh Andi Rianto dan menampilkan sejumlah penyanyi senior maupun penyanyi muda potensial masa kini, dari penyanyi solo hingga vokalis band, pun dari berbagai jenis aliran music menjadi satu dalam Harmony. Selasa ini (27/07) program Sinema 20 Wajah Indonesia kembali hadir menyapa pemirsa setia S*TV melalui Akshobiya setelah menayangkan Horeluya yang berkisah tentang keluarga muda yang didera beragai cobaan mulai dari putri kecil semata wayangnya yang terkena penyakit kanker hingga dipecat dari pekerjaan yang membuat pasutri tersebut semakin dekat dengan Tuhannya. Sedikit menyesal karena saat tengah asyik menyaksikan episode tsb rasa kantuk mengalahkan kesadaran penulis sehingga ia tak mampu menulis synopsis keseluruhan, padahal dari beberapa komentar yang ia baca sinema tersebut egitu mengahrukan konon. kembali ke Akshobiya, episode ke-7 dari S20WI ini menceritakan tentang sebut saja Hasbi*lupaa* (Rizki Hanggono) seorang PNS kecil di sebuah dusun yang suatu malam di tengah dinasnya disusuli oleh istrinya yang sedang hamil tua (baca di kredit title: Permata Sari Harahap) demi sebuah arca kecil nan berharga yang ditemukan istrinya di halaman belakang rumah mereka. Pasca penemuan itu ia menjaga baik-baik arca yang dianggapnya sebagai salah satu aset bangsa yang paing berharga di masa yang akan datang ini hingga suatu waktu ia mendapat kabar bahwa seorang teman kuliahnya (Enditha) akan berkunjung untuk melakukkan penelitian sejarah di dusunnya. Selain itu diceritakan dua tokoh lainnya (Hendra Cipta dan sat lagi yang saia lupa nama tokoh berikut pemeran aslinya), yang di pertengahan menjelang ahir cerita dikisahkan bersama dengan tokoh yang diperankan Endhita bermaksud memiliki benda bernilai sejarah pun ekonomi tinggi itu demi kepentingan tertentu (di bagian ini kurang fokus enk coz sambil baca novel! hehe). Hasbi yang jujur dan penuh tanggung jawab tak gentar meski menadapatkan intervensi dari ketiga orang tersebut untuk menyerahkan arca tsb pada mereka. Bahkan ketika kemudian istri dan anak yang baru dilahirkannya pun disandera demi membuatnya menyerah dan memberitahukan dimana ia menyembunyikan benda itu, ia tetap bungkam seribu bahasa. Ia pun sudah tidak begitu mempedulikan tubuhnya yang sudah babak belur selama dalam penyekapan tiga orang tadi yang terus memaksanya buka mulut. Singkat cerita, berkat informasi dari seseorang yang juga sebelumnya telah “membebaskan” istrinya dari sanderaan (Hendra Cipta) ia pun mendapat pertolongan tepat di saat anaknya hendak dibunuh dihadapannya. Ia pun akhirnya bebas dan kembali berkumpul bersama anak dan istrinya. Tokoh yang diperankan Endhita sendiri tidak terlibat lagi dalam rencana jahat tsb pasca mendapat “ceramah” dari Hasbi, mantan rekan satu kampusnya. Sementara itu, kelanjutan nasib dari sang Arca “keramat” yang menjadi poros utama cerita tidak begitu dibahas di akhir cerita (tapi gak tau juga kalo saia nya yg gak ngeh gara-gara gak fokus!? heuheu). Secara keseluruhan, episode kali ini tidak begitu mengecewakan. Sebagai seorang penikmat S20WI yang awam akan dunia akting, penulis cukup menikmati duo Rizki Hanggono-Permata Sari Dewi. Episode yang akan datang akan menampilkan sinema berjudul “Ulos Simalakama” yang menampilkan Yama Carlos sebagai pemeran utam (Ya Rabb, semoga penulis tidak ketiduran, aamiin!). So, nantikan episode selasa depan yah.. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar