Minggu, 30 Januari 2011

Victor Korea Open Super Series Premiere 2011: the First Premiere Tounament

VKOSSP merupakan turnamen Super Series BWF kedua di tahun 2011 ini setelah Proton Malaysia Open Super Series sepekan sebelumnya. Berbeda dengan MOSS, KOSS kali ini terasa berbeda dengan berubahnya status dari sekedar turnamen Super Series menjadi Super Series Premiere. Lantas apa yang istimewa dengan penambahan kata Premiere? sebetulnya secara umum tidak ada perbedaan berarti dari segi penyelenggaraan, hanya saja hadiah yang ditawarkan meningkat hampir dua kali lipat atau mencapai total lebih dari 1 juta USD, dan hanya dimainkan di lima turnamen saja (KOSS, Yonex All Egland Super Series, Djarum Indonesia Open Super Series, Denmark Open Super Series, Li Ning China Open Super Series) sehingga secara psikologi gengsi dari kelima turnamen ini pun meningkat. Artinya semakin banyak pemain dunia yang ambil bagian dalam kelima turnamen tersebut.

KOSS membuka turnamen premiere di tahun 2011 ini. Turnamen ini diikuti oleh hampir seluruh pemain TOP dunia mulai dari Lin Dan (CHN), Lee Chong Wei (MAS), Peter Gade (DEN), Taufik Hidayat (INA) di tunggal putra (MS); Wang Yihan, Wang Shixian, Wang Xin (CHN), Tine Baun (Den), Eriko Hirose (JPN), Saina Nehwal (IND) di tunggal putri (WS); Markis Kido/Hendra Setiawan (INA), Chai Yun/Fu Haifeng (CHN), Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (KOR), Koo Kien Kiet/Tan Bon Heong (MAS), Mathias Boe/Carsten Mogensen (DEN) di Ganda Putra (MD); Wen Hsing Cheng /Yu Chin Chien [TPE], Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna [JPN], Wang Xiaoli/Yu Yang, Tian Qing/Zhao Yunlei (CHN) di Ganda Putri (WD); Zhang nan/Zhao Yunlei, Jiaming Tao/Tian Qing (CHN), Joachim Fischer Nielsen /Christinna Pedersen [DEN], Sung Hyun Ko / Jung Eun Ha [KOR], Sudket Prapakamol /Saralee Thoungthongkam [THA]. Keikutsertaan mereka tentu saja menambah gengsi turnamen yang satu ini.

Tidak jauh berbeda dengan MOSS yang dihelat sepekan sebelumnya, final KOSS kali ini kembali didominasi oleh para pemain China. Dari lima nomor yang dipertandingkan China dipastikan meraih gelar di tiga nomor: Tunggal Putri, Ganda Putri, dan Ganda Campuran setelah memastikan all China final di ketiga nomor tersebut. Bahkan China pun menambah pundi-pundi gelar super serienya setelah Lin Dan sang juara Olimpiade berhasil mengalahkan musuh bebuyutannya sekaligus tunggal nomor satu duni saat ini Lee Chong Wei (MAS) di final Tunggal Putra. Final lainnya mempertemukan satu-satunya wakil tuan rumah tersisa pasangan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae berhadapan dengan pasangan Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen yang juga unggulan pertama dalam turnamen ini di Ganda Putra. Beruntung, tanpa kesulitanberarti pasangan tuan rumah berhasil menaklukan ganda Denmark tersebut dalam dua set 21-6, 21-13 untuk memastikan gelar di tunggal putra sekaligus mempersembahkan gelar satu-satunya bagi tuan rumah.

China berhasil menunjukkan dominasi dan konsistensinya di berbagai turnamen Badminton, khususnya Super Series, yang sekaligus mengukuhkan mereka sebagai sebagai tim bulutangkis yang paling tangguh di jagad raya ini. Bagaiman tidak, setelah menyapu bersih gelar di beberapa turnamen sepanjang tahun 2010 lau, di dua turnamen pambuka tahun ini saja China telah berhasil mengumpulkan 8 gelar yang masing-masing disumbangkan dari Tunggal Putri, Ganda Putri, Ganda Putra dan Ganda Campuran. Empat tambahan gelar yang diraih China menambah pundi-pundi gelarnya menjadi 8 gelar dalam dua turnamen super series. Bayangkan, dari 10 gelar, 8 di antaranya menjadi milik China! sementara 2 gelar lainnya menjadi milik MAS (LCW-MS) dan Korea (Jung/Lee-MD). HOW GREAT CHINA! *wow..sirik! >.<*

Sementara itu, Indonesia kembali gagal meraih gelar setelah harapan terakhir Indonesia, Simon Santoso, gagal menggungguli Lin Dan di semi final (SF) melaui pertarungan tiga set 23-21, 20-22, 21-15. Sehari sebelumnya Lin Dan pun menundukkan wakil Indonesia lainnya yang juga musuh bebuyutannya beberapa tahun ke belakang Taufik Hidayat juga dengan rubber set 21-13, 8-21, 21-15 di perempat final (QF). Masih di perempat final, wakil Indonesia lainnya Ahmad tantowi/Lilyana Natsir harus dipaksa menyerah 21-18, 19-21, 22-20 dari ganda China Zhang Nan/Zhao Yunlei. Adapun wakil Indonesi lainnya sudah berguguran sejak dari fase kualifikasi dan putaran-putaran awal seperti peraih emas Asian Games Guang Zhou, Markis Kido/Hendra Setiawan yang ditaklukan pasangan tuan rumah Kim Ki Jung/Kim Sa Rang dua set langsung 21-18, 21-18 di putaran ke-dua, juga pasangan nostalgia Nova Widianto/Vita Marissa serta pasangan muda semisal Bona Septano/M. Ahsan, Frans Kurniawan/Pia Zebadiah, Muhammad Rijal/Deby Sutanto, dll. Prestasi ini sedikit menurun dibandingkan dengan raihan di Proton MOSS pecan sebelumnya dimana Taufik Hidayat bisa melaju hingga ke final sekaligus menjadi perwakilan Indonesia satu-satunya meski akhirnya mesti mengakui ketangguhan Lee Chong Wei, musuhnya dilapangan sekaligus sahabatnya di luar lapangan.

Berikut Hasil Lengkap Victor Korea pen Super Series 2011

Partai #1 Women Double (WD)














Wang Xiaoli/Yu Yang (CHN)
vs Qing Tian/Zhao Yunlei (CHN) 21-21-18 19-21 21-4

Partai #2 Men Double (MD)
















Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (KOR) vs Mathias Boe/Carsten Mogensen (DEN) 21-6 21-13

Partai #3 Women's Single (WS)

















Wang Yihan(CHN)
vs Wang Shixian (CHN) 21-14 21-18



Partai #4 Mix Double (XD)













Zhang Nan/Zhao Yunlei (CHN) vs
Jiaoming Tao/Qing Tian (CHN) 21-17 13-21 21-19


Partai #5 Men's Single (MS)














Lin Dan (CHN) vs Lee Chong Wei (MAS) 21-19 14-21 21-16

Minggu, 23 Januari 2011

Maungku Sayang, Maungku Malang

Pangeran biru nama kebesaranmu,
maung bandung julukanmu,
siliwangi kandangmu,
bobotoh pendukungmu,
pendukung?

IRONIS. Kata yang terpikir di benak penulis ketika menuliskan posting ini. Betapa tidak, klub kebanggaan kota kembang itu kini menghuni papan bawah klasmen LSI. Pertandingan terakhir yang sempat tertunda sekitar 30 menit akibat ulah tidak sportif penonton yang dikenal sebagai bobotoh dengan melakukan sejumlah aksi pelemparan dan pembakaran di pinggir lapang. Kekisruhan yang terjadi diawali dari insiden terkaparnya Wildansyah akibat sikutan keras yang dilakukan oleh M. Ridhuan, pemain Arema, di menit ke 60'n. Sayangnya insiden yang konon persisi terjadi di depan hakim garis tersebut tidak langsung diindahkan, bahkan pertandingan sempat dilanjutkan. baru beberapa menit berselang ketika Wildansyah masih terbaring dan mengerang wasit menghentikan permainan dan setelah berdiskusi sejenak dengan hakim garis akhirnya mengeluarkan kartu merah untuk M. Ridhuan. meski sempat diwarnai protes para pemain Arema, toh akhirnya mereka bisa legowo menerima keputusan wasit yang menganggap sikutan keras M. Ridhuan yang membahayakan tersebut layak diganjar kartu merah. Namun, penonton yang sudah terlanjur kecewa dengan ketidaksigapan wasit dalam mengambil keputusan memancing emosi dari para penonton. Beberapa oknum bobotoh melakukan sejumlah aksi pelemparan hingga pembakaran di dan dari tribun penonton. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang melakukan aksi turun ke lapang hingga membuat personil polisi yang berjumlah sekitar 10000 personil ini cukup kelabakan. Akibatnya pemain yang sudah siap meneruskan pertandingan harus bersabar menunggu situasi stadion kembali kondusif. Manager Persib, H. Umuh Muchtar, Panpel, dan Pengawas pertandingan serta ofisial tim Arema sempat melakukan perundingan apakah pertandingan layak diteruskan atau tidak. para pemain pun akhirnya memanfaatkan waku untuk melakukan pemanasan kecil-kecilan demi menaga kondisi tubuhnya, beristirahat, bahkan berbincang santai dan akrab satu sama lain. Sama sekali tidak menampakkan sisa-sisa pertikaian diantara mereka meski awalnya beberapa pemaindsempat bersitegang.

Yang amat disayangkan justru kETIDAKDEWASAAN para supporter sang maung yang dikenal dengan bobotoh yang mengaku sebagai pendukung setia tim kebanggan warga Kota bandung khususnya, dan warga Jawa Barat umumnya. Akan tetapi, mari kita telaah bersama apa yang bagaimana sih yang dikategorikan pendukung setia? Yang selalu hadir dimana pun maung Bandung bertanding? yang selalu mendukung sang Maung tak peduli kalah atau menang? Yang kedua bisa dijadikan rujukan makna setia itu sendiri. Sebagai pendukung setia sangat wajar jika kita kecewa ketika melihat tim kesayangan kita ditaklukan oleh tim lain, apalagi jika sedang bermain di kandang sendiri. Namun bukan berarti kekecewaan kita dilampiaskan pada hal-hal negatif seperti melakukan sejumlah aksi tidak terpuji yang tidak hanya anrkis, tetapi juga membahayakan keselamatan baik pemain, perangkat pertandingan, ofisial, dan bahkan para bobotoh sendiri. Aksi tersebut memang berawal dari rasa kecintaan yang begitu mendalam terhadap Maung Bandung hingga membutakan meeka bahwa apa yang mereka lakukan tersebut sesungguhnya hanya akan merugikan tim yang keluar sebagai kampium di Liga Indonesia pertama ini. Betapa tiak berbagi tindakan rusuh yang sebenarnya dilakukan oleh oknum tertentu itu nantinya akan membawa premis negatif terhadap tim. Disamping itu denda dan hukuman pun menanti. Jika sudah begitu siapa yang dirugikan? Yah tentu saja tim dan bobotoh itu sendiri pasalnya tim harus membayar sejumlah denda yang jumlahnya tidak sedikit dan para bobotoh pun tidak bisa menyaksikan secara langsung di stadion ketika tim kesayangan mereka bertanding akibat hukuman pertandingan tanpa penonton yang biasanya dijatuhkan komdis PSSI kepada tim-tim yang mengalami kerusuhan saat pertandingan berlangsung.

Sebenarynya kekalahan Maung Bandung bukan disebabkan oleh skill pemain yang kurang baik, taktik pelatih yang kurang jitu, wasit (yang sering kali jadi tumbal kekalahan sebuah tim) yang tidak adil, melainkan oleh KETIDAKDEWASAAN oknum bobotoh yang sekaligus menjadi musuh terbesar bagi tim yang diarsiteki oleh Daniel Rukito ini. Bobotoh ialah penawar sekaligus racun bagi sang Maung, loyalitasnya yang tinggi sering kali memicu para pemain tim yang bermarkas di stadion Persib ini untuk melakukan yang terbaik demi membangakan para bobotoh, namun di sisi lain sering kali pressure yang begitu tinggi dari para bobotoh--terutama ika kalah--membuat para pemain pun pelatih frustasi. Jaya Hartono ialah korban "ketrengginasan" bobotoh. Ia lelah terus menerus dihujat oleh oknum bobotoh yang merasa tidak puas dengan prestasi pangeran biru. Setelah kepergian Jaya, Maung Bandung sempat dilatih oleh pelatih Jovo Cuckovic yang kemudian dipecat dan digantikan Daniel Rukieto.

Intinya, sah-sah saja kita mempunyai kecintaan yang besar pada suatu tim sampai-sampai rela melakukan apa pun dan mengekor kemanapun demi menyaksikan tim kesayagan bertanding secara LIVE di lapangan. Sah-sah saja kita menginginkan tim kesayangan kita senantiasa meraih kemenangan di setaip pertandingan yang dimainkannya dan merasa kecewa ketika pasukan biru gagal membawa pulang poin kemenangan dengan hanya bermain imang apalagi sampai takluk dari lawan-lawannya. Namun, sebagai pendukung yang baik seharusnya kita mampu mengontrol diri untuk tidak kemudian melampiaskan kekecewaan dengan melakukan tindakan-tindakan yang memicu kericuhan dan pada akhirnya justru merugikan tim itu sendiri baik secara moril maupun materil. Bagaimanpun, dalam sebuah pertandingan pasti ada yang menag dan ada yang kalah kan tidaj seru juga bila permainan terus menerus berakhir imbang. Naah disanalah sebenarnya rasa sayang terhadap tim kebanggaan kita benar-benar diuji. Jangan sapai kita menjadi bagian dari mereka yang "menang dipuja setinggi langit, kalah dicerca sedalam samudera", karena kalau masih seperti itu jangan mengaku sebagai pendukung setia. Seorang pendukung setia akan menerima dengan legowo dan sportif apa pun hasil yang diperoleh oleh tim kesayangannya. Kalah menang disikapi dan diterima dengan wajar. Bagaimanapun seorang pendukung yang baik harus bisa menjadi motivator bagi tim kesayangannya, bukan justru menjadi musuh dalam selimut untuk tim kesayangannya.

*****

Penulis menulis artikel ini sebagi ungkapan kekecewaa yang menalam terhadap sikap para oknum bobotoh yang tidak dewasa. Ayolah tunjukkan bahwa kita aalah pendukung yang santun, yang bisa menjadi contoh dan teladan bagi kelompok supporter lainnya. Tulisan ini dibuat tanpa ada maksud untuk memojokkan pihak manapun, sungguh iini hanyalah ungkapan hati penulis melihat kerusuhan yang sering kali ditimbulkan oleh para oknum tsb yang berakibat pada ditundanya pertandingan serta hukuman-hukuman lainnya bagi Maung Bandung. Tulisan ini aialah bentuk kepedulian dan kecintaan penulis pada Maung Bandung. Bagaimanapun penulis sebagai bagian dari warga kota Kembang ini menjadi bagian dari bobotoh, pendukung setia Maung bandung. Untuk itu penulis hanya ingin mengajak kepada semua pihak yang mengaku sebagi bobotoh setia, mari kita dukung persib dengan wajar, secara positif, jangan sampai dukungan dan rasa cinta kita yang begitu besar membutakan kita sampai-sampai dukungan dan kecintaan itu menjadi boomerang bagi sang Pangeran Biru. HIDUP PERSIB! :))


Sabtu, 22 Januari 2011

Sepenggal Kisah (masa) Lalu

Ingin Hilang Ingatan
by Rocket Rockers

Menghilanglah dari kehidupanku
enyanhlah dari hati yg tlah hancur
kehadiran sosokmu kan menyiksaku
biarkan disini ku menyendiri

Pergilah bersamanya disana
dengan dia yg ada segalanya
bersenang-senanglah sepuasanya
biarkan disini ku menyendiri

Terlintas keinginan tuk dapat
hilang ingatan agar semua terlupakan
dan ku berlari sekencang-kencangnya
tuk melupakan mu yg tlah berpaling

Disini,Kembali
kau hadirkan ingatan yg seharusnya kulupakan
Dan kuhancurkan adanya...
Disini,Kembali
kau hadirkan ingatan yg seharusnya kulupakan
Dan kuhancurkan adanya.....

Letih disini...
kuingin hilang ingatan
Letih Disini.....
kuingin hilang ingatan

***

penulis said..
penulis lagi mau bermellow ria, mengenang sejenak kisah masa lalu yang menyisakan suatu kelelahan makanya penulis lagi seneng sama lirik lagu ini, sebagian dari lirik lagu ini cukup mewakili apa yang pernah bahkan mungkin masih (kadarnya udah rendah sihh) penulis rasakan (ceilehh...punya rasa mamen! haha), terutama di lirik terakhir, yah lelah dan ingin hilang ingatan tentangnya, time to start a new story with the right one in the right time! :))

Senin, 17 Januari 2011

A Confession for Little Sister

I know you cry,

That night..

I know you bring a big burden in your shoulder

I know you think hardly in your brain

I know you feel everything in your heart,

I know you feel alone

No one can be rely on

Included me

So sorry sist

You only a girl

Teenage girl

Who has being a victim for being blamed

By many people

Included me

You sister

So sorry sist

Sorry for making you cry

Sorry for let you trapped

Into that circle

What so called a cruel zone

Give all the responsibility (only) to you

For burdening you

Wish all the best for you

Wish all the good things is always with you

Wish all the pain change into happiness

Wish the pressure becomes the strength

Wish all people who blamed you admire you

Wish all the things gonna be Okay,

Love you sist


--Your unbeneficial sister--

Air Mata Seorang Gadis

Suara itu

Ya, suara itu, pernah ku dengar

Persis!

Suara itu

Ya, suara itu, kembali kudengar

Ya, memang suara yang sama

Dan dari sumber yang sama

Gadis itu, ya, gadis itu

Dari sanalah suara itu berasal

Dari tarikan nafasnya

Yang berat oleh beronggok cairan

Yang mengisi celah-celah hidungnya

MenghAsilkan suara senggukan

Yang tertahan

Karena ditahannya suara nan parau itu

Berat

Oleh cairan itu

Yang muncul beriringan dengan butiran air yang turun dari kedua kelopak matanya

Mata gadis itu,

Ya, gadis itu, menangis

Menangisi hal yang sama

Namun di tempat dan waktu yang berbeda

Untuk kesekian kalinya

Ia menangis, sepi, sendiri

Sendiri, sendiri

Minggu, 02 Januari 2011

Januari 2011

hello, GOOD Morning world n Happy 2011 :))

actually I planned to make this post yesterday since I couldn't on line yesterday so I just post it today! Well, the things that I want to share are I have some post pone post due to the limitation of free time I have to complete my post and the chance for on line, so check it out later because I have to complete my final assignments first (my "favourite" activity ever! *gkgkgk).

and for information I have a plan for being more productive this year, new year, new spirit! yeahhh! So, I start from today, this minute, this second! enjoy.. :))