Senin, 30 Agustus 2010

FINAL BWC 2010 (Revisi)

Wuedaannn dari sepuluh finalis BWC 2010, 8 diantaranya berbenderakan merah berhias bintang kuning! Bahkan, 3 nomor masing-masing di Ganda Putri (WD), Tunggal Putri (WS), dan Ganda Campuran (XD) sudah dipastikan menjadi milik CHINA (CHN). Dan dua nomor lagi pun masih sangat memungkinkan diborong oleh CHN yang juga meloloskan satu wakil di Ganda Putra (CHN) dan Tunggal Putra (MS). Well, as always CHN lagi-lagi masih mendominasi perbulutangkisan dunia terutama di sektor putri. Meskipun cukup sering absen di turnamen Super Series yang membuat ranking mereka melorot, namun sama sekali tidak membuat penampilan mereka menurun. Oleh karena itu meski pelatih kepala CHN sesumbar menurukan target di BWC kali ini mengingat kondisi internal para pemain CHN yang ini dan itu, tetapi bukan berarti mereka mudah dikalahkan begitu saja. Dan bukan tak mungkin CHN akan menyapu semua gelar di BWC 2010 ini (And it becomes true! awesome! )! Well, kita bahas aja yuuk Finalis BWC 2010, here they are..

1. Mixed Doubles: Zheng Bo/Ma Jin (CHN) VS He Hanbin/Yu Yang (CHN)

Zheng Bo/Ma Jin

· Unggulan : 8

· BWF’s rank: 60

· 2010’s title: -





He Hanbin/Yu Yang


· Unggulan : 6

· BWF’s rank: 13

· 2010’s title: Korea Super Series





Penulis tidak begitu mengikuti perkembangan kedua pasangan CHN ini tetapi yang pasti pasangan CHN selalu memnyulitkan lawan-lawannya. Paeringkat yang buncit tidak berbanding dengan prestasimereka yang mengagumkan. O,y, Zheng Bo/Ma Jin adalah peraih medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008.

2. Men’s Single: Taufik Hidayat (INA) VS Chen Jin (CHN)

Taufik Hidayat

· Unggulan : 5

· BWF’s rank: 4

· 2010’s title: -





Chen Jin

· Unggulan : 4

· BWF’s rank: 5

· 2010’s title: Swiss Super Series






Kedua pemain ini sudah beberapa kali bertemu dan seingat penulis terakhir Chen Jin lebih unggul dari TH. Chen Jin yang pernah juara All Englang adalah juniornya Lin Dan, musuh bebuyutan sang lawan TH. TH yang kini hampir memasuki kepala 3 memeiliki masalah dengan stamina sehingga tahun-tahun belakangan ini prestasinya sudah mulai menurun. Tetapi bagaimanapun TH adalah pemain dengan jam terbang yang mumpuni, dan tehniknya pun oke punya. Namun, itu tadi faktor stamina dan motivasi yang menganjal pemain peraih emas olimpiade Athena ini untuk konsisten beberapa tahun ini.

3. Women’s Single: Lin Wang (CHN) VS Wang Xin (CHN)

Lin Wang

· Unggulan : 7

·BWF’s rank: 13

· 2010’s title: -









Wang Xin

· Unggulan : 3

· BWF’s rank: 3

· 2010’s title: Proton Malaysia Super Series








Sama seperti di Women’s Single, penulis tidak banyak mengikuti perkembangan pemain putrid CHN dan bahkan keseluruhan. Alasannya simple aja karena bukan pemain INA dan so far sektor putrid masih amat sangat didominasi oleh para pemain CHN. Tapi satu hal yang bikin penulis salut, CHN khususnyadi sektor putri selalu mengalami regenerasi yang cepat. Baru kemarin-kemarin kita akrab dengan nama-nama seperti Xie Xin Fang, Lu Lan, Zhang Ning, tapi sekarang yang terdengar dan bahkan menempati ranking 1 dunia adalah Wang Yi Han, juga Wang Xin, Lin Wang, dll. Pokoknya persaingan di sektor putrid CHN itu amat sangat ketat. wow! *kapan yah INA bisa kayak begini??*

4. Women’s Doubles: Ma Jin/Wang Xiaoli (CHN) VS Du Jing/Yu Yang (CHN)

Ma Jin/Wang Xiaoli


· Unggulan : 1

· BWF’s rank: 1

· 2010’s title: -



Du Jing/Yu Yang

· Unggulan : 2

· BWF’s rank: 3

· 2010’s title: All England Super Series, Proton Malaysia Super Series






As previous, still not really familiar with this. Yang pasti diantara tunggal dan ganda, kekuatan CHN lebih di ganda. Paling pasangan Korea yang sesekali waktu bisa menembus dominasi CHN. Satu fakta yang cukup unik dari pemain ganda CHNà most of them chose cepak hair cut as men! jalu BGT deh kebnyakan pemain Ganda Putri CHN mah. Buktinya kayak gambar Du Jing/Yu Yang di atas.

5. Men’s Double: Koo Kien Kiet/Tan Boon Heong (MAS) VS Chai Yun/Fu Haifeng (CHN)

Koo Kien Kiet/Tan Boon Heong

· Unggulan : 1

· BWF’s rank: 1

· 2010’s title: Proton Malaysia Super Series







Chai yun/Fu Haifeng

· Unggulan : 5

· BWF’s rank: 28

· 2010’s title: -









Naah..kalau yang ini penulis tahu lah sedikit banyak. Koo Kien Kiet pasangan nomor satu saat ini mesti mengahadapi pasangan kawakan CHN Chai Yun/Fu Haifeng. Chai Yun/Fu Haifeng meski sudah cukup jarang tampil di kejuaraan badminton, namun tetap maih sangat kompak. Usia yang sudah tak lagi muda belum menurunkan stamina juara dunia beberapa kali ini. Namun demikian, semangat muda dan motivasi untuk menggagalkan sapu bersih gelar oleh CHN pasti menjadi penyemangat tersendiri bagi pasangan yang dilatih oleh eks pemain ganda INA, Reksi Mainaki. Sektor Ganda Putra ini sebetulnya menjadi sektor terlemah CHN pasalnya selain Chai Yun/Fu Haifeng belum ada lagi paangan yang bisa meyamai prestasi seniornya tersebut. Meski beitu, sejauh ini penampilan Chai/Fu masih konsisten. Dan taukah sodara-sodara,penulis dilema milih yang mana coz di satu sisi penulis gak rela CHN nyapu bersih gelar (bisi makin gede aja tuh hulunya! heu) tapi di lain sisi penulis juga agak berat gimana dukung Malaysia yang notabene lagi berkonflik sama tanah air tercinta (rasa nasionalismenya lagi on! hehe). Anyway ini olah raga yang gak ada sangkut pautnya sama masalah politik, jadi yah penulis sih hanya berharappartai ini bisa menjadi partaipamungkas yang berlangsung seru, ketat, dan dramatis. Siapa pun pemenangnya tak jadi soal, yang pasti keduanya sama-sama kuat dan pemenangnya adalah yang paling siap dan memang digariskan untuk menang! :)

Catatan:

1. Ranking tidak serta merta menjadi tolok ukur utama dalam bulutangkis.

2. Gelar tahun 2010 diambil dari turnamen Super Series. Jadi bagi yang belum ada gelarnya bukan berarti tahun ini mereka benar-benar tanpa gelar, tapi bisa jadi mereka sebenarnya telah meraih gelar di turnamen kelas Grand Pix, dll. Sayangnya penulis tidak memiliki data pemenang turnamen selain Super Series.

3. Entri ini dibuat saat pertandingan final sedang berlangsung, maka jangan heran bila di awal penulis masih belum baru menjabarkan profil finalis tapi di akhir-akhir sudah ada resultnya.

4. Mohon maaf bila ada tulisan yang kurang berkenan atau tidak sesuai, mohon diluruskan. Postingan ini dibuat atas dasar passion pribadi tidak kurang, tidak lebih.

5. Hope u guys enjoy reading this posting.. :))

Minggu, 29 Agustus 2010

MALAM MINGGU KELABU :(

hatiku sedih..

hatiku gundah..

 

hatiku curiga..

hatiku bertanya..

 

mungkinkah ku temui

siaran LIVE seperti semalam.. -_______-

 

Penggalan lagu-nya Sherina cilik dengan sedikit modifikasi (tanpa bermaksud merubah makna ya..heu) di atas menggambarkan perasaan penulis semenjak membuka mata pagi tadi.  Jam di dinding menunjukan pukul 05.20 which means I lost them *hwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa*.  Yah, penulis melewatkan kesempatan nonton siaran LIVE (yang relatif langka di negeri ini beberapa tahun terakhir) Badminton World Championship 2010 @ Trans7! *hhiikkzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz*.  Padahal itu yang penulis tunggu-tunggu pasca siaran LIVE Thomas-Uber Cup 2010 mei lalu L.  Pas waktu siaran Thoms-Uber Cup kemarin penulis pun gak bisa nonton full karena bentrok dengan kegiatan organisasi di luar kota.  Dan sekarang BWC yang syukur Alhamdulillah ditayangin sama salah satu stasiun TV yang cukup konsisten dengan siaran olah raganya (motoGP, Superseries *tidak selalu tapi cukup sering dibanding stat. tv lain*) pun harus rela tidak tersaksikan..

Jadi begini sodara-sodara, kemarin sore penulis ada agenda buka bareng rekan-rekan satu organisasi dan ditugasi menyediakan ta’jil (salah satu hal yang kemudian sempat disesali *ribet, capek, berat, tekor, dll*) yang memang penulis sendiri sebenarnya yang menawarkan diri.  Hemmh..alhasil pas tiba di rumah, rasa kantuk serta merta menyerang penulis!  Padahal penulis udah niat stay di depan PC buat nongkrongin visual Live Score-nya BWC yang kirain gak bakal ada stasiun TV yang menayangkannya.  Tapi penulis toh akhirnya dengan terpaksa menyerah pada rasa kantuk yang semakin menjadi karena ketika penulis membuka laman VLS, belum ada yang bertanding lagi sampai 1-2 jam ke depan.  Sebelum benar-benar terlelap penulis sempat berpesan pada adik penulis untuk membangnkan penulis satu jam kemudian, tapi ternyata ….. bablassss! *hukzzzzzzz*

Belum reda rasa penyesalan penulis yang memilih menyerah begitu saja tanpa perlawanan (baca: minum kopi) kepada si ngantuk, penyesalan itu bertambah tatkala muncul beberapa sms dan panggilan tak terjawab di layar hp penulis.  Dan yang lebih bikin penulis syok dan terpukul *lebaaaayyyy*, isi sms nya menyebutkan kalau ternyata siaran BWC yang di stat TV swasta nasional itu LIVE! *gak relaaaaaa*.  Panas lah otak dan hati ini (entahlah I always feel like that when I have no chance to watch Badminton’s tournament), pingiiiin BGT bales tuh sms dan nanya ini itu tapi sayangnya penulis tak punya cukup pulsa untuk membalas sms itu.  Alhasil, penulis hanya bisa mendapatkan informasi dari siaran berita olah raga yang senantiasa mengudara saban pagi.  Dan, tahulah penulis dari dua wakil INA, hanya Taufik Hidayat seorang dari tunggal putra(MS) yang lolos, sementara pasangan ganda putra (MD) peraih Olimpiade Markis Kido/Hendra Setiawan mesti rela mengakui kehebatan ganda CHN Chai Yun/Fu Haifeng.  Kabar gembira dan kabar yang kurang menggembirakan..

Tapi tetep dari kesemuana yang paling menyisakan penyesalan mendalam adalah kebablasan tidur sampai-sampai melewatkan keempatan langka menonton siaran kejuaran badminton secara LIVE!  Hari-hari sebelumnya penulis hanya mengikuti via web di http://www.tournamentsoftware.com coz belum ada stat tv non berbayar yang menyiarkan nih turnamen.  Makanya, penulis juga sebenernya sudah pasrah untuk kembali tidak bisa menyaksian BWC 2010 ini secara LIVE.  Tapi ehh tapi prasangka penulis salah! Rupanya Trans7 berbaik hati menyiarkan babak Semi Final kejuaraan yang berlangsung di Paris, Perancis ini.   Hanya saja, untuk final hari ini entahlah kembali ketidakyakinan ini menyeruak. Pasalnya game pertamadimulai pukul 11 waktu setempat yang berarti pukul 17 wib.  Dan Opik main kedua, berarti sekitar pukul 18-19 wib yang notabene prime time dan slot acara unggulan Trans7 seperti OVJ, dll.  Penulis sih gak yakin yah kalopihak stat tv terkait rela aja gitu mengorbankan acara unggulannya ‘Cuma’ buat nayangin pertandingan seorang TH doank (padahal kan he is alah satu pahawan Indonesia yang senantisa mengharumkan nama bangsa! T_T). 

Satu yang pasti, ditayangkan atau tidak ditayangkan semoga TH bisa mempersembahkan sebuah gelar untuk bangsa ini. Dan semoga ke depannya banyak stat TV swasta nasional yang berebut hak siar kejuaraan bulutangkis baik yang perseorangan ataupun beregu, bukan hanya hak siar liga sepak bola dunia saja yang diperebutkan.  Dukung terus olah raga NASIONAL, terutama BULU TANGKIS INA! IN-DO-NE-SIA..tenktenktenktenktenk! :) 


Sabtu, 28 Agustus 2010

GUNNER's Third Match on EPL 2010/2011

Memasuki minggu ketiga sejak EPL musim 2010/2011 berlngsung yang artinya laga ketigapula bagi semua penghuni premiere league. Pun Arsenal yang malam ini mertandang ke kandang Balckburn Rovers dengan membawa misi balas dendam atas kekalahan mereka di pertandingan penutup musim 2009/2010. Bertanding di kandan lawan tak menyurutkan nyali Cesc Fabregas dkk, hal ini terbukti dengan keberhasilan memetik 3 poin dari hasil akhir pertandingan 1-2.   --> meskipun gak sesubur pertandingan sebelumnya tai Arsenal tetep masih layak untuk djadikan salah satu favorit juara musim 2010/2011 ini. :))

Jumat, 27 Agustus 2010

Badminton World Championship (BWC) 2010

Selama seminggu ini atau tepatnya dari tanggal 23-29 Agustus sedang berlangsung salah satu kejuaraan badminton paling bergengsi Badminton World Championship 2010 di Paris, Perancis. Kejuaraan yang diselenggarakan tipa tahun ini diikuti oleh banyak pemain kelas dunia dari berbagai negara. Bahkan China yang ckup sering absen pada beberapa kejuaraan sebelumnyadi tahun 2010 ini kembali memainkan para pemin terbaiknya seperti Lin Dan, Chai Yun/Fu Haifeng, Wang Yihan, Zheng Bo/Jin Ma, dll. China, meski kerap kali absen tak lantas menurun kekuatannya. Bersama Indonesia, Korea Selatan, Malaysia serta Denmark, China masih mendominasi badminton dunia. Meskipun kelima negra tersebut masih mendominasi, kewaspadaan patut senantiasa ditanamkan mengingat saat ini kekuatan badminton di dunia semakin merata. Terbukti dengan kemunculan para underdog di tengah dominasi pemain lima negara tadi sperti Saina Nehwal dari India, Bonsaak Ponsana dari Thaiand, juga Donna Kellog/Anthony Clark dari Inggris. Faktor Pembinaan amat menentukan keberhasilan regenerasi di berbagai negara, dan China tercatat sebagai tim dengan regenerasi paling massif dan sukses. Namun demikian keempat negara lainnya pun masih bisa bersaing dengan China.

Kekuatan kelima negara di atas bisa dikatakan cukup merata terutama di sektor ganda putra. ChaiYun/Fu Haifeng yang sudah terhitung senior di timnas China masih tetap menjadi amunisi utama, sementara di Indonesia ada peraih emas Olimpiade Beijing Markis Kido/Hendra Setiawan, Malaysia memiliki Koo Kian Kiet/Tan Bon Heong yang saat ini memenpati ranking pertama versi Badminton World Federation (BWF), Korea meski belum pernah meraih gelar di ajang sekelas Olimpiade diakiliolh duo senior-junior tangguh lJung Jae Sung/Lee Yong Dae, dan Denmark memiliki pasangan peraih gelar juara All England . Kesemuanya mempunyai skill yang merata satu sama lain dan sudah pernah saling berhadapan.

Di sektor lainnya yang cukp merata adalah di Ganda Campuran. Kecuali Malaysia, keempat negara lainnya masih cukup seimbang. Indonesia memiliki dua kali juara dunia Nova Widianto/Lilyana Natsir. Korea mempunyai Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung yang merupakan peraih emas Olimpiade Beijing. Zeng Bo/Ma Jin yang cukup sering menjuarai gelaran Super Series mewakili China. Serta Thmas/Kamila Rhyter Juhl yang merupakan jawara All England dari Denmark. Keempat pasangan ini masih cukup mendominasi badminton dunia hingga saat ini meski tak jarang disalip oleh pasngan underdog dari Inggris, Taiwan, ataupun Thailand. Sementara Malaysia hingga saat ini belum mempunyai pasangan ganda campuran yang cukup berprestasi.

Untuk sektor putra, Korea sedikit dibawah pemain keempat negara lainnya. Park Sung Hwan masih satu level di bawah Lee Chong Wei (MAS) sebagai pemuncakranking WBF, Lin Dan (CHN) sang jawara Olimpiade Beijing, Peter Gade (DEN) yang meski telah memasuki kepala tiga masih tetap masuk unggulan, dan Taufik Hidayat pemegang gelar jawara Indonesia Open tujuh kali. Meski demikian, Korea yang dikenal ulet tidak jarang menyulitkan pemain-pemain unggulan di atas. Bukan hanya Korea, Jepang, Thailand, Taiwan, bahkan Vietnam pun cukup sering membuat mereka kerepotan dengan perlawanan ketat dan pantang menyerahnya.

Sementara di sektor putri, Indonesia cukup tertinggal beberapa langkah dibandingkan empat negara lainnya. China masih sangat mendominasi baik di sektor tunggal maupun Ganda, terbuti dengan koleksi piala Ubernya. Korea membuntuti prestasi China, bahkan pada perhelatan Piala Uber terahir di Malaysia Mei lalu, Korea berhasil meruntuhkan dominasi China dengan memenangi pertarungan saudara satu ras tersebut. Malaysia masih menempatkan pemiannya dalam jajaran unggulan, bahkan ganda senior Wong Pei Ty/Chi En Hui sempat menduduki peringkat pertama BWF. Denmark masih bisa bertumpu pada Tine Rasmussen yang masih bisa menunjukkan peforma terbaiknya di usia yang idak muda lagi. Sedangkan Indonesia, selepas era Susi Susanti, sektor putri masih terus mandeg. Prestasi terbaik yang berhasil ditorehkan para pebulu tangkis putri tanah air ialah saat berhasil menembus final Uber Cup di Jakarta dua tahun yang lalu, pun medali perunggu Olimpiade Beijing yang secara heroik dipersembahkan oleh Maria Kristin. Sejak saat itu, harapan yang seakan tumbuh harus kembali tenggelam seiring dengan kembali madegnya prestasi atlit putri kita. Pemain Jepang dan India sering kali menjadi batu sandungan bagi para pemain China dan Korea di berbagi kejuaraan.

Banyaknya pebulutangkis papan atas yang ambil bagian dalam kejuaraan tersebut menambah gengsi kejuaraan berbintang lima tersebut. Gengsi antar negara pun seolah dipertaruhkan. Para pemain dunia yang meski sering tak ikut ambil bagian dalam ajang Super Series seperti Chinapun tak melewatkan kejuaraan ini. Sedikit catatan bahwa rangking pemain tidak 100% merepresentasikan kualitas skill mereka. Sebut saja Lin Dan, pemain hebat ini ‘hanya’ menempati ranking ke-6/7 hanya karena ia jarang mengikuti kejuaraan sehingga tidak menadapat tambahan poin (ranking pemain dilihat dari total poin yang didapat setiap mengikuti sebuah kejuaraan). Jadi jangan heran, meskipun secara peringkat seorang pemain lebih bawah tapi skillnya jauh lebih matang. Hampir semua pemain papan atas dunia mengikuti kejuaraan ini kecuali mereka yang meang sedang dihantui cedera seperti yang dialami oleh Sony Dwi Kuncoro, jadi dijamin setiap babak akan berlangsung ketat dan menarik. Tak jarang banyakpemain non unggulan berhasil menyudahi perjuangan para pemain unggulan. Hingga babak Perdelapan Final kemarin kejutan baru terjadi di sektor putri dengan tumbangya Wang Yihan (CHN) sang unggulan pertama dari Eriko Hirose (JPN). Jangan Lewatkan yaa..^^