Selasa, 21 Oktober 2008

Indonesia Jadi Tuan Rumah the 1st ABG !!!!

wow...ini adalah suatu gebrakan. Gimana enggak, di tengah krisis global Indonesia bisa-biosanya jadi tuan rumah ABG a.k.a Asian Beach Game, yang pertama pula! selain itu, dari semula hanya ditargetkan untuk meraih 4 medali emas, Indonesia justru berhasil meraih 8 emas sampai hari kedua kemarin. Cabang-cabang yang nyumbangin emas buat Indonesia di antaranya perahu naga dan pencak silat. Padahal di cabang perahu naga Indonesia biasanya tidak pernah menang darl pasukan Myanmar di putra dan tim Cina di putri, di event-event lain seperti ASIAN GAMES. tapi sekarang Indonesia justru berjaya di nomor ini. Di nomor 1000M nisalnya, Indonesia berhasil mengungguli Myanmar di putra dan Cina di putri. Selain itu di pencak silat, Indonesia juga mampu menunjukan dominasinya. namanya ASIAN BEACH GAMES, otomatis seluruh cabang olah raga yang dipertandingkan dan diperlombakan, digelar di luar ruangan tau lebih tepatnya di pantai. Cabang layar juga berhaisl menyumbangkan medali emas melalui peselancar lokal asal Bali. tak mau kalah binaraga juga berhasil menyumbangkan 2 emas bagi kontingen Indonesia. hingga hari ketiga ini masih ada beberapa cabang yang masih menggalar babak penyisihan, dimana Indonesia berpeluang menambah perolehan medali, yaitu dari cabang pencak silat dan voli pantai. klta doakan saja semoga tim merah putoh berhasil memberikan yang terbaik. Pancapaian ini tentunya membawa angin segar di kancah olah raga nasional sekaligus sebagai pembuktian kepada dunia lnternasional bahwa Indonesia tidak bisa di pandang sebelah mata di dunia olah raga. Hal ini juga tentunya harus menjadi bahan garapan KONI untuk lebih serius lagi dalam membina cabang olah raga pantai yang ternyata sangat potensial dan mampu berbisara banyak di kancah ASIA. Semoga saja prestasi tersebut bukan semata karena faktor "tuan rumah", tapl karena Indonesia memang mampu bersaing dengan negara lain. Di samping itu, hal positif lain yang bisa diambil dari penyelenggaraan ABG di Bali adalah sebagai ajang pemulihan citra pariwisata INdinesia, Bali khususny, di kncah internasional. Sebagaimana kita ketahui pasca insiden bom Bali dunia internasional bamyak yang menerbitkan larangan berkunjung terhadap Indonesia.